icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

LUKA DI ANTARA KITA

Bab 3 Rahasia yang Terungkap

Jumlah Kata:1353    |    Dirilis Pada: 20/09/2024

i buruk tentang Dina dan Raka. Kecurigaan yang sebelumnya hanya berupa bisikan samar di benaknya kini telah beru

dapur. Ada dorongan kuat di dalam dirinya, keinginan untuk mengetahui lebih banyak, untuk mengungkap apa yang benar-benar terjadi antara Raka

r saat ia mengambil ponsel itu dan membuka kuncinya dengan kode yang sudah ia hafal sejak lama. Perasaan bersalah mula

serangkaian pesan yang membuat darahnya seolah berhenti mengalir. Pesan-pesan mesra antara R

r ketemu kamu l

nggak tahan kalau harus terus

. Aku nggak mau Alya curiga. Dia ter

nnya, membacanya berulang kali, seolah-olah otaknya tidak bisa memproses kenyataan pahit yang tertulis di sana.

mana semua ini bisa terjadi. Ia menemukan lebih banyak pesan, semuanya penuh dengan keintiman yang seharusnya ha

persahabatannya. Dunia Alya runtuh saat itu juga, di ruang tamu rumahnya yang biasanya terasa ama

kukan sekarang? Haruskah ia langsung menghadapi Raka dan meminta penjelasan? Atau, harusk

ngkan dirinya. Ia tidak ingin bertindak gegabah atau dalam keadaan emosi. Ia p

inya yang masih terguncang. Pikirannya terus berputar, mencoba memahami bagaimana suaminya, pria yang dulu ia cintai tanpa syarat, bisa begitu tega melakukan h

layar yang menyala, melihat nama Dina tertera di sana. Ada pesa

ti mikirin kamu. Kapan

sa seperti racun yang menyebar ke seluruh tubuhnya. Ia tahu, tidak ada lagi yang bisa disangkal. Semua ini nyat

diam saja. Ia tidak akan membiarkan Raka dan Dina menghancurkan hidupnya tanpa perlawanan. Alya

dari kursinya, mengambil ponselny

lu bicara

g akan mengubah segalanya. Tapi satu hal yang pasti-

nggu respons dari Raka dengan perasaan campur aduk antara takut, marah, dan sedih. Setelah be

pa, sa

lya. Ia tahu, saat Raka pulang nanti, segalanya akan berubah. Tidak ada lagi kehan

gkan pikirannya. Namun, semakin ia mencoba, semakin kacau perasaannya. Setiap kali ia m

jah yang masih terlihat tenang, seolah-olah tidak ada apa pun yang

serius," ucap Raka, melet

banyak perasaan yang ingin ia ungkapkan. Tapi semua itu terasa terhenti di tenggorokannya. Dengan tang

ya, suaranya b

nselnya, kebing

ucap Alya dengan suara yang lebih

h pucat. Tangannya mulai bergerak gugup, dan ia meraih ponselnya dengan cemas. Saat membuka layar dan mel

Raka dengan suara pelan, se

jelaskan? Kamu pikir aku bodoh, Raka? Kamu pikir aku n

eperti yang kamu pikir. Dina... dia cuma teman, Alya. Kami nggak pernah me

pikir aku nggak bisa baca? Kamu bilang kangen sama dia, kamu

annya dari situasi ini. Tapi Alya tahu, tidak ada penjelasa

kepedihan. "Aku sudah curiga sejak lama, tapi aku selalu menolak percaya. Aku percaya kamu, Ra

aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf. Ini k

Nggak bermaksud? Tapi kamu tetap melakukannya, kan? Kamu tetap

ta lagi untuk membela dirinya. Ia tahu, apa pun yang dikatak

ak tahu harus gimana sekarang, Raka. Kamu dan Dina... kalian dua ora

l, tapi Alya tahu penyesalan saja tidak cukup. Luka di

nya Alya tiba-tiba, pertanyaa

ak, aku nggak cinta sama Dina. Aku cuma... aku

ucap Alya dengan getir. "Itu yang paling menyakitk

akhir dari segalanya. Meski ia belum tahu bagaimana masa depan

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka