icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Just Contract Marriage

Just Contract Marriage

Penulis: Carissa Lee
icon

Bab 1 Sang upik Abu

Jumlah Kata:1075    |    Dirilis Pada: 26/11/2024

ya sekali, menikah pun hanya sekal

obil saya ya" Suruh Sinta. Tuan Rumah yan

ik

yahut. Dan ya begitulah kegiatan Mayang setiap hari, selalu d

lah keluarga terkaya di negara ini akan usaha tekstilnya. Sejak kecil Mayang sudah tinggal dengan mereka, tinggal di rumah yang begitu megah dengan fasilitas yang serba ada

inggal di dalam rumah ini. Sejak kecil Mayang juga dapat berkesempatan untuk bersekolah di salah satu sekolah ternama di Jakarta, tentu dengan semua biaya yang ditanggung oleh Bu Sinta. Tidak akan terhitun

alam keluarga ini. Walaupun memang kadang Mayang merasa kerepotan karena perintah yang tidak ada habisnya, namun daripada itu Mayang harus lebih ikhlas dan siap untuk bisa m

am mobil berwarna putih di depannya. Tepat di jam sepuluh malam, setelah membantu Bu

gumamnya pada diri sendiri. Mala

ehadiran nya juga tidak terlalu penting sedari dulu. Apalagi untuk lelaki itu. Lelaki yang akan melangsungkan pernikahan nya besok. Ya .. besok adalah acara pernikahan Genta, anak pertama bu Sinta. Anak lelaki yang besar bersama Mayang sejak kecil. Si tuan

men bahagia dari sang Tuan ya

depannya. Terlihat sebuah mobil hitam sudah mengedipkan lampu berkali kali. Segera

membalas sapaan Mayang sama sekali. Ia sudah biasa dengan itu, Genta Pramudya anak tertua bu Sinta, lelaki yang besar bersama Mayang pasti akan sel

enyembunyikan wajahnya, Mayang tidak nyaman de

a berat nan dingin itu berhasil meng

aa

Mayang!" Tegas Genta saat melihat May

g menuju dapur untuk menyiap

using, beberapa jam yang lalu ia baru saja

epan dan meminta acara pernikahannya diselenggarakan di Paris. Bagaimana bisa Genta mewujudkan semua itu, sedangkan segala sesuatu untuk pernikahannya

ngguk dengan raut wajah lelah tanpa mengucapkan s

ngat lesu? Bukankah besok adalah hari bahagianya? seharusnya dia terlihat sena

. "Besok saya mau kamu datang lebih awal bersama Ibu" katanya

yang dapat merasakan hembusan

kan?" Mayang anggu

bersama nyonya lebih dulu" ucap M

li berhadapan dengan nya. Genta perhatikan penampilan Mayang dari ata

," ucapnya membuat Mayang spo

aa

i dulu" Genta menyela memb

tuk beberapa detik. Genta palingkan wajahnya lebih dul

cap Genta yang kemudian di

ih tetap sama. Lelaki itu masih selalu memberikan tatapan rendah, Mayang sudah biasa. Tapi, Bukan hal itu yang membuat sekuju

ilik seseorang besok. Sekali lagi Mayang harus menyadari kalau dia sudah kalah. Kalau Mayang sudah kalah dari perasaan cinta yang ter

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka