CINTA YANG RETAK
k secangkir kopi tanpa henti, pikirannya melayang-layang. Matahari sore yang mas
seperti biasa. Namun, senyumnya memudar begitu me
hatan kusut banget?" Karin l
ku butuh ngobrol sama kamu, Rin. Aku n
ya. "Aku di sini buat
ya terhadap Arya, pesan-pesan Sinta, hingga pertemuannya dengan Sinta kemarin
. Tapi ini berat banget buat kamu, ya
nggak pernah bayangin Arya akan melakukan ini. Aku selalu
Aku ngerti kamu marah dan sedih, tapi kamu nggak boleh b
bilang mereka cuma teman. Tapi cara mereka ngobr
ang dia sembunyikan. Kalau kamu mau tahu keb
temu Sinta, dia bilang nggak ada hubungan ser
at kebiasaan Arya. Dia sering pulang telat, kan? Coba perhatikan ke m
an ragu. "Kamu nyuruh a
enaran. Kalau kamu yakin Arya masih ada harapan, kamu perlu
ya. Karin benar. Sebelum membuat keputusan yang bi
api kalau ternyata aku menemukan sesuatu yang l
"Aku akan ada di sini buat
mbuka ponsel Arya yang berhasil ia ambil tanpa sepengetahuan suaminya. Ia mem
kan tempat yang sering ia kunjungi beberapa minggu terakhir. Sebuah resto
sendiri," katanya pelan,
ang tertera di catatan lokasi ponsel Arya. Ia berangkat sendir
, dengan nuansa hangat yang membuatnya terasa akrab. Namun, Maya tidak datang untuk menikmati makanan. Ia membuka po
a menunggu dengan gelisah, matanya sesekali melirik ke pintu masuk, be
lai merasa ragu pada rencananya. Namun, tepat ketika
ya tidak melihatnya. Dari sudut matanya, ia melihat Arya berjalan ke
tu adala
untuk tidak membuat keributan. Ia mengeluarkan ponse
ya merasa hatinya semakin remuk. Ia mencoba membaca bahasa tubuh mereka. Tidak ada
icara dengan serius, sementara Sinta mendengarkan dengan anggukan kecil. Maya memutuskan
ang pelayan menabraknya dari belakan
layan itu meminta
dan Sinta. Arya menoleh, matanya langsung b
tempat duduknya, terkejut
n hatinya berkecamuk. Ia mendekati
kerja, Arya?" suara Maya d
gera berdiri. "Mbak Maya, ini ng
ah? Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Ak
Maya, aku bisa jelaskan. Ini memang
kecewa. "Kalau begitu, silakan jelaskan, Arya. Jelaskan kenapa kamu
pak bingung harus
saya yang jelasin. Saya dan Mas Arya memang sering ketemu, tapi han
ai butuh bertemu di restoran seperti ini?
njung restoran lainnya. Arya tampak semakin gelisah,
saja," Arya memohon, menc
Arya. Kita selesaikan di sini.
bali, wajahnya dipenuhi rasa bersalah. Maya me
n. Kalau kamu memang mencintai dia, kat
k, Maya. Aku tidak mencintai di
idak ada artinya lagi, Arya. Karena selama i
ambu