icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hati yang Kau Sakiti

Hati yang Kau Sakiti

Penulis: Vanilla_
icon

Bab 1 Kehamilan Tak Diharapkan

Jumlah Kata:1159    |    Dirilis Pada: 18/12/2024

dingin ketika ia mendengar suara pintu kamar terbuka. Wanita yang berusia 27 tahun itu men

mu sudah

. Jadi, aku baru sempat pulang sekarang," jawa

i besar. Tanggung jawabnya besar, mulai dari mengawasi pembangunan hingga memastikan segala sesuatu berjalan sesuai jadwal. Har

n, sambil mengangkat pandangannya,

enghentikan aktivitasnya, dan menatap Kiran yang sedan

Kiran menyodorkan sebuah ala

at berbentuk panjang tersebut dari tanga

hamil,

dengar itu. "Kenapa bisa kamu hamil? Bukannya

menunda memiliki momongan terlebih dahulu, me

ayal, Kiran selalu takut dengan sorot mata tersebut. Dia terdiam, bibirnya te

ga selalu menyuruhmu untuk minum pil KB?" Lagi, sua

an untuk menjawab pertanyaan suaminya itu. "Maaf, Mas. Aku sud

asan Kiran. "Kenapa kamu tidak

nyaris hampir tak terdengar. "Aku takut k

ila tidak minum obat itu lagi,

rang arah, tangannya segera menyanggah kepalanya yang terasa berat. Bagaimana tidak, beban di pundaknya

kredit, belum juga hutang bank, dan tagihan lainnya yang membuatn

si. "Mas, kenapa kamu seperti ini? Seharusnya

pnya tajam. "Kamu tahu, aku ini sedang pusing! Aku sedang memikirkan bagaimana caranya membayar tagihan yang sudah membengkak, dan seka

rkataan suaminya itu. Beban? Apakah suaminya me

ami temanku merasa bahagia ketika tahu istrinya sedang hamil. Tapi kenapa dengan kamu?" Suara Kiran mulai terdengar putus asa. Wanita itu melanjutkan perkataannya

a masih terlalu besar. "Kiran, kamu tidak mengerti. Aku tidak bilang aku tidak bersyukur, tapi situas

k di hadapan Arka, berharap suaminya mau me

salah. Tapi kita bisa melaluinya bersama. Aku but

ti posisinya. Arka menggenggam tangan Kiran, lelaki itu menundukkan kepala, sebelum akhirnya b

D

las. Dia menarik tangannya dari genggaman Arka dan berdiri dengan cepat. "Apa?! Bagaimana bis

"Aku hanya berpikir tentang bagaimana kita akan menghadapi semua ini. Kita ti

a. "Kamu tidak berpikir tentang aku, tentang anak kita. Kamu hanya berpikir tentang dirimu sendiri

ikan kita bisa memberikan yang terbaik untuk anak kita di masa depan. Jik

suaminya akan berkata demikian. "Mas, tidak ada waktu yang sempurna untuk memiliki anak. Setiap orang tua pasti menghadapi tantangan. Tapi

l oleh kata-kata Kir

hal ini, maka aku akan melakukannya sendiri. Tapi aku harap kamu bisa melihat bahwa ana

aku capek!" Arka berdiri dan lan

apa kamu s

Lelaki yang berusia 30 tahun itu memasuki kamar m

unda memiliki anak. Alasannya tetap sama, karena banyak tagihan yang harus dibayar. Na

g dibalik pintu, tiba-tiba terdengar satu notifik

tersebut. Mata coklatnya melebar ketika melihat sekilas pesan yang masuk. Tanp

e mari, 'kan? Cleo demam, kita h

D

ersebut. "Siapa ini? Kenapa dia mengirim pesan seperti ini?"

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka