icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA DALAM BAYANGAN

Bab 3 Keintiman yang Meningkat

Jumlah Kata:1389    |    Dirilis Pada: 01/11/2024

ama Rania, Arman merasa hidup, nyaman, dan-yang terpenting-didengarkan. Sementara di rumah, Sarah masih tenggelam dalam kesibukannya, sering kali pulang la

buah kafe kecil yang tenang. Hujan gerimis turun, membuat suasana di luar terasa melankolis. Merek

lam cangkir kopinya. "Sepertinya aku selalu menunggu saat-s

tkan rasa sedih yang dalam. "Aku juga, Man. Ak

ah... aku merasa kosong. Aku tahu Sarah bekerja keras, dan aku b

man. "Kamu pantas bahagia, Man. Dan aku di sini, bukan

tatapan itu. Tanpa disadari, ia meraih tangan Rania yang tergeletak di atas meja, mengg

bergetar. "Aku tahu ini salah... tapi

ama ia simpan dalam hati. "Aku juga, Man. Kadang aku berpiki

ran di balik kata-kata itu. "Mungk

ra hujan yang terus turun, menyelimuti mereka dalam suasana yang nyaris magis. Rasa nyaman dan keter

dengan nada yang hampir berbisik, "Kamu tahu

alik matanya. "Aku nggak ingin jadi penghalang, Man

ng mendekat, hingga akhirnya bibir mereka bertemu dalam ciuman yang penuh kerinduan. Ciuman itu begitu lembut namun penuh m

Keheningan menggantung di antara mereka, seolah-olah

rasaan bersalah merayapi dirinya. "Aku..

Man. Aku juga terlibat dalam ini. Tapi kita harus menyadari.

ang selama ini hilang dari kehidupannya. Tapi ia tahu, langkah ini bisa menghancur

angan kamu," ujar Arman pelan

sih, namun juga kepedihan. "Tapi kita nggak bisa terus be

Rania adalah kehangatan yang tak bisa ia temukan di tempat lain, dan ia tahu bahwa ia berada di ujung sebuah ju

a, membisikkan bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah pengkhianatan. Namun di sisi lain, ia tak bisa menam

Sarah. Hatinya terasa semakin hampa; Arman tak bisa mengingkari perasaannya bahwa rumah yang dulunya

arurat, dan aku mungkin baru pulang s

menjadi bayangan di balik kesibukannya. Segala keraguan yang sempat ia alami tadi malam mulai pudar, berganti dengan peras

ng hanya sekedar berbagi cerita di kafe, atau menikmati suasana taman kota yang sepi di malam hari. Semakin lama, Arm

ti angin yang berhembus lembut. Cahaya matahari senja menyelimuti w

i saat bersama kamu," ucap Arman dengan nada pel

ipis. "Aku juga, Man. Kadang aku berpikir

kan menguatkan keinginan yang selama ini ia pendam. Ia

knya. "Kenapa kita harus terjeba

gkin kita terlalu lama menahan perasaan. Mungkin, tanpa

mereka adalah sesuatu yang salah, tapi hatinya tetap tak bisa menolak perasaan itu. Keintiman yang ia bangun deng

jujur sama kamu. Selama ini, aku merasa Sarah perlahan-lahan menghilang dari hidupku. Aku

an dengan penuh perhatian. "Aku mengerti, Man. Rasan

asa jadi sosok yang tak terlihat di rumah. Ta

"Arman, aku nggak ingin merusak kebahagiaanmu. Ta

ka saling mendekap dalam keheningan. Detik itu, tak ada lagi yang penting, hanya a

alik keintiman itu, ada ketakutan yang mulai tumbuh di dalam hati Arman. Ia tahu bahwa perasaan ini hanya akan

rman mendapati Sarah menunggunya di ruang tamu. Matanya ter

eperti dulu," ucap Sarah tiba-tiba. "Aku tahu aku

-alih lega, ia malah merasa terjebak dalam kebingungan. Bayangan Rani

alau aku sering terlalu sibuk, aku... aku hanya ingin kita

ki ia tahu bahwa Sarah mencintainya, ia juga tak bisa menyangkal perasaan yang berkembang terhadap Ran

menentukan segalanya: pernikahannya, persahabatannya

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka