icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SATU MALAM SERIBU LUKA

Bab 2 Dalam Pelukan yang Salah

Jumlah Kata:1405    |    Dirilis Pada: 24/10/2024

u. Dengan pelan, ia mengingat kembali bagaimana ia bisa terjebak dalam momen yang tak terduga-momen yang pada a

, tawa, dan pandangan yang penuh harapan. Tapi saa

," kata Lara dengan lembut, ketika

wab, suaranya hampir bergetar.

harus berpikir terlalu jauh," Lara menjawab sambil menatapnya, m

sa ingin dan suara hati yang mengingatkannya tentang komitmen

geser jarak di antara mereka. Ketika Arman merasakan sentuhan l

ni, Arman. Hanya malam ini,"

anpa berpikir panjang, Arman mengangguk dan me

di tepi tempat tidur, matanya tidak pernah lepas dari Arman. "Ini seperti mimpi

tinya, sebuah suara meragukan berbicara, memperingat

g menatap dalam keintiman yang semakin dalam. Meskipun Arman merasa bersalah, ia be

, mencoba menetralkan perasaannya. "Kita b

ingin lebih dari sekadar satu malam. "Apa yang terjadi ma

reka tak bisa diabaikan. Tanpa kata-kata lagi, Lara menarik Arman mendekat dan mencium bibirny

en menghilang. Arman membalas ciuman itu, membiarkan dirinya

seolah-olah mereka telah menemukan

, meskipun hatinya berjuang untuk

yang salah untuk menemukan apa yang benar,"

man yang penuh gairah, seolah-olah semua batasan telah dilupakan. Setiap detik terasa

memulai, tetapi suaranya hilang d

sekuensi yang akan menghampirinya. Dalam pelukan yang salah, ia menemukan

rman terbangun dengan rasa bersalah yang menyengat. Melihat Lara yang masih

da diri sendiri. Namun, saat menatap w

lam itu, semua prinsipnya runtuh dalam sekejap. Dalam pelukan yang salah, ia menemukan kenyaman

m dan meraih tangan Arman. "Selamat pagi, s

dak bisa terus mengabaikan suara ha

lunjuknya ke bibirnya, menghentikan Arman. "Ssst. Mari k

ati momen kebersamaan yang terasa manis dan pahit sekaligus. Dia tahu bahwa ini tidak bisa

ngkat kepalanya dan menatap Arman dengan mata penuh harapan. "Aku

at komitmennya terhadap istrinya, Mira. Namun, dia menelan kata-katanya, berpikir

m sebelumnya. Dia mencuci wajahnya, melihat bayangannya di cermin. Mata hitamnya terlihat lelah, dan senyum yan

Aku suka dengan cara kita berbicara kemarin malam. Rasanya seperti kita sudah mengenal satu sam

am perasaannya. "Aku juga merasa begitu. Rasanya ki

ekadar malam biasa," kata Lara, menatapnya de

ah mengubah segalanya, tetapi harapannya untuk mengakhiri semuanya sepe

ami yang setia, bukan? Tapi tidak ada salahnya mencoba sesu

hidupnya sudah cukup baik-tapi saat ini, perasaannya berkonflik. Sarapan mereka berlanjut dengan obrolan ring

dia harus segera menyelesaikan semua ini. "Lara, kita perlu bic

engalaman yang tidak akan kulupakan," Lara menjawab, t

elanjutkan ini. Aku punya keluarga yang ha

a?" Lara bertanya, suaranya sedikit tergetar. "

u tidak ingin menyakiti siapapun. Ini adalah kesalaha

ya menunjukkan kekecewaan yang mendalam. "J

pi... aku tidak bisa mengabaikan Mira," kata Arman, suaranya bergetar.

gkan tangannya di dada. "Kau

u. Dia ingin menjawab dengan tegas, tetapi

ar dengan kedalaman emosi. "Kau tidak perlu merasa bersalah, Arman. Kita hanya ma

am dirinya. "Aku tidak tahu bagaimana melanjutkan ini. Kita baru sa

t ini, tanpa memikirkan kon

idupnya dengan meninggalkan segalanya di belakang, ataukah ia a

khirnya, suaranya hampir seper

kan Lara yang terlihat patah hati. Dengan langkah berat, ia berjalan kel

bahwa ia telah memasuki dunia yang penuh dengan konsekuensi. Dalam sekejap, dunia yang se

diambil. Mungkin satu malam ini akan menghantuinya selamanya-dan da

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka