Istri Mudaku Meresahkan!
untung saja ia menggunakan sandal rumah hingga dapat mengejar langkah
lam mobil, nafasnya masih terengah-engah berlari dari dalam rumah, ia me
lu, setelah itu baru boleh pulang.
an, jadi menyingkirlah sebelum
, membuka pintu mobil dan masuk. Sekilat itu juga gadis itu beraksi ikut masuk kedal
enjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah gadis itu, pr
kan diri sendiri. Masa menaklukan duda saja tidak bisa...Sabar Yasmin, oran
pria itu sudah memotongnya dan membuat mulut gadis itu te
akit, kalau tidak saya tidak akan segan-sega
ngan lupakan putrinya yang berada di pangkuan pria itu se
kedua tangannya di dada memperhatikan pria duda yang tampak l
mahnya semakin jauh dengan jalanan gelap di malam hari sudah melewati ko
ngunan yang saat ini sedang mereka lewati. Begitu gelap dan menyeramkan jika ia benar-benar dib
akan berani melakukannya. Namun kembali lagi pada nasib keluarganya, jika
us bisa membujuk duda itu agar mau menerimanya dengan cara apa
angisan balita itu tidak kunjung reda dan semakin keras tangisannya. Susu botol yang diberikan suster tak
m mobil, Yasmin melirik Galih yang sepertinya sedang tidak baik-baik
yang duduk di depan berbalik dan menyerahkan balita itu padanya. Meskipun ragu dan
atu lengannya. Sedangkan tangan lainnya ia gunakan untuk menepuk pahanya dengan b
a jangan lama-lama nanti tenggorokannya sakit. Sekarang waktunya
jah sembab memegang botol susu. Ia begitu gemas mengusap jejak air mata balita itu dan mengusap ingus
sudut bibirnya terangkat ke atas membentuk senyuman tipis. Putrinya terlihat mulai mengantuk
enjaga Vira selama aku tidak dirumah, lagipula penampilan dan wajahnya cukup
guard dan maid menyambut mereka dengan hormat setelah mereka turun dari mobil, Yasmin me
enunggu tuannya masuk, mereka menutup kem
duda kaya raya, bisa sejahtera aku tinggal disini."Gumam Yasmin da
lih karena kekagumannya dengan seisi ruangan, kakinya sudah m
sana," ucap pria
king size, dengan perlahan naik ke atas ranjang m
lengannya tidak bisa bergerak dan memaksanya untuk berbaring me
" dehem
nakan handuk sebatas dada. Abs pria itu tercetak begitu sempurna dan bulu halus di sekitar dada m
gan takut Yasmin. Inget ini demi keluarga," gumamnya dalam hati
ya," kata Galih menyerahkan sebuah kertas dan pen
masih ada, sedikit demi sedikit matanya melebar m
ekatkan wajahnya membisikan sesuatu tepat di samping telinganya membuat
embuat gadis itu menggigit bibir bawahnya merasakan sensasi aneh, matanya terpejam merasaka
erikan duda kejam sepertinya