Di Bawah Langit London
tel, Karina duduk dengan tatapan kosong menatap cangkir kopinya yang sudah dingin. Bayang-bayang percakapan terakhirnya dengan Henry masih meng
kanan keluarga, perjodohan yang tidak dia inginkan, hingga kekac
rapa catatan dan jadwal rapat. Sophie, yang telah lama mengenal Karina, bisa melihat bahwa sahabatnya sedang dilanda kegelisahan yang
ujar Sophie pelan, memecah kehen
entang Henry. Tapi juga tentang keluargaku, proyek ini, dan... semuanya. Aku mera
uktikan dirinya, baik kepada keluarganya maupun kepada dirinya sendiri. Tapi kali ini, tekanan yang dihadapi Karina jauh
bagai manajer proyek, tapi sebagai Karina yang sebenarnya. Aku tahu kamu belum siap untuk membi
li aku berpikir untuk membuka diri, rasanya terlalu sulit. Ada terlalu banyak hal yang
tian. "Lihat proyek ini, Karina. Kamu dan Henry adalah dua pemimpin utama di sini, tapi kalau kalian terus berseteru seperti ini, pro
flik pribadinya dengan Henry tidak hanya mempengaruhi hubungan mereka, tetapi juga keberhasilan proyek secara keseluruhan. Jika proyek in
ya mengakui. "Aku takut kalau aku membuka diri, aku akan terlihat
nry. Percayalah, dia juga merasakan tekanan yang sama. Kadang-kadang, satu-satunya car
unci untuk memperbaiki situasi, perasaannya masih bercampur aduk. Membuka diri kepada Henry bukan hanya soal berbicara tentang
kipun masih ada keraguan dalam suaranya. "Tapi mungkin tida
Proyek ini semakin mendekati tenggat waktu, dan kalau kamu dan Henry tidak segera me
mbuat proyek renovasi semakin berisiko. Ketegangan di antara dia dan Henry tidak hanya mengganggu komunikasi mereka, tetapi juga menghambat progres
Karina dan Henry masih terasa jelas. Mereka berdua hanya berbicara seperlunya, dan setiap kali Henry menyampaikan idenya, Karina menanggapi dengan singkat dan tanpa antu
terus stagnan, menyela dengan nada tegas. "Aku pikir perubahan ini akan memperlambat proses pembangunan. Kita sud
an ini justru akan membuat aliran tamu lebih efisien, dan itu adalah bagian penting dari
rlambat menyelesaikan proyek, itu akan jauh
ereka, sementara yang lain diam-diam saling bertukar pandang, menyadari bahwa kon
katanya dengan nada lebih tenang namun jelas tertekan. "Kalau kita tidak segera menyelesaikan masalah ini, proy
enar. mereka tidak bisa terus seperti ini. Tetapi meskipun dia tahu bahwa komunikasi a
Karina akhirnya, meskipun nadanya masih terasa dingin.
ya, dan Karina menyadari bahwa masalah ini tidak bisa diabaikan lebih lama lagi. Ketika semua o
arang, Karina," ujar H
r. Masalah ini tidak akan hilang dengan sendirinya. Dengan sedikit enggan, Karina mengangguk d
trasi yang campur aduk. "Karina, aku tahu ini tidak mudah untukmu, tapi kita tidak bisa terus begini. Aku sudah
ita perlu bicara, tapi aku masih belum siap. Ada terlalu banyak hal yang terjad
tu kita semakin sedikit. Aku hanya berharap kamu bisa mempercayaiku. Bukan sebagai calon
ra menemukan jalan tengah, baik dalam proyek maupun dalam hubungan mereka sebagai rekan kerja. Namun di sisi lain, perasaan pribadi yang dia coba sembunyikan te
"Aku tahu ini bukan hanya soal proyek, tapi juga soal kepercayaan. Masalahnya, aku belum sepen
apannya. "Kamu tidak harus menyelesaikan semuanya sendiri, Karina. Kita bisa bekerja sam
ncoba. Aku hanya butuh waktu untuk menye
bahwa ini adalah langkah awal, meskipun
ga. Karina merasa sedikit lebih ringan setelah percakapan itu, namun tahu bahwa ini hanya awal dari perjalanan panjang yang harus mereka lalui bersa
t kurangnya koordinasi antara tim desain dan konstruksi. Salah satu perubahan yang diusulkan Henry, yang semula dianggap tidak pentin
tentang masalah teknis tersebut. Kepalanya terasa penuh. Meskipun tadi siang dia telah berjanji untuk mencob
seberang ruangan, menatap Karina de
na perubahan desain. Sepertinya aku yang terlalu keras kepala menol
amu bicara jujur dengan Henry. Kamu tahu bahwa proyek ini sangat penting, dan aku yakin Hen
ang saran Sophie. "Mungkin kamu bena
ereka harus segera menyelesaikan masalah ini, dan kali ini, dia bertekad untuk tidak mengh
ra," kata Karina
dengar ada masalah teknis besar di lapangan. Apakah in
kui bahwa ini mungkin salahku. Aku terlalu menolak ide-ide kamu tanp
dengan lebih lembut. "Terima kasih sudah mengakuinya. Tapi ini bukan hanya salahmu, Karina. Kita berdua mungkin terlalu ke
benar. Kita harus fokus menyeles
ng perlu diperbaiki, dan merancang ulang beberapa bagian proyek untuk menghindari keterlambatan lebih lanjut. Meski situasi masih menegangkan, kerja sama yang mereka bangun selama beberap
mereka dalam hal pribadi. Dia tahu bahwa meskipun mereka berhasil bekerja sama dalam pekerj
k segera melakukan panggilan video. Karina menghela napas, tahu bahwa ibunya pasti ingin membahas soal perjodohan ini lagi. Tapi kali ini
gan senyuman yang hangat namun tegas. "Karina, bagaiman
a dengan nada formal. "Henry dan aku beke
di luar proyek?" tanya Alicia dengan nada yan
perti sebelumnya. "Kami masih dalam proses, Mama. Tapi aku mulai m
ar. Ingat, Karina, ini bukan hanya soal proyek atau bisnis keluarga.
a tahu bahwa masa depan yang diinginkan keluarganya mung
lau begitu is
, iya
internal tentang apa yang sebenarnya dia inginkan dalam hidup. Dan meskipun dia mulai membangun komunikasi yang lebih ba
gai rekan kerja maupun sebagai individu yang terlibat dalam situasi yang rumit. Namun, di balik keberhasilan proyek yang semakin mendekat, Karina m
g bangunan London yang megah di kejauhan, merenungkan masa depan y