icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

LUKA DI ANTARA KITA

Bab 2 Percikan Kecurigaan

Jumlah Kata:1232    |    Dirilis Pada: 20/09/2024

pa kali ia baca ulang tanpa benar-benar memperhatikan jalan ceritanya. Pikirannya melayang pada pertemuan siang tadi dengan

gan tas kerja yang disampirkan di bahu dan dasi yang sudah sedikit longgar. Ia melemp

banget," kata Raka sambil merentang

enyum datar. "Aku baik.

akan TV dan mulai mencari-cari s

nya masuk ke kamar untuk mandi, Alya mengambil ponselnya dan mulai memeriksa pesan-pesan yang belum ia buka. Ada beberapa pesa

esok, kan? Aku tung

imkannya ke nomor yang salah-seharusnya pesan itu untuk Raka. Tempat biasa? Ketemu besok? Hati

bol "balas" di ponsel dan

Jam b

dang membalas sebagai Raka. Detik-detik berlalu dalam keheningan,

am. Jangan

gan Dina siang tadi, cara sahabatnya memuji Raka, pesan singkat ini-semuanya mula

ya, mengeringkan rambutnya yang basah. Ia tampak santai, sama sek

" tanya Alya dengan suara tena

sambil mengangkat alis. "Besok?

enyembunyikan kegelisahannya. "

berputar. Ia tak ingin terlalu cepat berasumsi, tapi fakta bahwa Dina berencana bertem

tuskan untuk tidak mengatakan apa pun dulu, membiarkan semuanya berjalan hingga ia mendapatkan bukti yang cukup. Jika memang ada sesuatu

ap. Raka mengucapkan pamit dari ruang tamu dengan alasan harus kelu

Alya dengan senyum penuh a

elum pergi. Setelah pintu tertutup, Alya menga

e kecil di sudut kota-tempat yang Dina sebut sebagai "tempat biasa." Ia melihat Raka turun dari mobil dan masuk ke dal

nya, seseorang yang ia percaya selama bertahun-tahun, duduk di meja yang sama dengan suaminya, tersen

eketika berubah menjadi

rbincang sambil tersenyum-senyum yang seharusnya hanya untuknya. Seiring waktu berlalu, mereka ter

, dan suami yang ia cintai, bisa melakukan ini di belakangnya? Di depannya, Raka mencondongkan tubuh ke de

an ini? Apa yang salah

akinya terasa kaku, tidak mampu bergerak. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan-apakah ia h

dan Dina semakin tenggelam dalam percakapan, bahkan di beberapa momen, tangan Raka dan Dina salin

melihat mereka berdua berdiri dan meninggalkan kafe. Ia terus memperhatikan dari kejauhan saat Raka mengantar Dina menuju mobiln

menahan rasa sakit yang mengoyak hatinya. Tanpa suara, ia menghidupkan mobil da

akang oleh dua orang yang paling ia percayai membuat seluruh hidupnya terasa runtuh. Sesampainya di rumah, Alya tak tahu

ah tenang, seolah tidak ada yang terjadi. Ia menanggalkan jaketnya dan melempa

sayang?" tanya Raka

banyak amarah dan kekecewaan yang ingin ia luapkan, tapi tenggorokannya terasa tersumbat. Ia ha

gak bisa tidur,

biasanya menenangkan, tapi malam ini terasa seperti kebohongan. "K

n senyum kecil

r pulas, mendengar setiap helaan napas suaminya yang terdengar begitu damai, se

ka yang tak bisa disembunyikan lagi. Tapi apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus menuntu

t kamar, bertanya-tanya bagaimana pernikahan yang du

Pertanyaan terbesar yang terus bergema di benaknya adalah: apakah ia siap m

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka