Just Contract Marriage
i dilangsungkan. Mayang menghela nafas sedih, sesampainya di acara ini Genta pergi begitu saja meninggalkannya di sini. Perasaannya menjadi tidak karuan, ia telah resmi menikah dengan Genta.
menganggap kehadirannya. Mayang cukup sadar diri siapa dirinya. Dia jauh di bawah Genta bahkan saat sudah sah menjadi istrinya pun, Mayang masih tau posisinya untuk tidak beran
tan sama sekali. Semua Jauh dari wanita yang ada di sekitar Genta, apalagi kalau di bandingkan dengan Clara yang jelas sekali langsung terlihat perbedaan di antara mereka. Sedari dulu Mayang selalu sadar beriringan denga
mana Genta?" Sinta, menghampir May
nta sedang bersama temannya
anya-tanya tentang nama sang mempelai wanita yang tiba tiba berbeda dengan yang tercetak di undangan. Ditambah lagi saat pe
alaupun memang benar begitu. Tapi, tidak seharusnya Genta membiarkan May
tiba Sinta mena
ti langkah kaki Sinta yang terbu
ampiri
yang sedikit
buat sang empunya nama itu menghentikan
h menatap dingin sembari menggandeng tan
a kamu ingin melewati pesta Dansa yang sanga
lurkan tanganya ke arah Mayang. Dia harus memperlihatkan kepad
eman Genta menatap Mayang begitu mengintimidasi. Sinta yang melihat gerak lamba
enggaman erat Genta di tangannya. Genta membawa dirin
edih
yang hanyalah seorang anak pembantu, dia tidak cantik, tak 'kan terlihat cantik meski
k Genta tepat di samping telinga Maya
ik terdengar bersamaan gerakan terlatih Genta yang membaw
ereka melambat sejenak. "Maaf tuan saya tidak sengaja" katanya begitu panik dan hampir melepaskan tangannya dari pundak
ya malu" bisiknya dan langsung menole
semakin erat di dasar pinganganya. Mayan
lara di dalam masalah ini. Setelah Sinta membawa Mayang ke ruang makeup tadi. Sinta langsung memberitahu jika yang akan menggantikan Clara adalah Mayang. Dan, Reaksi Genta sa
pingi Genta adalah bukan sesuatu yang buruk dan bukankah Mayang lebih baik dibandingkan dengan wanita ular seperti Claras. Si
alam dirinya akibat terlalu berdekatan dengan Genta juga semakin menjadi. Mayang ingin
cap lelaki ternyata
ia pun mengangguk jujur. Mendadak
ambut teman teman saya." sambungnya dengan sorot mata yang sudah menatap ke arah kerumunan wa
inggang seorang wanita, terlihat Genta begitu dekat. Mayang menundukkan wajahnya. Entah Kenapa seperti ada sesuatu ya
tidak merasakan apapun. Tapi, melihat Genta yang tersenyum hangat dengan wanita lain tadi. Rasanya Mayang tak rela. Seperti ada Ribuan jarum yang menusuk hatinya. Mereka baru saja melakukan
" Suara bariton dari arah be
leh dengan hati-hati. Melalui sudut matanya ia d
kan kunci kamar ini disini" ka
ng melihat itu. "Tuan mau kemana?
belah" ucap Genta, membuat w
mar tuan
aya tidak mungkin tidur ber