icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Sang Pewaris

Bab 5 Nathan tertawa

Jumlah Kata:1093    |    Dirilis Pada: 18/11/2024

untuk mengurus akuisisi perusahaan di Surabaya, Alya nyaris tidak bisa tidur semalam. Pikiran tentang tekanan dari Nathan terus mengh

ejanya. Sebelum ia sempat duduk, terdengar

a sambil menyerahkan secangkir kopi. "Kau tahu, aku dengar-dengar Nathan baru

ang buruk. Aku tidak tahu kapan terakhir kali melihatnya

han itu seperti tanah kering, tid

ris asing bagi dirinya sendiri belakangan ini. "Kurasa kau

lakang. Dengan jantung yang seolah berhenti berdetak, Alya berbal

dingin, nada suaranya cukup untuk memb

sendirian menghadapi sang bos besar. Alya mencoba tersenyum untuk menyembun

Alya. "Semangat bagus, tapi ingat, semangat tidak menyelesaikan proyek. Aku i

at. "Tentu, Pak. Ak

*

at yang ia bisa. Ketika jam hampir menunjukkan pukul 12.00, dia akhirnya menyelesaikan proposa

takut Nathan menuduhnya membuang waktu), Alya menyelinap masuk. Namun, pema

r laptopnya. Alya berdiri terpaku, merasa seperti sedang menyaksikan fenomena alam

belum masuk?" Nathan kembali dengan wajah seriusnya.

ingin membuang waktu Anda. Ini proposal yang Anda mint

entara itu, Alya berdiri di sana, mencoba terlihat tenang meskipun dalam hati

erabad-abad, Nathan menutup proposal itu dan

abaya besok untuk bertemu langsung dengan CEO perusahaan yang akan

Terbang ke Surab

gan angkuh. "Kau puny

ya cepat. "Saya hanya ingin memasti

eterkejutan Alya. "Kau ini selalu penuh alas

manis. "Tenang saja, Pak. Saya hany

u?" tanya Nathan d

tanpa berpikir, lalu segera menutup mulutnya dengan tanga

tru makin kesal. "Hati-hati dengan ucapanmu, Alya.

tersenyum kikuk. "Tentu,

*

ngan pagi-pagi buta membuatnya merasa lebih lelah dari biasanya. Namun,

ayangnya, ketika ia sampai di sana, CEO perusahaan yang harus ia temui tidak bisa hadir karena ala

gatasinya," gumamnya sendir

direktur senior yang memiliki wewenang cukup besar untuk mengambil keputusan awal. Itu mungki

dipersiapkan. Namun, ketika sedang menjelaskan bagian strategi ak

ulai berbisik-bisik, dan Alya merasakan pipinya memerah. Ini

sangnya di laptop direktur tersebut. Sayangnya, USB itu

ihak padamu," kata direktur sen

keberuntungan bisa berubah," jawabnya dengan optimis. "Apakah

diri, menggunakan catatan dan diagram yang sudah ia hafal di kepala. Meskipun tanpa

tu presentasi terberat dalam kariernya, tapi dia berhasil melewa

ntasimu kacau. Jangan har

tu saja, Nathan akan selalu menjadi N

eski tanpa proyektor, saya tetap bisa m

n. Tapi Alya bisa membayangkan betapa kesalnya Nathan ka

ru permulaan, dan ia tahu Nathan akan terus menempatkannya di bawah tek

kemudian, ponsel

s dulu, Alya. Aku ma

lit dipuaskan, Nathan," gumamnya sambil menyimpan ponselnya.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka