icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SATU MALAM SERIBU LUKA

Bab 4 Kenangan yang Menghantui

Jumlah Kata:1582    |    Dirilis Pada: 24/10/2024

a yang dulunya hangat kini terasa dingin dan sepi. Rina, meskipun berusaha untuk bersikap normal, tidak bisa menyembunyikan rasa sakit yang tergamba

hotel tempat mereka bertemu, bayangan tawa dan senyuman Lara menghantuinya. Kenangan itu terasa seperti belenggu yang tidak bisa dilepas. Set

ada yang mengganggumu?" tanya Sand

dak, aku baik-baik saja," jawabnya,

Kita semua di sini untuk saling mendukung," Sandi melan

a tanpa tujuan. Rina sudah tidur lebih awal, menghindari percakapan yang bisa kembali membuka luka la

ara, yang hanya bertuliskan, "Aku masih memikirkanmu." Pesan itu seperti pisau yang menusuk hatinya. Arman merasa t

angkah masuk ke dalam gedung, dia melihat rekan-rekannya sedang berdiskusi tentang proy

dengan semangat. Arman mengangguk, mencoba mengalihk

cara dia menggerakkan rambutnya yang panjang, dan betapa mudahnya mereka berbagi ceri

n?" tanya Budi, menarik

irkan sesuatu," jawab Arman, m

h pendapatmu," Budi menegaskan, mengi

canda dan tertawa, seolah hidup mereka sempurna. Sementara itu, Arman merasa seperti penipu yang menj

rumah, suasana kembali terasa hampa. Rina sedang duduk di meja makan, menyiapkan makanan

sukaanmu," Rina berkata, berusaha membuat suasa

repot," Arman menjawab, duduk di kursi deng

gi waktu bersama," Rina mencoba tersenyum, teta

orokan Arman. Rina memecah kesunyian, "Arman, aku tahu kita tidak bisa kem

ak tahu, Rina. Aku merasa sangat bersalah. Aku telah meluka

sa berbicara. Jika ada hal yang ingin kau sampaikan,

ra kembali mengganggu. Rina melanjutkan, "Kau tahu, kita semua membuat kesalahan

salahan ini. Satu malam itu... itu menghancurkan sem

di, tetapi kita harus menghadapi kenyataan ini be

merasakan gelombang kesedihan yang menyelubungi dirinya. Ia ingin memulai kembali

angan yang mengganggu pikirannya membuatnya merasa terjebak di antara dua dunia-satu dengan Rina yang penuh cinta dan kepercayaan, dan s

sudah bangun dan sibuk menyiapkan sarapan. Arman merasa terjebak dalam rutinitas yang tera

an senyum yang berusaha terlihat ceria. "

awab, sambil duduk di me

eksama. "Kau tampak lelah. Apakah

erpikir," jawab Arman sambi

an makanan tersebut. Dia hanya mengaduk-aduk piringnya, seolah it

kau memiliki sesuatu untuk dikatakan, aku di sini untuk me

pkan seolah tertahan di tenggorokan. Kenangan akan Lara datang kembali, dan ia tidak

suaranya penuh keraguan.

ang diriku. Aku hanya merasa bingung," ja

ncintaimu. Meskipun kau merasa bersalah, aku tidak ingin ka

akanan, Arman pergi ke kantor, merasakan beban yang lebih berat daripada sebelumnya. Setiap detik yang berlalu t

ang pada Lara. Setiap kali dia melihat rekan-rekannya yang bersenang-senang, dia merasa sema

bisa lepas dari bayangan Lara. Senyumnya yang memikat, suara tawanya, dan bagaimana semua terasa begitu sempurna di malam

memikir

ada dorongan yang kuat di dalam dirinya. Arman mengetik satu kalimat, tetapi ketika jari-jarinya bersen

unannya. "Kau mau makan siang di

." Dia menutup ponselnya, berusaha untuk tid

ntang Lara tidak mau pergi. Ia teringat bagaimana Lara berbagi kisah hidupnya dengan penuh antusia

di rumah, suasana sepi menyambutnya. Rina sudah menyiapkan makan malam, tetapi tida

tanya Arman, berusaha me

tetapi Arman bisa merasakan

an merasa tidak bisa menikmati kebersamaan mereka. Rasa bersalah dan penyesalan

entang semuanya?" tanyanya, suaran

tuk berbicara, tetapi kata-kata terasa sangat sulit untuk diucapkan. "Rina

ab, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "Aku

dan menggenggamnya erat. "Aku minta maaf, Rina. Aku tidak pernah bermaksud menyakiti

emperbaiki ini, Arman. Tapi kita harus jujur satu sama

g sebenarnya, tetapi dia juga tidak ingin menghancurkan hara

s menghadapi ini. Jika tidak, kita akan ter

atkan pernikahan mereka. Namun, keberanian untuk mengungkapkan segalanya terasa seperti beban yang terlal

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka