Terjebak Pesona Anak Teman Mama
a
a
sar yang sepi. Pekerja rumah tampak si
gguk singkat kepada mereka sebelum me
hampa, seperti ada sesuatu yang
ngingat memori kecil walau wa
ra bariton yang di
Malik Abraham muncul
nya tetap datar tan
dengan sikap Papanya yang
tebal yang dikenal berwibawa di dunia
Papa?" Ujar Malik sambil menyandarkan tubuhnya d
es kemanapun Pa, lain kali saja." jawabnya si
a
a
lanjut, namun Raka tidak menoleh lagi. "Raka..." Malik menyebut nama
g istrinya yang masih terpasang di dinding ruang makan. Malam ini, me
pintu dengan kasar. Tubuhnya ambruk ke atas kasur
nya dengan satu tangan. Air mata yang
kepedihan itu lagi, sebuah l
mbuka mata, mengusap air mata
ranjang. Matanya jatuh pada seb
tik yang tersenyum mem
t, meski hatinya terasa berat. Ia meme
etika terdengar ketukan
o
o
buka pintu. Papanya berdiri diamba
makan malam? Temani P
k pelan. "Aku
bisnis kita dan Papa harap kamu bisa memaklumi hal itu
libatkan dirinya dalam dunia yang
dan menghindar, daripa
ampur aduk, mereka ber
pan, namun Raka tetap terdiam, hanya
hidup mereka, hubungan mere
uah kafe mewah, tempat pertemu
Di dalam Cafe, sepasang pria tua dan wanita anggun ya
n pria tua yang terlihat serius, lalu
Abraham." ujar Malik, memperken
tua itu dengan sopan, mesk
Kusuma, Nak Raka!" P
a mengang
dian menyapa, matanya
kata wanita itu dengan suara lemb
nggukan singkat, namun tidak
onsel di tangan, mencoba mengab
ang tak terduga munc
l
ek muncul di grup
beberapa hari lalu, sedang berma
api cukup untuk membuat Raka berhenti sejen
a terangkat sedikit
sa canggung dengan reaksi yang baru sa
?" Suara wanita cantik itu kembali terde
enyum padanya,
mana kalo boleh saya tahu?"
jenak, lalu menjaw
angguk, senyumn
a kita hampir sebaya," katanya dengan n
an alis, bingung den
an percakapan di antara ay
ketika ia melihat Papanya Malik menggengg
merasakan sesuatu yang aneh. Ap
ing Papa ini namanya Maria Alora , dia ada lah calon Ibu tirimu yang ak
*
ak. Ia menatap wanita itu dengan wajah
capnya perlahan, se
ar, namun Raka tetap tak
inya di penuhi dengan pert
i mendiang ibunya, kini memperkenalkan
gan mata datar, seolah tak tahu apa
t, seakan masa lalu dan kenyataan
ka dengan sedikit cemas
. Namun, itu kata-kata yang seakan tidak cukup untuk men
sam