Teka-Teki di Balik Cermin
alam sebelumnya, Alya memutuskan untuk tidur lebih awal, mencoba melupakan keanehan yang dia alami. Namun, pikirannya terus berputar-putar
ukup. Mimpi buruk itu terasa begitu nyata-begitu hidup. Dalam mimpi tersebut, dia berdiri di depan cermin yang sama di apartemennya, namun ruangan itu tak
rak-gerak meski Alya tak mengeluarkan suara. Kata-kata bisu keluar dari mulut refleksi itu, namun Alya tak bisa mendengar apa yan
sendirian dalam kegelapan kamar. Napasnya mulai stabil, tapi perasaan tak nyaman itu tak kun
hanya mimpi," bisikny
tingnya be
lah itu, dia bisa melihat sekilas ruang tamu. Di sana, cermin berdir
dia tak bisa jelaskan, tapi dia tak bisa memalingkan matanya dari sana. Sejenak, dia berpikir untuk menyingkirkan cermin itu, mungkin meletakkannya di tempat lain-tapi,
pekerjaannya. Namun, di balik wajah profesionalnya, pikirannya terus dibayangi oleh mimpi dan pengalaman aneh yang dial
ng, tapi begitu dia memasuki ruang tamu, cermin itu tampak menonjol-lebih dari biasanya. Cahaya redup dari lampu d
Saat dia berdiri di depan cermin, jantungnya mulai berdegup lebih cepat. Tidak ada yang
nnya. Dalam kabut itu, huruf-huruf mulai terbentuk, satu per satu, seperti goresan tangan tak kasat mata yang meng
ah terlihat. Aku menghancurkan hati,
rapa langkah, mencoba menjernihkan pikirannya. Ini tidak mungkin nyata, pikirnya. Tapi kata-
itu terngiang-ngiang di kepalanya, seolah mengundangnya untu
aikan saat masih hidup," bunyi surat itu. Yara sudah memperingatkannya bahwa cermin itu bukan
n Logika d
dari tekanan emosional yang dia alami. Dia tahu betul bagaimana pikiran manusia bisa mencip
namun tak pernah terlihat. Aku menghancurkan hati, namun tak pernah mencint
menghancurkan tanpa cinta. Namun, saat dia berkata demikian, huruf-hu
sekadar permainan. Ini terasa seperti ujian, sebuah tantangan yang memaksanya untuk ber
tentang sesuatu yang nyata," pikirnya. "Mungkin ini tentang emosi at
ian ada di mana-mana, tapi tak pernah terlihat. It
mnya memudar perlahan. Kata-kata itu lenyap, dan untuk sesaat, ruangan terasa sangat sunyi. Alya berd
yimpan lebih banyak dari sekadar pesan aneh. Dia bisa merasakannya di dalam tu
da dar
irannya terus kembali ke cermin dan teka-teki yang baru saja dia pecahkan. Semuanya terasa begi
aan kaca. Kali ini, bayangan itu bukan pantulan dirinya-melainkan sesuatu yang lain. Sesoso
s tertahan, dia kembali menatap cermin, dan kali ini, tak ada bayangan aneh yang terlihat.
tau ada kekuatan lain yang bekerja di balik cermin tersebut. Setiap langkah yang dia am
n suara malam yang sunyi. Di luar, hujan mulai turun perlahan, membuat suasana semakin mencekam. Di
sep
Yara? Apakah itu juga ya
lam ke dal
pakkan teka-teki baru setiap kali dia menatapnya terlalu lama. Namun, Alya tak bisa berhenti mencari
khir, di mana setiap jawaban membawa lebih banyak pertanyaan. Dan sem
rjadi? Apa yang cermin
siap untuk menghadapi kebenaran yang