icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hati yang Kau Sakiti

Bab 4 Penyesalan Maria

Jumlah Kata:1210    |    Dirilis Pada: 18/12/2024

dengan intens. "Kamu bilang tagihan-tagihan itu yang membuatmu pusing, kan? Aku ak

hat Kiran sudah mengangkat balok itu ke arahnya. "Kiran, tenan

k tersebut, dan melayangkannya ke arah Arka. Arka segera menghin

ra

yang pecah menggema di malam yang dingin. Kiran meluapka

an panik ketika Kiran merusak mobil bar

kul mobil Arka menggunakan balok yang ada di tangannya,

yang menancap pada balok tersebut, tetapi Kiran tak menyadari atau mungkin tidak peduli denga

ri belakang untuk menghentikan amukannya. "Kir

uatku merasa lebih baik? Tidak, Arka!" jerit Kiran, s

ik karena Kiran tak bisa diam, tiba-tiba

la

matanya kembali luruh bersamaan deng

uh kebencian. Ini adalah kali pertamanya Arka menampar dirinya dan rasa sakit itu m

ri kesalahan karena telah menampar istr

" ujar Kiran dengan suara berg

D

beberapa kata yang keluar dari mulut istrinya. "Tidak, Kiran. Sampai kapan pu

mencintaiku? Makan tuh cinta!" hardik

iran, tapi Kiran segera menepisnya. "Jangan sentuh aku! Aku jijik disentuh sa

n langsung berbalik dan pergi meni

strinya yang sudah berlalu dari hadapann

jak merah di sepanjang jalan. Sesampainya di mobil, ia membuka pintu dengan kasar dan masuk ke dalam. Wanita itu

ghh .

ug

rasa sakit dan kemarahannya. Ia tidak peduli dengan luka fisi

*

ong! Tin

, seb

terulur meraih gagang pintu, dan saat pintu terbuka tanpa bunyi, ia terkesiap ketika

ke arah darah yang menetes di lantai yang berasal dari tangan Kiran.

Maria segera membimbingnya masuk ke dalam rumah dan menuntunnya ke sofa. "Dudu

segera duduk di samping Kiran, dan mulai mengobati luka tersebut. "Apa yang terjadi,

rka, Ma ... dia sudah berselingkuh," katanya dengan suara

D

tak pernah menyangka bila putranya, Arka, telah

arkan suara lagi, hanya air mata yang berbicara. Hatinya

yang sedari tadi membuntuti ke mana Kiran pergi akhirnya tiba di rumah ibun

intu, lelaki itu melihat istrinya

yang sudah berada di hadapannya. "Arka, jelaska

enggerogoti hatinya. Pikiran dan hatinya kacau balau, tidak tahu bagai

hanya diam?" desak Maria dengan su

anya hampir seperti berbisik. Napasnya terasa beg

pa bisa menahan amarah dan rasa kecewanya, Maria langsung

la

mbil menatap putranya dengan tajam. "Apa kamu tidak memikir

t di pipinya yang masih terasa panas. "Ma, a

nyesalanmu bisa memperbaiki semua ini? Kiran telah memberikan segalanya

u ada, memberikan dukungan dan cinta tanpa syarat. Kiran membantu Arka melewati masa-masa sulit, menopang beban bersama, dan tidak pernah mengeluh. Tapi sekarang, mengetahui bahwa

begitu letih dan penuh penyesalan. Air mata mengalir tanpa henti dari matanya yang sudah merah. "Kenapa bisa begini, Tuhan? Aku menyes

asana di rumah itu begitu hening, hanya terdengar suara i

suk ke dalam rumah. Pria itu adalah Arga Satya Wirasena, anak pertama Maria dan

nti ketika melihat keluarganya dalam keadaan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kehamilan Tak Diharapkan2 Bab 2 Kenyataan Pahit3 Bab 3 Kehadiran Orang Ketiga4 Bab 4 Penyesalan Maria5 Bab 5 Ingin Berpisah6 Bab 6 Rumah Sakit yang Sama7 Bab 7 Kepergian Kiran8 Bab 8 Mencari Kiran9 Bab 9 Selamat Tinggal10 Bab 10 Rasa Takut11 Bab 11 Bukan Suami yang Baik12 Bab 12 Tolong Pergi13 Bab 13 Menjemput Kiran14 Bab 14 Salah Paham15 Bab 15 Keputusan yang Tepat16 Bab 16 Surat Cerai17 Bab 17 Akhir dari Segalanya18 Bab 18 Aku Memang Bodoh19 Bab 19 Rencana Gagal20 Bab 20 Mencabut Gugatan21 Bab 21 Bertemu Sahabat22 Bab 22 Buaya Darat23 Bab 23 Makan Malam24 Bab 24 Mencari Cinta25 Bab 25 Dia Juga Istrinya26 Bab 26 Luka yang Sama27 Bab 27 Menambah Luka28 Bab 28 Membawa Luka ke Rumah29 Bab 29 Kamar Pembantu30 Bab 30 Bermuka Dua31 Bab 31 Tidak Akan Pernah Kembali Seperti Dulu32 Bab 32 Perhiasan33 Bab 33 Merencanakan Sesuatu34 Bab 34 Suamiku Gila35 Bab 35 Ulang Tahun Maria36 Bab 36 Pembantu Baru37 Bab 37 Kekacauan38 Bab 38 Meninggalkan Bekas yang Mendalam39 Bab 39 Gejolak Perasaan40 Bab 40 Panggil Aku Mama41 Bab 41 Tawaran yang Sulit42 Bab 42 Ada Cinta yang Tersisa43 Bab 43 Pura-Pura Polos44 Bab 44 Godaan Lita45 Bab 45 Noda Cinta46 Bab 46 Ayo Selingkuh47 Bab 47 Perasaan yang Salah48 Bab 48 Mencarimu Dalam Diam49 Bab 49 Semoga Kamu Mengerti50 Bab 50 Begitu Sensitif51 Bab 51 Susu dari Maria52 Bab 52 Pendarahan53 Bab 53 Kehilangan54 Bab 54 Memanggil Namamu55 Bab 55 Rindu yang Salah56 Bab 56 Harus Ikhlas57 Bab 57 Kamar Bayi58 Bab 58 Aku Bukan Mamamu59 Bab 59 Bertemu Maria60 Bab 60 Clarissa Ardiyani Wirasena61 Bab 61 Kakak Ipar62 Bab 62 Cemburu63 Bab 63 Balas Dendam64 Bab 64 Kebohongan Lita65 Bab 65 Kabur66 Bab 66 Sebuah Paket67 Bab 67 Rumah Sakit68 Bab 68 Kepercayaan yang Sudah Hancur69 Bab 69 Talak Tiga70 Bab 70 Sudah Berakhir71 Bab 71 Aku yang Kalah72 Bab 72 Kepulangan Arga73 Bab 73 Menghentikan Kiran74 Bab 74 Kepulangan Kiran75 Bab 75 Pertemuan Kiran dan Arga76 Bab 76 Bertemu Kembali77 Bab 77 Wanita Lain78 Bab 78 Makan Malam79 Bab 79 Di Luar Ekspektasi80 Bab 80 Sosok Lain81 Bab 81 Mengejarmu82 Bab 82 Dipecat83 Bab 83 Sudahkah Kamu Mencintaiku84 Bab 84 Gembok Cinta85 Bab 85 Penyesalan Bi Sri86 Bab 86 Pesona Kiran