icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Proposal Cinta Sang Miliarder

Proposal Cinta Sang Miliarder

Penulis: Resya
icon

Bab 1 Prolog: Titik Balik

Jumlah Kata:1520    |    Dirilis Pada: 09/12/2024

VIP, sebotol minuman mahal di genggamannya. Asap rokok mengabur pandangan, sementara suara tawa teman-temannya membahana, seolah

s hepi, men!" ujar Tio, salah satu temannya, sa

an kegelisahan yang sejak tadi menusuk pikira

turunan, Far. Jangan sok-sokan mellow gitu,

sudut matanya, seorang wanita dengan gaun merah menyala berja

Jefri, yang duduk di sebelahnya.

ngannya bermain di bahunya. "Halo, aku Rina

atinya terasa semakin berat. Ia tahu permainan ini, terlalu sering memainkannya.

k lagi, membuat suasana semakin bising. Farhan hanya diam, bahkan

ecah lamunannya. "Ini buat miliar

tersenyum kaku, merasa seperti boneka yang sedang dipertontonkan. I

angnya. Kepalanya berdenyut, dan kakinya terasa lemas. "Gue ke toi

butnya berantakan. Namun, yang paling mengganggunya adalah bayangan dirin

iri sendiri. Ia memercikkan air ke wajahnya, b

a pria masuk sambil berbicara dengan nada tinggi. Mer

ok banget! Berlagak kaya tapi cuma nump

banyak, tapi nggak punya tujuan hidup. Hidupny

u mereka berbicara tentang dirinya. Hatinya seperti ditampar. Selama ini, ituka

tanpa menoleh ke belakang. Udara malam yang dingin menyambutnya, membuat pikirannya sem

-

-langit. Rumah itu sunyi, terlalu sunyi. Ia membuka ponselnya, mencari sesu

i hampir tidak pernah dibuka. Ia ragu sejenak, tetapi akhirnya ia mengetuk ikon itu. Lay

atang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk t

tinya bergetar, dan untuk pertama kalinya ia merasakan sesuatu yang tid

alat, tetapi selalu ia abaikan. Ia teringat ayahnya, yang pernah berkata bahwa harta adalah ujian,

cingkan kemejanya, pikirannya berkecamuk. "Apa yang gue lakuin ini benar?" tanyanya dalam hati. Ia menatap cermin di depannya,

nya melangkah keluar rumah, kunci mobil di tangan. Namun, ketika sampai di garasi, ia berhenti sejenak. Mobi

terus dipenuhi pertanyaan. Apa yang akan orang pikirkan? Bagaimana jika ada yang mengenalnya? Tapi di sela semua itu, ada dorongan

yang berjalan masuk. Pohon mangga besar di halaman masjid memberikan keteduhan, sementara angin semilir memb

ria tua dengan jenggot putih dan sorban kecil di kepalanya berdiri d

meski gugup. "Wa'alaikumussalam. Iy

n. "Masya Allah, jangan ragu, Nak. Allah selalu meny

masjid, hawa sejuk langsung menyapanya. Suara lantunan adzan yang mengisi ruangan membuat hatinya bergetar. Farhan memandang sek

ntai saja, Nak. Kita di sini bukan untuk dihakimi. Kita di sini unt

uatnya merasa segar, seolah ada beban yang perlahan-lahan hilang. Setiap gerakan wudhu yang ia lakukan terasa baru, meski ia pernah mempela

bimbingnya menuju barisan paling belakang. "Di sini saja, Nak. Ik

ba mengikuti, meski gerakannya sedikit kaku. Namun, ketika ia bersujud, sesuatu yang berbeda terjadi. Di sana, di atas sajadah, dengan dahi menyentuh lantai, ia mer

oba mencerna apa yang baru saja ia rasakan. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa damai. Tidak ada suara musik b

itu memecah keheningan. Ia duduk di sebelah Fa

cil. "Tenang, Pak. Entah ken

dengan mengingat-Nya. Dunia ini penuh gemerlap, tapi hati yang gelisah tidak akan

aca lagi. "Saya nggak tahu harus mulai dari mana

ang penting adalah langkah yang kamu ambil sekarang. Allah Maha Pengampun, s

angan arah. Namun, pagi ini, di tempat yang sederhana ini, ia merasa seperti menemukan

man bergoyang lembut diterpa angin. Ia berhenti sejenak di bawahnya, menatap langit biru yang te

l hitam berhenti di depan gerbang masjid, dan seseorang yang ia kenal kel

ak serius kan?" teriak Tio,

lai bergolak. Apa yang harus ia katakan? Apa yang akan te

menjadi saksi dari keputusan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog: Titik Balik2 Bab 2 Pertemuan di Masjid Raya3 Bab 3 Kagum dalam Kesederhanaan4 Bab 4 Niat Tulus dalam Doa5 Bab 5 Pertemuan Tak Terduga6 Bab 6 Tekanan dari Lingkungan Farhan7 Bab 7 Komitmen untuk Mendekati dengan Cara Islami8 Bab 8 Aisyah Mulai Menyadari Kehadiran Farhan9 Bab 9 Farhan Menghadapi Tekanan Keluarga Aisyah10 Bab 10 Farhan Mulai Merencanakan Langkah Serius11 Bab 11 Percakapan yang Menentukan12 Bab 12 Identitas Farhan Terancam Terbongkar13 Bab 13 Kecurigaan yang Memuncak14 Bab 14 Ketegangan dalam Hati Aisyah15 Bab 15 Pergulatan Batin Farhan16 Bab 16 Menyampaikan Kebenaran17 Bab 17 Konflik yang Semakin Dalam18 Bab 18 Menjaga Keseimbangan19 Bab 19 Keputusan yang Tertunda20 Bab 20 Mengungkapkan Rahasia21 Bab 21 Titik Balik22 Bab 22 Ujian Terakhir23 Bab 23 Tekanan dari Keluarga24 Bab 24 Konfrontasi yang Tak Terelakkan25 Bab 25 Keyakinan Aisyah26 Bab 26 Dukungan Tak Terduga27 Bab 27 Pengorbanan Besar28 Bab 28 Titik Kepercayaan29 Bab 29 Restu yang Dinanti30 Bab 30 Persiapan Pernikahan Islami31 Bab 31 Pernikahan Yang Terlaksana32 Bab 32 Awal Perpecahan33 Bab 33 Bibit Konflik34 Bab 34 Manipulasi Hana35 Bab 35 Retaknya Kepercayaan36 Bab 36 Tekanan dalam Pernikahan37 Bab 37 Puncak Konflik38 Bab 38 Penyesalan Farhan39 Bab 39 Kebenaran yang Terungkap40 Bab 40 Penjelasan Hana41 Bab 41 Harmoni yang Kembali42 Bab 42 Kehadiran yang Mengguncang43 Bab 43 Dekat dengan Anak Itu44 Bab 44 Kepribadian yang Sama45 Bab 45 Tanda-tanda Aneh46 Bab 46 Pertanyaan yang Muncul47 Bab 47 Kecurigaan yang Membesar48 Bab 48 Masa Lalu yang Kembali49 Bab 49 Jarak yang Membesar50 Bab 50 Keputusan yang Sulit51 Bab 51 Percakapan yang Mengubah Segalanya52 Bab 52 Awal Baru53 Bab 53 Menyelidiki Jejak Masa Lalu54 Bab 54 Keterlibatan Keluarga55 Bab 55 Pencarian Tanpa Henti56 Bab 56 Jejak Istri Kembar Farhan57 Bab 57 Pertemuan dengan Masa Lalu58 Bab 58 Ancaman Baru59 Bab 59 Kebenaran yang Menyakitkan60 Bab 60 Dilema Keluarga61 Bab 61 Pertentangan dan Keputusan Akhir62 Bab 62 Menghadapi Masa Depan63 Bab 63 Perubahan yang Menyembuhkan64 Bab 64 Bayang-Bayang Pengkhianatan65 Bab 65 Pertemuan dengan Orang Misterius66 Bab 66 𝖳𝖺𝗇𝖽𝖺 𝖪𝖾𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉𝖺𝗇 𝖠𝗋𝗆𝖺𝗇67 Bab 67 Pertemuan dengan Orang Misterius ll68 Bab 68 Tanda Kehidupan Arman ll69 Bab 69 Operasi Rahasia70 Bab 70 Pengorbanan Besar71 Bab 71 Pertemuan Keluarga72 Bab 72 Ancaman Terakhir73 Bab 73 Akhir yang Menggantung74 Bab 74 Operasi Bayangan75 Bab 75 Jejak Yang Hilang76 Bab 76 Serangan di Malam Hari77 Bab 77 Persembunyian Rahasia78 Bab 78 Kebenaran Terungkap79 Bab 79 Pengkhianatan80 Bab 80 Titik Balik81 Bab 81 Operasi Balasan82 Bab 82 Pertempuran Akhir83 Bab 83 Akhir yang Menggantung84 Bab 84 Bayangan yang Kembali85 Bab 85 Peta Perang86 Bab 86 Jejak Tersembunyi87 Bab 87 Operasi Ganda88 Bab 88 Serangan Balik89 Bab 89 Pengkhianatan Terakhir90 Bab 90 Rekonsiliasi dan Penentuan91 Bab 91 Benteng Rodres92 Bab 92 Penutup Baru, Ancaman Baru93 Bab 93 Pemimpin Baru94 Bab 94 Penyusupan Berbahaya95 Bab 95 Tugas Mematikan96 Bab 96 Kembali Ke Markas97 Bab 97 Serangan Tengah Malam98 Bab 98 Luka Lama Terbuka99 Bab 99 Jejak Victor100 Bab 100 Jebakan Victor