icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
CINTA DALAM BAYANGAN

CINTA DALAM BAYANGAN

Penulis: EMBUN ABADI
icon

Bab 1 Kesenjangan Tak Terucap

Jumlah Kata:1195    |    Dirilis Pada: Hari ini12:27

ntor, dan Sarah belum juga kembali. Ia tahu, pekerjaan Sarah sebagai dokter di rumah sakit tidaklah mudah. Tapi akhir-akhir ini, waktu yang mereka hab

el dan mengetik pesa

h sakit? Pulan

malam-malam sebelumnya, ia menunggu dalam heni

terbuka, memperlihatkan sosok Sarah yang tampak lelah. Dia melep

?" tanya Sarah sambil me

a ini?" Arman menjawab dengan nada lembut

Mas. Tadi ada pasien darurat. Ini lagi musim demam

di dalam hatinya ia merasa tak nyaman. Sa

membuka obrolan, seolah mengabaikan k

masalah?" tanya Sarah, ber

"Nggak ada yang penti

terdiam. Sarah menghela napas panjang,

a," kata Sarah pelan. "Tapi aku cuma ingin kamu tahu, a

u tahu, Sarah. Tapi kadang aku merasa... entah, ada sesuatu yang hilang. Kita

dengar keluhan itu. "Mas, aku minta maaf

aan yang meluap-luap. "Sarah, aku cuma rindu... rindu

"Aku juga rindu, Mas. Tapi pekerjaanku ini nggak bisa aku tinggalkan

ahu ini impian kamu. Tapi aku juga perlu kamu ada di sini. Aku pe

ah dapur tanpa berkata apa-apa lagi. Arman menatapnya dari belakang, menyadari beta

ung, Apakah aku yang terlalu egois? Atau memang

jauh satu sama lain. Kesenjangan yang dulu hanya berupa ketidaknyamanan kecil kini terasa seperti jurang yan

memandangi langit-langit kamar, merenungkan kata-kata yang tadi mereka bicarakan. Rasanya hampa. Kedua

sarapan sederhana; berharap momen itu bisa memperbaiki suasana di antara mereka. I

mata yang masih setengah terpejam, ia

repot masak?" tanyanya

sama-sama, kan?" jawab Arman sambil tersenyum. Tapi senyum itu tera

a makan dengan percakapan ringan, namun setiap kali Arman mencoba men

dan berkata, "Mas, aku ngerti kamu merasa kita makin jauh. Tapi kita b

Aku tahu pekerjaan kamu itu penting, tapi apa yang kita punya di sini juga penting. Aku cuma i

itu. "Aku akan coba cari cara, Mas. Mungkin aku

menyela dengan sor

k, lalu tersenyum. "Aku

etap tak bisa hilang. Arman tahu janji ini bukan pertama kalinya terdengar,

it terus datang. Setiap kali Arman melihat Sarah harus pergi, ia merasa hatinya semakin hancur. Tak jarang, di

dekat rumah mereka. Ia duduk di sudut ruangan, memesan secangkir kopi, mencoba melupakan sejenak r

? Ini

Rania adalah sosok yang ceria, penuh energi positif, dan selalu mudah bergaul. Mereka saling

u di sini sekarang?" tanya Arma

di sini. Kamu sendiri gimana? Lihatnya kamu baik-baik aja, ya?" Ran

a senyum itu hanyalah topeng untuk menutupi perasaannya. Tanpa sadar, ia mulai berceri

ot mata simpatik. "Itu pasti berat, Man. Tapi... kamu juga butuh ba

dimengerti dalam beberapa jam berbicara dengan Rania daripada dalam

it terangkat. Namun, dalam benaknya, ia tak bisa menghilangkan perasaan bersalah. Meski tidak terjadi apa-apa antara dir

n segar di tengah kebekuan pernikahannya. Tanpa ia sadari, benih pe

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka