icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perjodohan Tidak Diinginkan

Bab 5 Ketegangan yang Semakin Memuncak

Jumlah Kata:813    |    Dirilis Pada: 04/12/2024

nahan napas menghadapi konflik yang semakin memanas. Rania tampak gelisah di kam

s dengan wajah penuh kebimbangan. Kata-kata Kakek Adhitama terus terngiang d

buka perlahan. Adrian masuk tanpa

pelan, mencoba membaca

ngkah mantap, tatapannya

diri, mencoba menenangkan diriny

pan langsung dengan Nadira. "Apa kau sudah

dira mengulang kata

drian dengan nada dingin, seolah

ng tanpa emosi. Namun, dia mengangguk pelan. "Jika i

lampu tidur dan mematikannya. Kamar itu menjadi redup, ha

eka. Adrian kembali mendekat, dan dalam sekejap, dia memegang

rian menghentikannya dengan nada tegas. "Tidak per

ndang pria di depannya dengan campur

kan H

n hatinya masih berat mengingat apa yang terjadi semalam. Adrian tidak menu

nia sudah duduk di sana. Wajah wanita itu tampak

ndir Rania sambil menyelipkan sen

empat di ujung meja. Dia tahu bahwa setiap kata

t dari kursinya dan mendekati Nadira. "Apa kau bangga sekarang, N

ki hatinya bergetar. "Aku tidak pernah berniat merebut siap

an wajahnya ke arah Nadira, suaranya berbisik tajam. "Tapi aku tahu betul,

tetap tenang. Dia tahu bahwa Rania hanya ingin me

i Tengah

ak di antara dua wanita yang kini menjadi bagian dari hidupnya. Hatinya terus bertan

or Adrian siang itu, seperti

akek tanpa basa-basi, duduk di

semuanya butuh waktu. Ini tidak

arus lebih tegas, Adrian. Jangan biarkan siapa pun, terutama R

, meskipun di dalam hatinya,

ng Tidak

tuk mengambil langkah drastis. Dia

a tegas, tanpa memberi ruan

engan ekspresi lelah. "T

da penuh emosi. "Aku tidak akan membiarkan dia me

au perasaan. Ini tentang keluarga kita, t

ian dengan mata berkaca-kaca. "Apa kau tidak peduli l

a pun yang dikatakannya tidak aka

ha lebih keras, Adrian. Aku janji, aku akan melakukan apa saja agar

yang membebani hatinya. "Rania, ini bukan sesuatu yang

lum keluar dari ruangan, dia berkata dengan suara bergetar, "Kalau kau terus mema

engan perasaan tidak tenang. Konflik ini belum selesai,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka