icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perjuangan Meraih Gelar

Bab 3 Tantangan Keuangan

Jumlah Kata:1122    |    Dirilis Pada: 06/10/2024

lewat di jalan kecil depan kosannya, namun tidak cukup untuk mengganggu pikirannya yang sedang bergulat dengan masalah yang lebih besar. Sejak hari pertama masuk kuliah di Akade

nya erat sambil berkata, "Kamu akan mengubah hidup kita, Nak." Namun, di balik kebahagiaan itu, ada kekhawatiran yang tidak diungkapkan secara langsung. Kuliah

seiring berjalannya waktu, ia mulai menyadari bahwa beasiswa itu tidak cukup untuk menutupi seluruh kebutuhannya. Biaya hidup di Medan jauh lebih tinggi daripada yang ia b

a hampir setengah dari uang bulanan yang ia miliki. Dengan berat hati, ia mengeluarkan uang dari dompetnya dan membeli buku tersebut. Rasanya se

a untuk tidak mengungkapkan masalah keuangannya. Ia tahu, keluarganya sudah berjuang keras untuk mendukungnya agar bisa kuliah. Mereka bukanlah orang kaya. Ayahnya bekerja di ladang, sementara

. Ia harus mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, mencari pekerjaan di tengah kesibukan kuliah b

ekerja sebagai tutor privat untuk siswa SMA, sementara yang lain bekerja di sebuah kafe. Pembicaraan itu membuat Wahyu berpikir bahwa mungkin ada cara untuk bekerja

siswa SMA. Kebetulan, ia memang memiliki kemampuan di bidang tersebut, dan banyak siswa SMA yang membutuhkan bantua

nya tidak terlalu besar, setidaknya cukup untuk menutupi biaya makan dan transportasi sehari-hari. Namun, menjadi tutor bukanlah pekerjaan yang mudah. Wahyu harus membagi waktunya dengan sangat

bayaran dari pekerjaan les privat, ia langsung membaginya ke dalam beberapa pos pengeluaran: kos, makan, transportasi, dan tabungan darurat. Wahyu bahkan memutuskan untuk memasak

ulitan dan bagaimana mengelola hidupnya dengan lebih mandiri. Di kampung, segala sesuatunya terasa lebih mudah. Ibunya selalu ada untuk mengurus maka

sering kali harus begadang untuk menyelesaikannya. Di tengah kesibukan kuliah dan pekerjaan, Wahyu terkadang merasa kewalahan. Ia sering merindukan kampung halamannya, ingin sejenak melepaskan

t. Tabungannya semakin menipis, meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengelola pengeluarannya. Ia menyadari bahwa meski pekerjaan les privat membantu, it

a sayur di pasar jatuh, dan pendapatan mereka berkurang drastis. Wahyu merasakan beban itu semakin berat. Ia tahu keluarganya sedang kesulitan, dan ia tida

ngin berhenti, Wahyu teringat pada kata-kata ibunya yang selalu menyemangatinya. "Kamu adalah harapan keluarga kita, Nak. Apa pu

erja paruh waktu di akhir pekan atau menjual barang-barang yang tidak ia butuhkan lagi. Meskipun berat, Wahyu percaya bahwa semua perjuangannya ini

menyerah, mimpinya untuk meraih gelar sarjana akuntansi akan terwujud. Kesulitan ini hanyalah sa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka