icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SATU MALAM SERIBU LUKA

Bab 3 Kembali ke Realita

Jumlah Kata:1616    |    Dirilis Pada: 24/10/2024

a, tetapi sinar itu tidak bisa menghangatkan hatinya yang dipenuhi rasa bersalah. Setelah malam yang mengubah hid

ke rumah. Ketika dia membuka pintu, aroma masakan Rina menyambutnya. Jantungnya be

a dengan senyuman hangat. Dia mengenakan apron dan rambutnya yang panjang tergerai indah. Melihatnya se

Arman, berusaha tersenyum meskipun

pasti lapar setelah perjalanan panjang itu." Ia mengangguk ke arah meja

nya tidak menarik sama sekali. "Rina, aku...," su

k sedikit lelah," Rina menyada

utuh waktu untuk beristirahat," jawab Arman,

terus menghantuinya, seperti bayangan yang tidak mau pergi. Dia ingat setiap detik saat bersama Lara, semu

oti bakar dengan selai stroberi. Senyum baha

an itu dan memaksakan diri untuk menggigitnya. Nam

ku ingin tahu bagaimana perjalananmu," Rina berkata

ina yang tulus. "Itu... itu sangat bai

ilmu yang didapat untuk proyek baru kita?" Rina menyara

man, meski suaranya t

ama setelah semua kesibukan ini," Rina mela

gan Rina, tetapi ingatan tentang malam yang hilang itu menghalanginya. "Aku... aku

alir di atasnya, dia merasa seperti air itu mencoba membersihkan kesalahannya. Namun, saat dia

berapa berkas di tangannya. "Arman, aku perlu bantuanmu denga

ngat, dan hatinya bergetar. "Ya,

Bagaimana mungkin dia bisa mengabaikan wanita yang telah mencuri perhatiannya dalam se

ku?" suara Rina menarikn

asi," Arman menjawab, mer

ingin kau tahu, aku selalu ada untukmu. Apapun yang terjadi

kasih, Rina. Aku sangat menghargai dukunganmu," ujarnya, tetapi

sa bersalah dan kerinduan akan malam yang salah itu terus menghantuinya. Dia berjuang untuk

s membuat keputusan. Dia tidak bisa terus hidup dalam dua dunia yang berbeda-dia harus memilih. Di da

uti, dan Arman tidak tahu berapa lama d

ang menggelayuti pikiran suaminya. "Kau tidak t

berpikir tentang pekerjaan. Ada be

a besok," Rina berkata lembut, menyentuh lengan Arman. Sentuhan itu membuat Arma

, tetapi hatinya masih berperang den

akan momen-momen manis di antara mereka. Mereka memilih film romantis yang pernah mereka tonton bersama saat masih pacar

aat kita menontonnya pertama kali?" tanya Rina

a menggali kenangan manis itu. "Kita

wajahnya. "Aku masih ingat betapa aku meneteskan air mata di akhir

u adalah saat yang sangat berarti. Aku se

ingatkannya pada kesalahan yang telah dibuatnya. Keduanya terdiam saat film mencapai klimaks em

. "Aku hanya sedikit kelelahan. Mungki

kita bersama. Mungkin kita bisa pergi jalan-jalan bes

bersalah di dalam hatinya kembali menghantui. Apakah dia benar-

rman, "Ayo, kita buat popcorn dan nonton film la

. "Aku senang kau bersemangat, tetapi aku rasa kita sebaiknya ber

pi jangan lupakan rencana jalan-jalan ki

merenungkan semuanya. Apakah ia akan bisa terus menyembunyikan rasa bersalah

rman menatap langit-langit, pikiran-pikirannya melayang ke malam bersama Lara. Dia tidak bisa mem

utus asa. Namun, saat dia berpikir tentang bagaimana Rina akan bereak

inya. Dia harus berbicara dengan Rina, tetapi di saat yang sama, d

eja, menyambutnya dengan senyuman cerah. "Selamat pagi! Aku sudah meny

at mereka duduk untuk sarapan, Rina berbicara tentang rencanany

embut, "aku perlu berbicara denga

presinya berubah ser

pa yang terjadi di sana." Kata-kata itu tera

?" Rina bertanya, jelas merasak

usaha untuk mengumpulkan keberanian. "Aku tidak ingin menya

ya mulai memucat. "Arma

mengungkapkan apa yang telah terjadi. "Aku... aku mengk

am, matanya membelalak. "Kau... kau apa?" Suaranya bergetar,

dan aku tidak tahu mengapa aku bisa melakukannya," Arman

ai mengalir. "Mengapa kau melakukannya, Arman? Ak

an. Dia tahu dia telah merusak sesuatu yang sangat berharga. "Aku tidak punya alasan.

i, satu malam itu lebih berharga darip

alah kesalahan yang sangat bodoh, dan aku tidak akan pernah

bisa meminta maaf atas sesuatu yang telah kau hancu

rian di meja. Dia tahu bahwa satu malam yang dia anggap sebagai kesenang

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka