SEKEPING SURAT UNTUKMU
ih terjebak pada surat misterius yang ditemukannya kemarin. Sekali lagi, ia membayangkan berbagai kemungkinan-siapa yang bi
Rina, sahabatnya, yang tiba-tiba duduk di sebelahnya
t, Rin. Siapa sih yang berani-beraninya kirim surat cinta anonim begi
ayak di film-film! Kita harus cari tahu siapa dia!" Rina kemudian mencondongkan tubuhnya, matanya berbinar penuh r
aku nggak tahu mulai dari ma
tusias. "Kita mulai dari yang paling logis. Siapa
sering deket, nggak ada yang spesial sih. Cuma
gnya nggak bakal sembunyi-sembunyi gitu. Kalau dia suka s
Reno emang bukan tipe yang k
sering dapat perhatian dari cewek-cewek. Tapi aku pernah lihat dia ngelirik kamu waktu kita di k
ggak mungkin deh. Dia lebih suka cewek-cewe
erasa kamu spesial tapi nggak mau kasih tahu langsung," Rina menye
idak pernah menunjukkan tanda-tanda khusus tertarik padanya. Dan d
mbayangkan beberapa siswa lain yang lebih jarang berbicara dengann
Dia anak IPA yang sering duduk di pojokan itu. Aku pernah lihat dia beberapa kali lew
? Aku hampir nggak per
deketin langsung," kata Rina penuh keyakinan. "Anak-anak pemalu kay
ng yang tidak pernah ia duga sebelumnya adalah pengirim surat itu. Pikiran ini malah membuat ra
pan, kita lihat siapa yang sering berkeliaran di sekitar
ngirim surat itu akan semudah itu ditemukan, tapi setidaknya Rina membuat situasi ini tera
sah dan bersemangat. Siapa pun yang menulis surat itu, entah bagaimana caranya, telah membuat hari-harinya dipenuhi dengan teka-
ni hanya
ermainan detektif, bagi Aira, ada rasa tegang yang menyelinap di antara antusiasme mereka. Surat itu bukan hanya t
engamati beberapa siswa yang mereka curigai, terutama Stevan dan Arman. Aira, yang merasa agak canggung, hanya bisa me
ambil menarik Aira menuju pintu kelas. "Aku yakin kita bi
"Rin, kita nggak kayak orang aneh, kan? Seri
Nggak akan ada yang nyadar," Ri
Rina segera memilih meja yang sedikit di pinggir, tapi tetap bisa mengamati sekeliling. Aira duduk sambil berpura
kan tugas atau menonton sesuatu. Arman, di sisi lain, duduk dengan kelompok teman-teman populernya, bercanda
Aira pelan. "Dia kelihatan terlalu
gangguk setuju. "Iya, sih. Rasanya dia
man. Meski dia cukup populer dan sering dikelilingi oleh banyak or
an ekspresi berpikir. "Dia kelihatan t
g terlihat seperti seseorang yang akan menulis surat cinta anonim. Arman terlalu terbuka, terlalu flamboyan. S
penuh rencana. "Oke, mungkin mereka berdua nggak mencurigakan
anya Aira
rsenyum. "Kita belum benar-b
habat kita. Aku yakin kalau dia
Kadang-kadang orang yang paling dekat sama kita j
abatnya sejak mereka kecil, dan selama ini hubungan mereka selalu murni persahabatan. Tapi apa mungkin di balik semua i
sisinya, selalu mendukung, tapi tidak pernah sekalipun dia merasa ada yang berubah dalam cara Reno memandangnya.
hampiri mereka di depan kelas. "Ayo ke perpustakaan? Kita k
perti biasa-sahabat yang ceria dan penuh energi. Dia selalu ada untuk Aira, tanpa pernah menuntut apa pun
berpikir terlalu jauh, rasa penasaran yang dibantu oleh Rina terus menggerogoti hatinya. Reno terlihat begitu
h. Saat Reno sibuk membaca buku sejarah, Aira mencuri pandang padanya. Dalam hati, ia bertanya-tanya ap
rah yang tak pernah ia bayangkan. Mungkinkah jawaban dari
ambu