icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA YANG RETAK

Bab 3 Pertemuan dengan Sahabat

Jumlah Kata:1051    |    Dirilis Pada: 25/11/2024

k secangkir kopi tanpa henti, pikirannya melayang-layang. Matahari sore yang mas

seperti biasa. Namun, senyumnya memudar begitu me

hatan kusut banget?" Karin l

ku butuh ngobrol sama kamu, Rin. Aku n

ya. "Aku di sini buat

ya terhadap Arya, pesan-pesan Sinta, hingga pertemuannya dengan Sinta kemarin

. Tapi ini berat banget buat kamu, ya

nggak pernah bayangin Arya akan melakukan ini. Aku selalu

Aku ngerti kamu marah dan sedih, tapi kamu nggak boleh b

bilang mereka cuma teman. Tapi cara mereka ngobr

ang dia sembunyikan. Kalau kamu mau tahu keb

temu Sinta, dia bilang nggak ada hubungan ser

at kebiasaan Arya. Dia sering pulang telat, kan? Coba perhatikan ke m

an ragu. "Kamu nyuruh a

enaran. Kalau kamu yakin Arya masih ada harapan, kamu perlu

ya. Karin benar. Sebelum membuat keputusan yang bi

api kalau ternyata aku menemukan sesuatu yang l

"Aku akan ada di sini buat

mbuka ponsel Arya yang berhasil ia ambil tanpa sepengetahuan suaminya. Ia mem

kan tempat yang sering ia kunjungi beberapa minggu terakhir. Sebuah resto

sendiri," katanya pelan,

ang tertera di catatan lokasi ponsel Arya. Ia berangkat sendir

, dengan nuansa hangat yang membuatnya terasa akrab. Namun, Maya tidak datang untuk menikmati makanan. Ia membuka po

a menunggu dengan gelisah, matanya sesekali melirik ke pintu masuk, be

lai merasa ragu pada rencananya. Namun, tepat ketika

ya tidak melihatnya. Dari sudut matanya, ia melihat Arya berjalan ke

tu adala

untuk tidak membuat keributan. Ia mengeluarkan ponse

ya merasa hatinya semakin remuk. Ia mencoba membaca bahasa tubuh mereka. Tidak ada

icara dengan serius, sementara Sinta mendengarkan dengan anggukan kecil. Maya memutuskan

ang pelayan menabraknya dari belakan

layan itu meminta

dan Sinta. Arya menoleh, matanya langsung b

tempat duduknya, terkejut

n hatinya berkecamuk. Ia mendekati

kerja, Arya?" suara Maya d

gera berdiri. "Mbak Maya, ini ng

ah? Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Ak

Maya, aku bisa jelaskan. Ini memang

kecewa. "Kalau begitu, silakan jelaskan, Arya. Jelaskan kenapa kamu

pak bingung harus

saya yang jelasin. Saya dan Mas Arya memang sering ketemu, tapi han

ai butuh bertemu di restoran seperti ini?

njung restoran lainnya. Arya tampak semakin gelisah,

saja," Arya memohon, menc

Arya. Kita selesaikan di sini.

bali, wajahnya dipenuhi rasa bersalah. Maya me

n. Kalau kamu memang mencintai dia, kat

k, Maya. Aku tidak mencintai di

idak ada artinya lagi, Arya. Karena selama i

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka