Cincin Dendam : Janji di Balik Rahasia
cairkan suasana yang sempat menegang. Ia melirik ke arah Lara yang masih terdia
ibawa. "Saya tidak akan memaksa Lara untuk menjawab sekarang. Mungkin dia juga kage
enyum kecil meski terlihat sedikit terkejut. Cantika
ni tidak akan memengaruhi profesionalisme saya d
di pergelangan tangannya. "Mohon izin saya harus melanjutkan perjal
aik, Leon. Saya menghargai keberanianmu. Ka
h, Pak. Dan maaf kalau hari ini saya tidak b
il, terlihat masih terkejut
enak. "Lara, saya harap kamu tidak terlalu terb
uk pelan, masih bingung d
an menuju mobilnya. Pagi yang ia rencanakan untuk menjadi awal da
etapi juga karena karisma yang ia miliki. Dengan postur tegap, sorot mata tajam, dan sikap penuh percaya diri, Leon selalu menjadi pusat perhatian di mana pun ia berada. Namun,
nya yang tenang, pikirannya berputar dengan rencana yang telah ia susun selama bertahun-tahun. Ucapanny
m di tengah deru mesin mobil. "Pernikahan ini hanyalah formalit
MW Energy-seolah menari-nari, mengingatkan kembali akan tragedi besar yang telah mengubah hidupnya. Kebakaran itu. Keh
an. "Aku tidak akan berhenti sampai aku tahu apa yang sebenarnya terjadi.
afkan aku, Lara," bisiknya lirih, nyaris seperti ucapan pada dirinya sendiri. "Kamu hanya bagia
. Ia memantapkan hatinya. Bagi orang lain, ia adalah Direktur Keuangan yang berdedikasi dan ambisius. Namun, di balik itu semua, Leon tahu bahwa lan
Leon berkata lagi, nadanya lebih din
am, mengantar dirinya semakin dekat pada tujuan
Leon masih menggema di benaknya, membuatnya tak mampu berkata-kata. Kepergian Leon pun hanya ia pandangi dengan diam,
nikahan kedua Darma, ayah Lara, setelah ibu Lara meninggal ketika Lara masih berusia tiga tahun. Meski memiliki latar be
mah dan kecerdasannya yang luar biasa. Namun, di balik semua itu, Cantika menyimpan ambisi b
al, posisinya di keluarga maupun perusahaan seakan-akan tersisih, berbeda dengan Cantika yang
sahaan yang didirikan oleh Ariatama Marten Komisaris Utama yang masih mengawasi jalannya bisnis, dan pasangan Winata, mendiang ibu dan ayah Leon, Sebastian Winata. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990, sebelum kelahiran Leon di tahun 1996, sebuah
hnya, Darma, sementara sopir keluarga mereka mengendalikan kemudi dengan santai namun teratur. Pa
rkan suasana yang hening. "Setiap lewat sini, saya selalu mik
soal waktu, Pak. Tapi rumah itu.
bisa lihat dari luar aja, kagum. Kayaknya
ang nggak semua orang tahu. Kakekku, misalnya, bukan cuma kepala keluarga.
ak heran tiap pagi mobil beliau selalu yang pa
g tadi melaju keluar dari gerbang rumah besar itu. "Iya, Kakek selal
a, menimpali singkat, "Itu keb
kek Mbak. Saya lihat Mbak Monic barusan juga lewat. Wah, kala
suka jadi pusat perhatian. Dia ambis
ribet nggak?" sopir bercand
nada bercanda juga. "Tapi Monic itu pintar. Dia selalu
rumah lain. Sebuah mobil puti
mobil Mbak Syifa,
Monic seperti api, Syifa itu lebih tenang. Tap
" Sopir itu melirik mela
nya rencana. Kalau Monic pakai kekuatan langsung, Syif
ujar sopir sambil mengangguk-angguk. "Berarti
in aku cuma angin. Ada, ta
r percakapan mereka. "Yang penting,
ak bisa bayangin jadi bagian dari keluarga sebesa
tu. Semua orang selalu terlihat sibuk dan disiplin, tapi d
Sopir menebak s
ng jauh ke depan. "Rahasia yang mun
mpak di kejauhan sebari bertanya dalam hatinya, "apa sebenarnya tujuan Leon masuk ke Perusahaan Keluargaku, dan sekarang mencoba masuk kedalam Keluargaku, apakah untuk mencari tahu hal yang sebenarnya begitu menyakitinya dimasa l