KAU SATU UNTUK SELAMANYA
Sita berusaha keras untuk tidak membiarkan kekhawatiran itu menguasai dirinya. Namun, semakin lama ia merasa semakin s
erjaan suaminya, tetapi semakin lama, ia mulai merasakan kehadiran Raka yang semakin jarang. Setiap kali ia mencoba berbicara atau menanyakan bagaiman
i ruang tamu, membaca buku yang sudah beberapa kali ia buka, tetapi tak kunjung selesa
... kita pe
ia segera melangkah ke ruang tengah, meletakkan tasnya di atas meja. Sita menatapnya, meras
aan ini, lelah dengan semuanya. Bisa tidak mala
n kenyataan bahwa Raka, yang dulu selalu meluangkan waktu untuknya, kini e
itu yang aku maksud. Aku ingin tahu, apakah semuanya baik-baik saja? Ak
lit dimengerti. Ia kemudian duduk di sofa tanpa menjawab, ta
ku memang merasa seperti ada yang hilang, tapi
ba mencari kata-kata yang tidak ak
u? Aku merasa begitu, Raka. Seolah-olah kita hanya ber
elah beberapa detik, ia membuka mata dan menatap Sita dengan
dak tahu. Aku benar
si apapun bersama, berbicara tentang masalah apa pun tanpa merasa ada yang perlu disembunyikan. N
g sebenarnya terjadi, Raka? Apakah ada
n menghindari pertanyaan itu. Ia mengalihkan pandangannya,
kan, Sita. Aku hanya... lelah. Aku
gan apa, Raka? Deng
ndela, menatap keluar seolah mencari jawaban yang tidak ada. Sita
rasa kita sudah terlalu lama bersama, Sita. Aku tidak tahu
ka merasa seperti itu? Mereka sudah melalui banyak hal bersama-kebahagiaan, kesulitan, pe
idak tahu harus berkata apa. Tapi aku tahu satu hal: aku masih
ta dengan mata yang penuh
aku masih bisa berjuang. Aku meras
Raka. Kita sudah melewati banyak hal. Jangan biarkan perasaan kit
li berjalan menuju kamar tidur mereka, meninggalkan Sita yang
yang kita lewatkan? Aku merasa semakin terasing darimu. Aku merasa seperti aku tidak lagi men
itas atau pekerjaan. Ada sesuatu yang jauh lebih dalam yang sedang terjadi, dan
ingungan dan kecemasan. Apa yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan apa yang sudah mulai retak? Apakah mereka bisa m
mereka harus menemukan kembali jalan menuju satu sama lain, meskipun itu berarti mengungkapkan hal-hal yang selama ini dipendam dan me
ahwa sesuatu harus dilakukan agar mereka tidak terjebak dalam kebisuan yang semakin dalam ini. Tetapi, setiap kali ia menc
ng berbenturan, Sita mencoba untuk memulai percakapan sekali lagi. Namun, Raka
rus. Aku merasa seperti kita sedang berjalan masing-masing. Aku i
kopi yang sudah habis dan memandang Si
a merasa ada yang tidak beres. Aku han
rasakan ada masalah. Namun, perasaan itu segera berubah menjadi keteg
"Aku merasa seperti aku tidak lagi bisa memenuhi
nancap di hatinya. Terjebak? Apakah Raka merasa seperti itu dala
k selalu mendukung satu sama lain, untuk tidak menyerah. Apa ya
ana. Sita bisa merasakan ketegangan yang terpendam, seakan ada sesuatu yang le
lalu lama. Aku telah terlalu fokus pada pekerjaanku, pada semua hal yang terjadi di luar sana, dan ak
nggung jawab Raka memakan banyak waktu dan energi, tetapi ada hal yang lebih
gin kita mencari cara untuk kembali. Kita harus kembali seperti dulu-berbica
perasaan Sita, dan meskipun ia merasa tertekan, ia tahu bahwa ia haru
k tahu bagaimana caranya. Aku takut jika kita mulai membuka semua ini
i banyak ujian, kenangan manis dan pahit, namun kini sepertinya mereka berada d
ka. Kita tidak bisa membiarkan semuanya hancur hanya karena kita
rti sedang mencari keberanian yang sudah lama hilang. Akhirnya,
mudah, tapi aku ingin mencoba. Kita harus mulai
nan ini masih panjang dan penuh dengan keraguan, ada satu hal yang
sini, Raka. Kita akan menc
ahu bahwa ini bukanlah akhir dari perjuangan mereka, tetapi setidaknya, ini a
ulai dari sini, Si
lebih lega. Meski jalan yang akan mereka tempuh tidak akan mudah, mereka
ambu