icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SEKEPING SURAT UNTUKMU

Bab 4 Cinta dalam Bayangan

Jumlah Kata:1577    |    Dirilis Pada: 20/09/2024

uk fokus pada sekolah dan aktivitas sehari-hari, pikirannya terus berkelana kembali pada surat-surat itu. Ada rasa penasaran

adalah Arman, siswa populer di sekolah. Dengan wajah tampan dan kepribadian karismatik, Arman adalah tipe cowok yang banyak disukai oleh para

?" gumam Aira sambil mena

kali tertuju padanya, terutama saat dia sedang bersama Rina atau Reno. Tapi Arman selalu tampak tenang, tidak pernah menunjukkan tan

iknya, berharap menemukan sesuatu yang bisa memberi petunjuk lebih jelas. Namun, seperti biasanya, Arman tampak si

terasa berhenti. Arman tersenyum padanya-sebuah senyuman kecil namun penuh arti. Aira cepat-cepat me

misterius di balik pesonanya. Meski dia populer, Aira merasa ada sisi dirinya yang tidak banyak diketahui or

apa dia harus bersembunyi di balik surat? Mengapa tidak langsung mengungkapkan perasaannya seperti yang mungkin akan dila

n siang di kantin. Mereka duduk di meja dekat jendela

'S'?" tanya Rina dengan mata berbi

ng banget liat aku. Dan tadi pagi, dia senyum ke aku denga

cewek secara langsung, kecuali kalau dia benar-benar tertarik. Tapi... aku juga nggak yakin kal

abatnya itu. "Iya, sih. Tapi aku te

n aja suka sama dia, Air. Jadi sekarang, kamu mul

Ia tidak pernah memikirkan Arman dengan cara itu sebelumnya, tapi sekarang, setelah surat-surat itu muncul, bayangan Ar

suka sama Arman," bantah Aira, m

nanti. Siapa tahu minggu depan ada surat

aat-saat di mana pikirannya beralih ke orang lain. Mungkin saja pengirim surat itu bukan orang yang begitu mencolok sepe

erdebar. Ada sesuatu tentang tatapan Arman yang membuat Aira tidak bisa berhen

menempati tempat khusus dalam hatinya, meski Aira sendiri belum sepenuhnya menyadari bagaimana perasaannya. Tap

h rasa penasaran yang bercampur dengan harapan. Mungkinkah Arman benar-benar menyimpan perasaan untukn

ripada sebelumnya. Sementara itu, Aira hanya bisa menunggu, berharap surat berikutnya akan membawa j

rsenyum atau mendengar suaranya di kelas, jantungnya berdebar sedikit lebih cepat dari biasanya. Namun, meski pik

h bel pulang berbunyi. Jantungnya berdebar kencang-bukan karena Arman atau siapa pun, tapi karena

pintu menuju jawaban yang lama ia cari. Ia menarik nafas dalam-dalam sebelum membuka loker.

t ke

eberapa detik sebelum perlahan membukanya. Jari-jarinya meraba kertas itu denga

lembut dan penuh perasaan, tetapi kali in

kut kamu tidak akan merasakan hal yang sama. Aku tahu kamu mungkin mulai bertanya-tanya siapa aku, tapi pada saat yang tepat, aku akan memberitahumu. Untuk saat ini, biarkan aku tetap

a hangat yang mengalir dalam dirinya. Namun, ketidakpastian tetap membayangi, memb

t biasanya dia dan Rina bertemu untuk berbincang setelah kelas berakhir. Se

Rina langsung, matanya ber

surat itu kepada Rina tanpa berkata apa-apa. Rina dengan cepat mem

Rina sambil menyerahkan kembali surat itu

"Iya, tapi aku masih

lagi setelah surat ini, dia semakin mungkin jadi 'S.' D

apa dia nggak pernah mendekat atau bilang sesua

nggak yakin kalau kamu suka sama dia, makanya dia kirim

a benar. Apakah Arman benar-benar punya perasaan sedalam itu untuknya? Dia tampak begitu percaya diri, tidak pern

matanya. Dia mengingat tatapan-tatapan Arman, senyuman kecil yang kerap

udah menegaskan bahwa dia bukan tipe orang yang akan bersembunyi, perasaa

ir Aira, kembali terje

, dia pasti akan muncul pada waktu yang tepat. Kita tinggal

ecil. "Iya, mung

ayangi pikiran Aira. Saat pulang, ia menyadari bahwa perasaannya semakin campur aduk. Di satu sisi, ia merasa ada kehangatan

t ketiga. Ia merasa semakin terikat dengan sosok yang menulis surat-surat itu. Meskipun ia

antung di udara: siapa di antara

at ini, ia hanya bisa menunggu-dan membiarkan cinta

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka