MALAM TERAKHIR DI KOTA
mpur dengan wangi kayu tua dari meja yang sudah tak lagi mulus. Ardi duduk di salah satu sudut bar itu, mengamati pemandangan malam yang terbentang d
, pria yang selalu tampak tenang dan bijaksana, adalah yang pertama tiba. Senyumnya han
gitu. Tapi jujur saja, rasanya aneh. Malam terakhir in
memang mengubah banyak hal, ta
i biasa. "Si calon pengantin!" serunya sambil menjabat tangan
elalu orang yang paling bersemangat, dan mungkin itu yang Ardi butuhkan malam ini-se
senyum manis yang selalu bisa menghangatkan suasana, dia langsung bergabung dengan mereka di meja. "Maaf terlambat, macet t
man baginya, seseorang yang selalu bisa dia andalkan. Mereka semua adalah bagian penti
Untuk Ardi," kata Reza. "Untuk cinta, pe
dulu ketika hidup terasa lebih sederhana. Mereka bercerita tentang masa-masa kuliah, petualangan liar, dan kesalahan bodoh yan
tatapan yang tertahan terlalu lama, terutama dari Fira. Ardi merasakannya, tapi ia berusaha menepis. Ini ada
rbicara empat mata dengan Ardi di luar. "Ayo, sebentar aja. Udara d
il berdiri, meninggalkan Andi dan Reza
dalam keheningan. Fira mengeluarkan sebatang rokok, menyu
, merasa gelisah deng
anya. "Aku cuma mau bilang... aku senang untukmu, Ardi.
iba-tiba merasa gu
. "Aku... Aku selalu punya per
Perasaannya bergejolak, dan tiba-tiba malam terakhir ini berubah
bicara, tapi dia tidak tah
. "Aku tahu ini malam terakhirmu sebelum menikah, dan aku ti
tawa tiba-tiba berubah menjadi
ng harus melangkah ke mana setelah pengakuan itu. Tapi satu hal yang pasti: malam
r terdengar samar di belakang mereka, seolah menggambarkan jarak yang semakin melebar antara dirinya dan Fira. Pengak
ang lengang. "Aku tahu ini salah waktu, Ardi. Dan aku nggak berharap apa-ap
ang yang selalu ada di sisinya sejak masa kuliah. Namun, perasaan Fira-perasaan cinta yang tak per
terasa kering di bibirnya, sulit untuk diungkapka
karena aku terlalu pintar menyembunyikannya. Aku tahu kamu bahagia den
t seperti bayangan yang menjauh. Ini bukan sesuatu yang pernah ia siapkan, terlebih
ng, Fir," kata Ardi akhirnya. "Kenap
lam ini, aku nggak akan pernah bisa bilang. Setelah kamu menikah,
kin lama ia berpikir, semakin sedikit yang bisa ia katakan. Ini bukan hanya tentang Fira; ini juga tentang dirinya sendiri
a kayak gini." Ardi berkata dengan jujur. "Tapi kamu tahu aku menc
tahu, Ardi. Dan aku nggak berharap kamu berubah. Aku cuma ingin k
patunya. Mereka kembali terdiam. Di dalam bar, suara Andi dan Reza yang terta
tanya Ardi, mencoba menembu
yang lebih tulus. "Sekarang, kita kembali ke da
malam ini akan berbeda sekarang. Namun, setidaknya Fira memberinya ruang untuk tetap mel
Suasana kembali hangat dan penuh tawa, tapi di benak Ardi, ada sesuatu yang telah berubah. Ia tidak bisa berhe
perayaan sebelum ia menikah, telah menjadi malam yang jauh lebih rumit dari yang ia kira. Rahasia yang muncul tak hanya
Ardi tahu bahwa malam ini hanyalah permu
ambu