icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SATU MALAM SERIBU LUKA

Bab 5 Tercium Aroma Kecurigaan

Jumlah Kata:1339    |    Dirilis Pada: 24/10/2024

in meningkat. Rina, dengan instingnya yang tajam, mulai menangkap perubahan dalam diri Arman. Senyumnya ya

aduk adonan kue di piringnya, tetapi tidak pernah benar-benar makan. "Arman," katanya

gannya dari piring ke wajah Rina. "Aku baik-baik

penuh pertanyaan. "Kalau kau butuh waktu unt

awab Arman, berusaha meyakinkan dirinya sendiri lebih dar

berat. Rina adalah wanita yang sangat pengertian, dan semakin ia berusah

Dia berusaha keras untuk tidak mengingat wajah wanita itu, tetapi setiap kali ia menutup mata, kenangan m

nya. "Hey, Arman! Kau tampak seperti mel

ku baik-baik saja. Hanya se

yang akan kita kerjakan. Pastikan kau tidak terlal

cemasannya. Setelah beberapa menit berbincang, Sandi

an, Arman menerim

mu. Kapan kita bi

wa balasan atas pesan ini dapat menghancurkan semua yang ia miliki. Namun, hatiny

ang tamu, membacakan buku. Melihat senyumnya, rasa bersalahnya kembali

u?" tanya Rina, meletakkan bu

denganmu?" Arman mencoba mengal

besok. Bagaimana kalau kita masak bersama?" Rina tersenyum

i!" jawab Arman, meskipun di

a iklan muncul, Rina beralih menatap Arman dengan tatapan tajam. "Arman, apakah

bilang aku baik-baik saja. Hanya

olong beri tahu aku. Kecurigaan ini mulai mengg

gangguk, berusaha menyakinkan Rina bahwa ia tidak akan mengecewakannya. "Aku b

, tetapi jangan biarkan aku merasakan bahwa ada jarak

Lara dan kembali fokus kepada Rina. Namun, bayangan malam itu terus menghantuinya. Ia tahu b

terlelap, Arman hanya bisa menatap langit-langit, merasa semakin terperangkap dalam kebohongan

a semakin sulit ketika kecurigaan Rina semakin mendalam. Setiap interaksi dengan Rina terasa seper

atatan dan pena. Di hadapannya, terdapat berbagai catatan dan diagram yang tampaknya adalah rencana u

?" tanya Arman, berusaha menampakkan

kita bisa pergi ke pantai, hanya kita berdua. Kita butuh waktu unt

sisi lain, ia tahu itu adalah cara untuk lebih memperdalam rasa bersalahnya. "Itu

beristirahat, Arman merasa tidak tenang. Ia meliha

bertemu lagi? A

esalan. Namun, godaan untuk membalasnya sangat kuat. Dalam satu mome

a, Rina mencur

mudian, balasan

embiarkan ini berakhir.

ngan Lara hanya akan memperburuk keadaan, tetapi pikirannya masih dipenuhi de

enonton TV. Rina duduk di sampingnya dan mengelus tangannya.

mikirkan proyek di kantor," jawa

ita perlu berbagi. Jika ada sesuatu yang mengganggumu, a

dan di saat yang sama, ia merasa semakin jauh dari janjinya. "Aku tahu, Rina. Mu

ambil ponsel dan melihat nama Lara di layar. Jantungnya berdegup kencang. Arman merasa seperti terjebak

annya, membuatnya terjaga dar

" jawab Arman terbata-bata. Ia ti

ian. "Kau tahu, kita bisa saling be

k," jawab Arman, menyadari betapa ia telah

at di hatinya. Ia tahu bahwa kecurigaan Rina akan terus ada jika ia tidak jujur. T

i mobilnya dan melihat cermin. "Apa yang kau lakukan, Arman?" tanyanya

nta, Arman hanya bisa tersenyum lemah. Ia tidak lagi merasa nyaman dalam percakapan seperti itu. Rasa bers

menunggu di ruang tamu, mempersiapkan makan malam yang istimewa.

ekan ini dengan sesuatu yang spesial. Aku sudah

jadi. Ia tahu ia tidak bisa terus hidup dalam kebohongan ini. Mungkin saatnya u

man merasa siap untuk menghadapi kenyataan, me

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka