SEPANJANG MALAM
pun semalam penuh dengan momen keintiman yang menguatkan hubungan mereka, ketegangan tak bisa sepenuhnya dihilangka
ekacauan di luar tidak mempengaruhi dirinya. Tapi Dimas tahu lebih baik. Di balik wa
ang siapa sebenarnya orang-orang yang mengejar Lara. Jika mereka memang
dikenal dengan nama Alfa Orionis, sebuah organisasi bawah tanah yang terlibat dalam perdagangan ilegal, pencucian uang, dan bahkan pembunuhan bayaran
beberapa pemimpin organisasi itu, yang sering menghilang tanpa jejak. Ia mulai mer
Dimas yang tampak serius di depan
lemah, masih dalam kea
k itu, Alfa Orionis. Sepertinya mereka lebih kuat daripada yang kukira. Organisasi ini bukan hanya seke
ndekati kebenaran. "Aku tahu mereka kuat, tapi aku tidak tahu sejauh man
takan semuanya. Jika kita ingin bertahan, aku butuh tahu
a mengangguk pelan. "Baiklah..
transaksi rahasia, dan memastikan tidak ada jejak yang tertinggal. Namun, saat ia semakin dalam, ia menyadari bahwa organisasi ini lebih dari sekadar kelompok kriminal biasa. M
nting yang terlibat, bukti-bukti transaksi ilegal mereka. Jika file itu jatuh ke tangan yang tepat, Alfa Orionis akan runtuh. Tapi... me
idengarnya. "Jadi kau punya bukti yang bisa menghancurka
pannya bersamaku karena tahu mereka akan menemukan cara untuk mendapatkannya. Hanya ada satu orang ya
masih bisa dipercaya? Jika dia tahu di mana f
"Aku percaya padanya. Dia satu-satunya oran
"Kita harus menemukan temanmu sebelum mereka melakukannya. Semakin lam
enuh kecemasan. "Kau benar. Kita
"Kita akan mengatasi ini, Lara. Kita harus bertin
sih membayangi wajahnya. "Terima kasih, Dimas.
Kita akan menghadapi ini bersama.
imas kembali memeriksa laptopnya, mencari lebih banyak informasi ten
mereka, dan setiap detik semakin mempersempit ja
n langkah selanjutnya, sementara Lara masih menelpon temannya di sudut ruangan. Suara Lara terdengar pelan tapi mendesak saat ia
a, lalu berkata dengan nada tenang tapi penuh
s. "Ya, tapi dia ingin bertemu di tempat yang netral. Dia bilang dia
tanya Dimas, merasa
a, sekitar satu jam dari sini," jawab Lara. "Tapi di
watiran. "Kita harus hati-hati. Orang-orang Alfa Orionis pasti masih mengintai
s. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Temanku, Lia, dia satu-satunya yang tahu di mana file
u tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu. Kita pergi be
ilang dari wajahnya. "Aku tidak tahu apa yang aku lakukan tanp
ap bisa memberi sedikit ketenangan di tengah ketegangan. "Kita akan baik-baik saja
lu melepaskan pelukannya. "B
etir mobil menuju lokasi pertemuan dengan Lia, sementara Lara terus mengawasi jalanan di belakang mer
cil yang terpencil. Hanya ada beberapa mobil di tempat parkir, dan suasananya
tang?" tanya Dimas sam
ia akan ada di sini. Aku hanya
eberapa menit berlalu dengan ketegangan, hingga akhirnya seorang wanita masuk. Rambutnya
bisik Lara
tanpa berkata apa-apa. Matanya tajam, dan j
anya rendah namun jelas. "Kau b
tahu, dan aku butuh bantua
belum menjawab. "Ya, masih aman.
ai tempat. Aku tidak tahu berapa
cara. "Kami perlu file itu sekarang. Ini sa
ak sebelum beralih kemb
ya lembut tapi tegas. "Dia ada
memberitahumu di mana file itu. Tapi kalian harus cepat, ka
kasih, Lia. Aku tahu ini berbahaya, t
uarkan sebuah kertas kecil. "Ini lokasinya. Tapi ingat, m
an melihatnya. "Kami akan me
rgi tanpa menoleh kembali. Dimas dan Lara duduk s
ng," kata Dimas, menatap La
tinya dipenuhi kecemasan. "Y
ambu