Cinta Sang Pewaris
untuk mengurus akuisisi perusahaan di Surabaya, Alya nyaris tidak bisa tidur semalam. Pikiran tentang tekanan dari Nathan terus mengh
ejanya. Sebelum ia sempat duduk, terdengar
a sambil menyerahkan secangkir kopi. "Kau tahu, aku dengar-dengar Nathan baru
ang buruk. Aku tidak tahu kapan terakhir kali melihatnya
han itu seperti tanah kering, tid
ris asing bagi dirinya sendiri belakangan ini. "Kurasa kau
lakang. Dengan jantung yang seolah berhenti berdetak, Alya berbal
dingin, nada suaranya cukup untuk memb
sendirian menghadapi sang bos besar. Alya mencoba tersenyum untuk menyembun
Alya. "Semangat bagus, tapi ingat, semangat tidak menyelesaikan proyek. Aku i
at. "Tentu, Pak. Ak
*
at yang ia bisa. Ketika jam hampir menunjukkan pukul 12.00, dia akhirnya menyelesaikan proposa
takut Nathan menuduhnya membuang waktu), Alya menyelinap masuk. Namun, pema
r laptopnya. Alya berdiri terpaku, merasa seperti sedang menyaksikan fenomena alam
belum masuk?" Nathan kembali dengan wajah seriusnya.
ingin membuang waktu Anda. Ini proposal yang Anda mint
entara itu, Alya berdiri di sana, mencoba terlihat tenang meskipun dalam hati
erabad-abad, Nathan menutup proposal itu dan
abaya besok untuk bertemu langsung dengan CEO perusahaan yang akan
Terbang ke Surab
gan angkuh. "Kau puny
ya cepat. "Saya hanya ingin memasti
eterkejutan Alya. "Kau ini selalu penuh alas
manis. "Tenang saja, Pak. Saya hany
u?" tanya Nathan d
tanpa berpikir, lalu segera menutup mulutnya dengan tanga
tru makin kesal. "Hati-hati dengan ucapanmu, Alya.
tersenyum kikuk. "Tentu,
*
ngan pagi-pagi buta membuatnya merasa lebih lelah dari biasanya. Namun,
ayangnya, ketika ia sampai di sana, CEO perusahaan yang harus ia temui tidak bisa hadir karena ala
gatasinya," gumamnya sendir
direktur senior yang memiliki wewenang cukup besar untuk mengambil keputusan awal. Itu mungki
dipersiapkan. Namun, ketika sedang menjelaskan bagian strategi ak
ulai berbisik-bisik, dan Alya merasakan pipinya memerah. Ini
sangnya di laptop direktur tersebut. Sayangnya, USB itu
ihak padamu," kata direktur sen
keberuntungan bisa berubah," jawabnya dengan optimis. "Apakah
diri, menggunakan catatan dan diagram yang sudah ia hafal di kepala. Meskipun tanpa
tu presentasi terberat dalam kariernya, tapi dia berhasil melewa
ntasimu kacau. Jangan har
tu saja, Nathan akan selalu menjadi N
eski tanpa proyektor, saya tetap bisa m
n. Tapi Alya bisa membayangkan betapa kesalnya Nathan ka
ru permulaan, dan ia tahu Nathan akan terus menempatkannya di bawah tek
kemudian, ponsel
s dulu, Alya. Aku ma
lit dipuaskan, Nathan," gumamnya sambil menyimpan ponselnya.