Mr. Harrison & Passionette
ionette
ang di berikan untuk seluruh makhluk hidup yang berada dalam fase ingin di puaskan. Tetapi, a
dari hal-hal yang aku sukai tentang diriku, karena di mata ku sem
aku adalah Pass
a terurai. Aku menatap kembaran ku sambil tersenyum ketika pintu terbuka pada saat itu. "Jadi bagaimana menurutmu?" k
ama pula. Seperti biasanya itu akan menjadi idenya, tetapi aku tidak akan memiliki k
ahku berbinar terlih
hat ini sangat cocok!" Aku mengerucutkan bibir dan melihat bayanganku di cermin. Lipstik merah muda yang selalu ku pakai
ama menangis karna warna rambut aneh mu lagi!
ng terangnya. "Pirang terang lebih cocok untukmu. Karna kamu memiliki rambut pendek." Jessica berdiri tepat di sampingku dan me
belah matanya. "dan lagi ada seseorang yang terlihat berbeda dari s
aya mu hanya untuk
an alis terangkat. "Kamu juga y
adis." Aku menyering
Ucap Jessi
tas kuliah ku ketika Jessica menghela nafas dan m
elah berubah menjadi tempat club malamkah?, mengingat tidak adanya teguran saat
melakukan dengan disiplin tentu pasti
jurusannya melarang untuk berpenampilan mencolok, misalnya pakaian minim, make up tebal, dan lipstik merah. Tentu saja hal itu tetep di lakukan Jess
atupun dari kami menyela saat sarapan berlangsung. Keterdiaman menyelimuti pa
uk. Jessica ikut beranjak setelah menye
belajarnya ya." Ucap mama
emasuki mobilku. Jessica tidak ingin mengemudi kat
ya Casya, aku tidak menyukainya. Kam
anya?" Jessica menghela
i laki-laki y
marah tidak akan tau tempat. "Jess, jangan konyol. Apa pun yang ada d
yang bahkan tidak masuk akal hanya karena seorang
sif terhadap orang yang dia inginkan. Aku selalu memperingatkan dia berkali-kali untuk tidak berbuat ulah dengan siapapun tetapi Jessica selalu mengata
anpa menjawab perkataan ku, di
itar 20 menit, karena jalanan yan
ung jurusan ku. Aku memutar moba mata ku kesal saat Jessica dengan seenaknya meninggalkan ku, di kampus gadis itu mendapatkan julukan
mengarah ke kami. Aku menarik tangan Jessica. "Tidak bisakah kamu tidak melakukan ini
mengatakan itu, aku ingin sekali memukul kepal
h terbebas dari tangan ku dia melanjutk
kukan, aku dengan keras mengatakan bahwa satu-satunya kejahatan yang aku perbuat adalah datang k
yang baru saja dia sebutkan tadi di perjalanan
arena dia saudari kembarku. Ketika dia terus-menerus membuat masalah, ketika dia mencoba mengubah