icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hati yang Kau Sakiti

Bab 2 Kenyataan Pahit

Jumlah Kata:1081    |    Dirilis Pada: 18/12/2024

dak terkunci, sehingga ia bisa membaca semua isi percakapan yang ada. Selama ini, Kiran memang tak pernah membuka ponsel suam

tuh ke lantai yang dingin. Semua pesan itu membuatnya begitu terpukul. Bagaimana tidak, kontak yang

i? Kenapa dia begitu

'Ay.' Kiran merasa dunia di sekitarnya runtuh. Air mata mulai mengalir deras di pipiny

erkesiap ketika A

kamar mandi habis, bisa kamu ambilkan?

an kasar. Ia lalu meletakkan ponsel Arka di atas meja lagi.

etelah berada di depan lemari, ia membuka lemari itu dan mengambil sabun cair,

lalu meraih sabun yang ada di

apa orang yang mengirim pesan tersebut kepada suaminya. Kiran tak pernah membayangkan bila suam

t basahnya menggunakan handuk. "Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu masih berdiri

a panggilan dari ponsel Arka terdengar. Arka segera mengambil ponselnya, ia terkesiap ketika ta

sini saja, Mas?" usul Kiran, ket

ponsel itu, lalu ia pun meng

at panggilan telep

ke sini sekarang juga." Suara wanit

aku akan ke s

itu, Arka langsung memati

Mas?" selidik Kiran samb

urusan di kant

ang ke rumah, apa ka

batalkan," kata Arka sembari mengambil

uh curiga. "Apa urusan kantor yang mendadak

curiga. "Ada masalah penting yang harus segera diselesaikan. Aku harus me

hatinya masih dipenuhi oleh keragua

kening Kiran terlebih dahulu. "Aku pergi dulu. Kamu

n kembali merasakan sesak di dadanya. "Ka

unci mobilnya yang ia simpan di laci nakas. Wanita itu

di depan mobil, Kiran langsung memasuki mobil. Tangannya bergetar ketika menyalakan mesin mobil, ia mengintip keluar jendela untuk memastik

rannya itu tidaklah benar. Namun, keraguan dan kecurigaan terus menghantui pikiran

iku." Kiran mengusap air matanya yang terus meng

lewati. Kiran mencoba tetap tenang dan fokus, mengikuti setiap gerakan mobil suaminy

n merasa nyeri yang mendalam di hatinya. Ia melihat seorang wanita keluar d

ta itu mencengkram setir mobil begitu erat ketika menyaksikan suaminya berbicara den

seluruh dunianya runtuh. Air mata tak terbendung lagi. Kenyataan pahit ini begitu mengha

mastikan apa yang sebenarnya suaminya lakukan di dalam sana. Setiba

sekali?" tanya Arka, yan

, tapi suhu panasnya belum turun juga. Apa sebaiknya kita bawa

umah sakit sekarang.

ik,

h anak kecil yang masih berumur sekitar satu tahun itu. "Ada a

D

uh membasahi pipinya. Ia tak menyangka semua ini akan terjadi padanya. Kiran begitu

m kebingungan, ia melangkah mundur. Namun, kakin

ra

?" tanya wanita yang

Arka. Ia berdiri dan berjalan ke arah luar,

rka terkejut ketika melihat Kira

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka