Perjuangan Meraih Gelar
lamnya, ada buku-buku kuliah, catatan, dan beberapa kebutuhan pribadi. Pandangannya menyapu halaman kampus yang mulai r
n pekerjaan sampingannya sebagai Ambassador NovelMe. Namun, di sisi lain, ia juga merasakan beban yang semakin berat karena tanggung jawab keuangan dan akademis yang harus
an sekelas, tetapi juga rekan seperjuangan yang sama-sama berjuang menghadapi kerasnya kehidupan mahasiswa. Mer
ng, bahkan di saat-saat yang penuh tekanan. Di balik sikap cerianya, Irfan sebenarnya juga berjuang menghadapi masalah keuangan yang tidak jauh berbeda
Mita untuk menjelaskan materi yang sulit dipahami. Meskipun terkesan serius, Mita sebenarnya sangat peduli pada teman-temannya dan selalu bersedia membantu kapan pun diperlukan. Di balik
nda di saat-saat tegang, namun ia juga bisa sangat serius ketika harus menghadapi ujian atau tugas besar. Meski terlihat santai, Deni s
jar bersama di perpustakaan atau di kantin kampus. Ketika ada materi kuliah yang sulit, mereka saling bertukar pemahaman dan membantu menyelesaikan tug
salah satu yang paling sulit di semester tersebut, dan semua mahasiswa merasa cemas. Malam sebelum ujian, Wahyu dan teman-temannya memutuskan untuk be
wati ini," kata Irfan, mencoba menenan
kan, "Yang penting kita fokus pada konsep dasar. Kalau kon
i kayak yang di contoh, aku rasa kita aman. Tapi kalau dosennya kasih soal jebakan, wah
asa sedikit lebih tenang. Bukan karena ia merasa sudah menguasai semua materi, tetapi karena ia tahu bahwa ia tidak sendirian dalam m
n sehari-hari sebagai mahasiswa. Mereka sering kali duduk bersama di kantin setelah kuliah, membicaraka
?" tanya Deni sambil menyend
ambil tersenyum. "Tapi ya, harus di
Me itu seru, tapi capek juga. Harus promosi terus, cari penulis ba
arena selain kuliah, mereka juga harus mencari uang. "Aku salut sama kalian yang bisa bagi waktu antara kuliah dan kerja," katany
ta saling bantu aja," jawab Wahyu. "Yang penting, kita semua punya tu
a ia berjuang keras di kampus dan dalam pekerjaannya. Teman-teman seperjuangannya tidak hanya mem
gai Ambassador belum cair, sementara uang kos sudah jatuh tempo. Wahyu hampir tidak tahu harus bagaimana, namun tanpa ragu, Irfan dan Deni langsung menawarkan bantuan. Mereka berdua bersedia memin
sungkan kalau butuh bantuan," ka
n yang begitu setia dan mendukung di saat-saat terberatnya. "Aku janji ak
penting, kita sama-sama saling membantu. Nanti, kalau salah
ividu, tetapi juga tentang perjalanan bersama teman-teman yang selalu ada di saat-saat sulit. Mereka
ada teman-teman seperjuangannya, ia merasa bahwa apa pun rintangannya, mereka bisa melaluinya bersama. Dan d