MAWAR EMAS SANG PEWARIS
segala tekanan yang baru-baru ini menumpuk: perjodohan, rencana besar ayahnya, dan kini upaya menemukan celah da
a baik-baik
leh dan melihat asisten pribadinya berdir
Aku bisa menyuruh pelayan," kata Lily, meski dalam
nda membutuhkan seseorang untuk diaj
pun tawa itu terdengar pa
yu di hadapan Lily. Mereka terdiam sejenak, me
ir aku cukup kuat untuk menghadapi apa pun. Tapi kali ini
g Anda pikirkan, Nona. Semua tekanan ini hanya akan membuat Anda l
y memandangnya, mencoba mencari jawaba
i setiap tantangan selama ini," jawab Rehan. "Anda sel
rima kasih, Rehan. Kau selalu tahu apa yang harus dikatakan. T
erius. "Tugas saya adalah mendukung Anda, Nona. Da
pria itu terkejut. "Kau selalu ada di saat aku membutuhkan seseorang. Aku
e arah Lily dengan sorot yang sulit diartikan. "S
ekat. Meski tetap menjaga formalitas sebagai asisten, Rehan men
rusahaan, Lily merasa benar-benar kelelahan. Ia melangkah ke rua
panggil L
Ada yang bisa sa
g penuh kelelahan. "Bisakah kau hanya...
ak, tapi akhirnya ia me
duduk di kursi di dekatnya. Tidak ada kata-kata yang teru
ily, hampir seperti berbicara pada dirinya send
perasaannya tidak boleh melampaui batas. "Saya
nya. Ia tidak hanya seorang asisten yang kebetulan bekerja untuk keluarga Hartono. A
i dalam hatinya, menyadari bahwa semakin ia dekat dengan Lil
Rehan, Sosok y
angan. Namun pikirannya terus kembali pada percakapan semalam dengan Rehan. Ada sesuatu tentang pri
saat mendengar
men di tangannya. "Ini laporan te
k bisa mengabaikan rasa penasaran yang terus meng
tetapi ia menurut dan duduk d
uk keluargaku, bukan?" tany
," jawab Rehan sambil m
unya potensi untuk lebih dari sekadar menjadi asisten,"
a. "Mungkin sulit untuk dijelaskan, Nona. Tapi... keluarga Anda memberika
enuhnya memuaskan rasa penasarannya. "Kau tidak perna
tidak memiliki siapa-siapa lagi, Nona. Orang tua saya mening
hati Lily mencelos. "M
n ketulusan. "Saya sudah terbiasa. Itu juga yang memb
bisnis. Namun, tujuannya lebih dari sekadar itu. Ia ingin mendekati Lily sec
apan ayah Lily, Pak Hartono. Setelah menyelesaikan pe
ra langsung dengan Lily," k
gguk. "Tentu. Saya
memasuki ruangan dengan wajah
n malam malam ini. Kita perlu lebi
i balik senyum manisnya. "Baiklah," jawabnya
. Di sisi lain, ia merasa enggan menghadiri makan malam ini
luar, ia berpapasan dengan Rehan y
tanya Rehan, meski ia sud
ngan Dewa," jaw
i khawatir di wajahnya. "Hati-hati,
n dengan lembut. "Terima kasih, Reh
ecil, menatap Lily perg
suasana nyaman. Namun, Lily tidak bisa menghilang
" kata Dewa sambil menuan
a kau begitu tertarik dengan perj
at potensi besar di antara kita. Kau dan aku adalah kombinasi s
untuk memenuhi ambisimu?" Lil
sulit diterjemahkan. "Kau pintar, Lily. Itu s
pi yang paling membuatnya gelisah adalah betapa tenangnya pria itu menghadapi semua. Ia
melibatkan hal-hal yang lebih rumit daripada sekadar tugas profesional. Namun, ia tidak bisa
ambu