icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SAAT HATI TERBAGI

Bab 5 Memulai Kebohongan

Jumlah Kata:1146    |    Dirilis Pada: Hari ini14:11

. Namun, ada dorongan kuat dalam dirinya yang tak bisa ia abaikan, seolah-olah perasaan yang telah te

sibuk dengan pekerjaan atau mengurus rumah. Dan ketika kesempatan itu tiba, ia menghel

ien di luar. Mungkin agak lama, soalnya kita

mpak sedikit lelah. Tanp

Kalau pulangnya agak mala

"Iya,

alah pertama kalinya ia berbohong kepada Dita, dan hatinya terasa berat. Namun, ketika ia mengin

, menunggu kedatangan Nia. Tak lama, Nia muncul, mengenakan dress sederhana be

Hai, A

"Hai,

erlu banyak kata, keduanya tahu bahwa perasaan lama mereka

? Apa kamu nggak t

endela, mencoba mencar

ong pada Dita. Tapi... aku nggak bisa terus mengabaikan perasaanku ke kamu, Nia

mbut, seolah mengerti sepe

in kita terlalu lama berpura-pura bahagia

tidak menariknya. Sentuhan itu, meski sederhana, membuat Arya

isakah kita menikmati waktu ini? Walaupun hanya sesa

n, seolah memahami

ani apa yang bisa kita jalani... me

lama yang terkubur. Mereka menghabiskan waktu dengan penuh tawa dan cerit

. Kebohongan ini, pertemuan diam-diam ini, dan perasaan yang ia coba sem

a tak bisa menahan dirinya untuk berkata, "A

ga berharap

berat, namun di hatinya, perasaan cinta dan keinginan untuk merasakan kebahagiaan

hanyalah awal dari sesuatu ya

dengan tangan yang masih memegang remote. Melihatnya, Arya merasakan perasaan campur aduk-antara rasa bersalah yang menusuk dan

h aku lakukan? Apakah aku benar-

Dita selalu mendukungnya, dan semua kenangan indah yang telah mereka lalui bersama. Namun, bayangan perte

engan pikirannya, Arya perlahan-

n. Kamu sudah tidur

kejut, lalu menguap dan m

u sudah pulang? Aku

ja selesai. Maaf, kamu

u hanya menonton TV. B

nahan diri untuk tidak terbuka

jalan lancar. Kl

sudah menyiapkan mak

ah makan di luar. Mun

an rasa curiga, namun

mau tidur, ya? Besok masih ada

rasa bersalah semakin menyelimuti hatinya. Ia mematikan lampu, namun pikirannya terus

ga larut. Di layar ponselnya

Arya. Mas

g membalas d

ja masuk ke kamar.

idur. Pikiranku terus melay

ali ia berkomunikasi dengan Nia, hatinya bergetar, sepert

sanya seperti kita menghidupka

yang kita lakukan bisa membawa masalah.

g datang hanya membuat hatinya semakin bergetar. Ia ingin melind

ahu ini terdengar gila, tapi aku merasa

mu di tempat yang berbeda. Kapan? K

rencanakan pertemuan mereka dengan

sok sore? Di taman kota? Tempat kita d

duduk di bangku lama dan mengingat

akutan. Apa yang ia lakukan benar-benar berbahaya. Ia tahu bahwa dengan

a berhadapan. Dita, dengan air mata di wajahnya, tampak kecewa, sementara Nia hanya tersen

ia akan terus terjebak dalam kebohongan ini, atau berani menghadapi konsekuensi dari pilihan

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka