icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

I Will Always Love You

Bab 4 Kembali ke Rumah

Jumlah Kata:2973    |    Dirilis Pada: 07/12/2024

Nadine. Meskipun aku sudah berdiri, aku terus melihat ke makam Nadine yang berada di depanku. Aku melihat ke m

dak perlu khawatir, aku akan sering-sering

mengusap atau membasuh air mata yang keluar itu dan terus membiarkannya. Aku masih tidak percaya kalau Nadine tel

lai berjalan perlahan untuk meninggalkan makam Nadine. Setiap aku melangkah untuk meninggalkan makam Nadine, l

akam Nadine, akhirnya aku sampai di pintu masuk pemakaman tempat Nadine dimakamkan.

" uca

oleh ke arah Noa set

..," ucap

. Tetapi gw sama Vyn yakin kalau lu pasti bakal pulang. Jadi gw sama Vyn memutuskan untuk menunggu lu disini. Gw sama Vyn khawa

r, bro,"

kataan mereka berdua. Meski aku hanya t

e kan? Kalau begitu ayo pulang, bro. Orang-orang n

ucapku

alkan pemakaman tempat Nadine dimakamkan. Kami bertig

g-orang yang masih berkumpul itu adalah beberapa kerabat, saudara, teman dan rekan kerja serta para warga yang tinggal di sekitar rumah orang tua Nadine. Tidak hanya itu, aku juga melihat ada ayah Nadine serta ayahku di hal

lang juga, Rav,"

," ucapku

Rav. Kamu lebih baik istirahat terlebih dahulu. Dari semalam kamu

erkejut setelah menden

dur, bro? Pantes aja lu k

," u

semalam, bro. Sekarang lebih baik lu se

sekarang lu segera tidur

ti," ucap

aan mereka dengan singkat. Sementara ayah Nadine terlihat

Pokoknya nanti kamu harus segera is

pak,"

n depan rumah orang tua Nadine langsung menghampiriku. Mereka lalu mengajakku untuk berbincang atau b

u kembali ke tempat mereka masing-masing. Mereka pamit sambil meyampaikan kata-kata kepadaku. K

rekan kerjaku pergi pulang, Noa dan

masih ada pekerjaan yang h

a seperti Vyn, gw juga ada pek

an sungkan-sungkan untuk meng

ngkan-sungkan,

ucapku

sih berkumpul di halaman depan rumah orang tua Nadine. Setelah berpa

alik dulu, br

n lupa untuk menghubungi gw sama No

ucapku

inggalkan rumah orang tua Nadine. Tetapi sebelum m

Vyn,"

ba-tiba memanggil mereka berdua. Mereka langsung berbalik dan menoleh ke arahku.

ima kasih

h aku mengatakan itu, tetapi tidak lama

Nggak usah kaku ka

kita sudah berteman s

nyum setelah mendenga

g ingin lu katakan

," u

sama Vyn mau balik dulu. Sa

," u

pun mulai pergi meninggal

n juga ayah Nadine yang masih ada di ha

dan Vyn juga sudah pulang. Sekarang kamu masuk k

a kamar yang dulu dipakai Nadine

ucapku

mah itu, terlihat masih ada beberapa orang. Beberapa orang itu merupakan kerabat dan saudara dari orang tua Nad

adine yang sebelumnya sedang berbincang dengan ke

usan kamu sedang berbincang dengan teman-temanmu. Jika kamu ada

mah,"

t saja. Kamu pastinya sangat lelah karena

mah,"

Nadine tiba-tiba

pakai Nadine, Rav. Biar ibu antarkan

k pergi mengantarku menuju kamar yang dulu dipakai Nadine di rumah ini. Tetapi sebelum

u, bu. Aku tahu kamarn

u Nadine pun menghentikan langkah

okoknya sesampainya kamu di kamar itu, kamu

bu,"

n kakiku untuk menuju kamar yang dulunya sempat di

ang perempuan yang sedang duduk di tepi tempat tidur yang ada di kamar itu. Perempuan itu adal

...*hiks *hiks

kamar itu. Melihat Rania yang sedang duduk sambil menangis, aku memutuskan untuk tidak menggunakan kamar itu untuk beristirah

bat berada. Begitu aku sampai di ruang depan itu, ibuku serta ibu Nad

h ibu sudah bilang untuk langsung beristi

menjawab pertan

ine ada Rania

nta kepadanya untuk keluar da

dan bersiap untuk pergi ke kamar Nadine. Tetapi sebelum ibu Nadine perg

ania keluar, bu. Biarkan saj

hnya setelah mendengar perkataanku itu. Bel

eristirahat, Rav. Oh iya, karena Rania sedang berada di kamar Na

pulang ke rumahku dan Nadine saja, a

ihat sedikit terkejut set

ke rumahmu, Rav

," u

kamu tidak mau beristiraha

pertinya aku tidak bisa menenangkan diri disini karena di rumah ini masih ada banyak orang. Jadi aku ingin pulang saja ke rumahku dan Nadine. Aku ingin be

endengar perkataanku. Melihat mereka yang terdiam,

ah, aku pulang d

kaligus kepada beberapa kerabat yang masih ada di ruangan itu. Tetapi sebelum a

tar, Rav," uc

ibu Nadine pergi ke belakang tepatnya ke dapur. Ibu Nadine berada di dapur itu cukup la

pun kembali ke ruang depan sambil membawa

lah makanan untukmu. Seingat ibu, kamu belum makan sejak kita tiba di rumah ini dar

bu,"

astik yang diberikan oleh ibu Nadine.

g dulu, bu

hati," ucap

lalu menghampiri

g dulu, ma

berada di kantor polisi. Kamu kesini juga tidak membawa ken

h. Papa biar terus disini aja sampai

unya begitu. Hati-hati

mah,"

ada di ruang depan itu. Setelah aku sudah pamit kepada me

eberapa kerabat dan warga sekitar yang masih berkumpul di halaman depan rumah. Ketika melihatku yang baru saja keluar dari ruang depan, ayahku dan ayah Nadine

in itu, kantung plastik apa yang d

pah. Ibu memberikan makanan ini aga

ngung setelah men

rumahmu? Apa kamu ingin p

n pulang ke rumahku

tu. Tidak hanya ayahku saja, ayah Nadine pun juga se

uru-buru pulang, Rav

ahku, pak. Sekarang aku sendirian di rumah itu, jadi di r

h mendengar perkataanku. Setelah itu, disaat merek

pah, aku pulang

ku yang sebelumnya terdiam tiba-

ang, Rav. Papah akan menganta

menanggapi perk

e saja, papah tetap disini saja sambil

Sambil terdiam, ayahku lalu melihat dan memperhatikan waja

. Hati-hati ya

pah,"

gan ayahku, aku lalu pamit

g dulu, pa

makan makanan yang disiapkan oleh ibu

pak,"

rkumpul di ruang depan. Setelah aku sudah pamit dengan mere

ek online, aku lalu kembali melanjutkan langkahku. Aku melangkah menuju jalan besar yang berada tidak jauh dari r

sampai. Aku lalu langsung menaiki ojek online itu dan ojek online

r, disitulah letak rumahku dan Nadine. Jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah orang tua Na

ma kemudian, ojek online yang aku gunakan itu pun sampai di salah satu rumah yang berada di kompleks perumahan itu.

ahnya. Melihatku yang sedang membuka pagar rumahku, tetanggaku itu langsung menghampiriku. Dia yang mengetahui tentang meninggalnya Nadine kemudian menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Nadine. Tetanggaku itu bilang kalau tidak hanya dia saja yang tahu tentang meninggalnya Nadine, melainkan semua pengh

ena dia bilang dia ada urusan yang harus dilakukan. Setelah tetanggaku itu per

aku buka itu pun tidak mau terbuka karena pintu itu memang terkunci. Begitu sadar kalau pintu itu terkunci, aku kemudian mengambil kunci rumah yang ada di

capku saat masu

Biasanya ada yang menjawab ucapakanku itu saat aku baru pulan

berjalan secara perlahan sambil melihat sekeliling rumah. Di sekeliling rumah itu masih ada banyak barang peninggalan Nadine. Melihat barang pe

Lalu setelah sampai di meja itu, aku lalu langsung duduk di kursi yang ada di meja itu. Setelah itu, aku menaruh kantung plastik berisi makanan yang aku bawa d

.*hiks *hik

rsa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka