MAWAR EMAS SANG PEWARIS
ur bisnis. Di balik meja kayu mahoni, ayahnya, William Hartono, terlihat tenang seperti biasa, me
ta bicarakan," kata William, men
dari yang ia maksudkan. "Perjodohan ini sudah cukup buruk.
embuka folder di mejanya dan mend
gan, dan peta pasar global. Semua informasi ini menunjukkan satu hal: penggabungan bisnis keluarga me
dengan suara gemetar. "Bukan hanya soal pern
telah kurancang selama bertahun-tahun. Kau dan Dewa akan menjadi pasangan yang tidak ha
engan perasaan campur aduk. "Kau tahu aku bukan pio
ugasmu adalah memastikan keberlangsungan bisnis ini. Kalau kau tidak
engorbankan hidupk
al ambisi. Ini soal tanggung jawab. Kau tidak akan mengerti se
gan perasaan hampa. Ia berjalan ke ruang pribadinya,
na?" tanya Rehan, menut
jodohan ini bukan hanya tentang keluargaku dan keluarganya
ngan serius. "Dan bag
i. Aku pikir ini hanya tentang memperkuat hubungan keluarga, tapi
astian. "Nona, Anda memiliki hak untuk memilih. Meski mereka mencob
sa melawan keluargaku sendiri? Mereka sudah mempersiapkan
sendirian. Saya ada di sini, Nona. Apa p
sa sedikit lega. Tapi ia tahu p
kantornya. Ia tidak memberi tahu ayahnya, ingin mendenga
i Lily tidak terpengaruh. Ia langsung berkata, "Aku tahu
yum kecil. "Aku sudah menduga kau ak
? Menggunakan pernikahan
au salah, Lily. Ini tentang kekuasaan. Dan kalau kita t
ah-olah aku tida
an nada dingin. "Kau dan aku berada di dalam sis
dengar ini, Dewa. Aku tidak akan menikahimu tanpa alasan yang b
ta lihat saja, Lily. Pada akhirnya, kau akan
ja kerjanya, menatapnya seolah-olah memaksa dia membuat keputusan. Pikirannya melayang ke p
di pintu mem
ily sambil memi
f mengganggu, Nona. Tapi saya melihat lampu kama
angguk. "Masuklah, Rehan. Aku butuh
duduk di kursi di sebera
n Dewa. Dia bilang ini untuk masa depan keluarga. Tapi aku merasa... seperti aku
asa ini tidak benar, maka Anda harus memperjuangkan apa yang Anda yakini. Kadang, mel
a penuh kebingungan. "Ayahku mengendalikan segalanya
ncari tahu semua yang perlu diketahui tentang Dewa dan keluarganya. Jika a
penuh harap. "Kau serius?
. "Tentu saja. Anda t
m. Dengan akses ke dokumen-dokumen bisnis yang dimiliki Lily,
s terangkat. "Perusahaan Dewa memiliki beberapa kontrak besar di lua
ansaksi apa ini? Kenapa ada dana yang disalurkan ke perusahaan kecil di
uatu," kata Rehan, matanya menyipit. "Dana ini
coba menyusun rencana di kepalanya. "Ini bisa menghancurkan reput
IT," kata Rehan pelan. "Mungkin mereka
Kalau begitu, mari kita lakukan. Aku
apat laporan dari salah
tentang perusahaan kita," lapor seorang pri
terpendam. "Oh, jadi dia mulai melawan? Menarik. Biarkan dia me
i akan mengawasi
etuk-ngetukkan jarinya di atas meja. "Lily, kau tidak ta
ambu