SEPANJANG MALAM
di kantor membuatnya ingin melarikan diri sejenak dari rutinitas yang mengekang. Setelah mengemudikan mobilnya ke tempat
esap. Dimas merasakan ketenangan yang sejenak melepaskannya dari tekanan kerja. Ia memilih tempat
dengan kehadirannya. Lara, begitu namanya, mengenakan gaun hitam yang elegan dengan potongan yang menonjolkan sosoknya yang anggun.
miliki dunia rahasia yang menarik di balik tatapan matanya. Dia bisa merasakan kete
hatikan dia memilih kursi di dekat tempat dia duduk, dan sejenak dia ragu sebelum akhirnya men
ikit keheranan. Matanya menyapu ke arah Dimas, dan mereka saling bertatapan sejenak. Tanpa banyak bicara, La
ya," ujar Lara dengan suara
sedikit canggung. "Sam
n yang memikat. "Apa yang memba
njang dan melelahkan. Aku butuh sesuatu ya
saran. "Terkadang, yang kita butuhkan adalah sebua
olah Lara memiliki magnet yang menarik perhatian dan rasa ingin tahunya. Mereka saling bertukar cerita tentang kehidupan mer
dan Lara semakin dekat, tertaw
tidak bisa dipadamkan. Mereka berbagi gelak tawa, tatapan penuh gair
ata yang penuh teka-teki. "Bagaimana jika kita meninggalkan tempat ini dan
yang penuh gairah ini mengalahkan segala keraguan yang mungkin ada. Dengan sebuah anggukan penuh s
terjadi selanjutnya. Namun, satu hal yang pasti-malam ini ada
uh antisipasi. Angin malam yang dingin menyapu wajah mereka, teta
ta yang tenang, suara langkah kaki m
Dimas. "Bagaimana kalau kita naik ke sini?" tawarnya, suaranya lembut namun penuh keinginan.
reka melangkah masuk ke lobi hotel. Pemandangan hotel yang mewah dan elegan menambah suasana miste
Interior kamar hotel yang mewah memberikan suasana intim, dengan la
an malam kita," kata Lara sambil meman
dengan keinginan yang membara. Dimas merasakan detak jantungnya semakin cepat ketika Lara meran
endalam dan penuh gairah. Dimas merespons dengan sepenuh hati, tangan-tangannya mulai menjela
dengan gerakan sensual, membiarkan gaun itu jatuh ke lantai dan memperlihatkan tubuhnya yang indah. Dima
, tubuh mereka saling bertautan dalam keintiman yang mendalam. Dimas mengangkat Lara dengan lembut, membaringkannya
. Mereka saling berbisik kata-kata penuh gairah, berbagi kebahagiaan dan kepuasan yang mendalam. Malam itu, segala
n yang memuaskan. Lara menatap Dimas dengan tatapan lembut dan penuh makna. "Ini malam y
uh kepuasan. "Ya, ini adalah awa
hu apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, satu hal yang pasti-malam
ambu