icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

LUKA DI ANTARA KITA

Bab 5 Luka Pertama

Jumlah Kata:1322    |    Dirilis Pada: 20/09/2024

ahabatnya terasa semakin berat, seolah-olah setiap jengkal jarak antara mereka membawa beban emosional yang semakin membebani. Setel

tungnya. Beberapa detik kemudian, Dina membuka pintu dengan wajah yang terlihat lelah dan sedih.

pelan, membuka pintu l

uh dengan tawa dan kebersamaan, kini terasa seperti ruangan yang menyimpan kenangan pahit. Dina mempersil

Aku sudah tahu semua yang terjadi. Aku sudah melihat pe

sannya. "Alya, aku tahu ini sangat menyakitkan. Aku bena

ihan. "Mulai dari kenapa kamu melakukannya. Kenapa kamu harus menghancur

, semuanya terasa seperti lelucon. Aku nggak tahu kapan semuanya berubah jadi serius. Raka...

nakan? Dina, kamu tahu betapa berartinya kamu bagiku. Kamu adalah sahabatku, dan aku

gak punya alasan yang cukup untuk membenarkan semua ini. Aku t

ini menghancurkan hidupku? Setiap kenangan indah tentang persahabatan kita sekarang terasa sepe

sal. Aku nggak tahu bagaimana cara memperbaiki semuanya. Aku tahu aku ngga

k cukup, Dina. Kamu sudah merusak kepercayaan yang sudah dibangun selam

salah besar. Aku cuma... aku cuma ingin kamu tahu bahwa aku benar-benar mint

u apakah aku bisa memaafkanmu, Dina. Luka ini terlalu dalam, dan aku butuh waktu untuk me

uk memperbaiki semuanya. "Aku mengerti. Jika kamu memerlukan sesuatu, kamu tahu di mana aku ber

ndalam. "Aku hanya ingin kamu pergi, Dina. Aku butuh

menuju pintu. "Baiklah, Alya. Terima kasih sudah membe

mpat yang pernah penuh dengan kenangan bahagia, dan air mata mengalir lagi di pipinya. Dia merasa terpuruk, namun ia tahu bahwa langkah ini adalah

bahagiaan, kini berakhir dengan penuh amarah dan tangisan. Luka pertama ini begitu menyakitkan, tetapi ia harus

etiap sudut ruangan seolah-olah memantulkan kesedihan yang mendalam. Alya duduk kembali di sofa, matanya kosong menatap ke arah tempat

an dan mengatasi rasa sakit ini. Dengan tangan gemetar, dia memutuskan untuk mengumpulkan barang-barang Dina yang mun

hati-hati. Di dalamnya, dia menemukan catatan tangan Dina yang penuh dengan rencana-rencana kecil, seperti rencana makan malam, jadwal liburan, dan catatan tentang pertemu

Dia merasa sulit untuk mengumpulkan pikirannya, rasa marah dan kesedihan bercampur aduk. Alya tahu bahwa untuk

didih, pikirannya melayang pada Raka. Dia merasa bingung tentang bagaimana menghadapi situasi ini-apakah dia harus

r. Dia melihat layar, dan ada pesan dari Raka. Ha

kan semuanya. Tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan. Aku tahu

semua yang terjadi? Ia merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Pesan itu hanya menambah rasa sakit yang s

tuskan untuk membalas pesan Raka. Dengan t

berpikir. Kita akan b

a dia tidak mampu menenggaknya. Ia merasa lelah secara emosional, dan saat malam mulai meliput, dia memutuskan untuk tidur.

berubah. Luka pertama ini sangat mendalam dan akan membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Namun, A

tawa dan kebahagiaan yang pernah mereka bagi. Namun, semua itu kini terasa seperti kenangan yang jauh dan tidak terja

up matanya, berharap bahwa pagi akan membawanya pada keputusan yang lebih jelas tenta

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka