icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perjuangan Meraih Gelar

Bab 2 Kenangan di Kampung

Jumlah Kata:1094    |    Dirilis Pada: 06/10/2024

araan yang berlalu-lalang semakin jarang terdengar, digantikan oleh cicitan jangkrik yang mengisi keheningan malam. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa baru di Akademi A

etapi juga dipenuhi dengan kebahagiaan yang tulus. Keluarganya bukanlah keluarga kaya. Mereka hidup dengan sederhana, hanya mengandalkan hasil pertanian kecil yang

ual. Wahyu yang masih kecil, sering kali masih mengantuk, namun selalu berusaha bangun lebih awal untuk membantu. Baginya, melihat senyum ibunya ketika mereka akhirnya tiba di pasar adalah

erjalan kaki sekitar dua puluh menit. Di sepanjang jalan, Wahyu sering bertemu dengan teman-temannya yang juga sedang berjalan menuju sekolah. M

yu belajar tentang dunia di luar desanya. Di sanalah ia pertama kali mengenal angka, huruf, dan mimpi. Ia selalu menjadi siswa yang rajin, sering kali mend

i juga mengajarkan tentang pentingnya mimpi dan kerja keras. Wahyu masih ingat kata-kata Pak Harun saat suatu hari ia memuji kecerdasannya, "Wahyu, kam

ghabiskan waktu di rumah, belajar dan membantu orang tuanya di ladang. Ia tahu bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan baginya untuk

pu minyak yang menyala redup, ia mempelajari buku-buku sekolahnya. Suara jangkrik dan gemericik air dari sungai dekat rumah sering kali menja

yang sulit. "Ibu dan bapak tidak punya banyak harta untuk diberikan padamu. Tapi kami yakin, pendidikanm

engorbanan ibunya, ia mungkin tidak akan pernah bisa sampai sejauh ini. Setiap tetes keringat yang ibunya keluar

ng luas. Setiap akhir pekan, setelah membantu orang tuanya, Wahyu dan teman-temannya akan berlarian di antara pematang sawah, bermain layang-layang, atau sekadar duduk di bawah pohon rind

di pasar turun drastis. Pernah suatu kali, ayahnya jatuh sakit dan tidak bisa bekerja di ladang selama berminggu-minggu. Pada saat itu, ibunya harus bekerja lebih keras, dan Wahyu pun turut membantu di lada

kampung, tidak banyak anak yang melanjutkan pendidikan hingga SMA, apalagi kuliah. Saat upacara kelulusan, ibunya datang dengan mengenakan ba

udah melakukan yang terbaik, Nak. Ibu bangga padamu. Sek

liki banyak uang. Ia sempat ragu apakah ia benar-benar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, berkat kerja keras dan tekadnya, serta

h, di kota ini, ia akan membuktikan bahwa semua kenangan, doa, dan pengorbanan yang telah dilalui tidak akan sia-sia. Wahyu menatap langit malam yang cerah, seolah mencari bintang-bi

kampung selalu menjadi pengingat bahwa kesederhanaan bukanlah penghalang untuk mencapai sesuatu yang besar. Keluarga dan kampung hal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka