Mertua Pilih Kasih Tidak Tahu Kami Banyak Uang
aja ya. Jangan makan daging yang disajikan di atas meja!" ucap Ib
tanyaku memb
ina sama Dimas tidak kebag
i. Merujuk pada putraku y
Dia makan sesuai dengan apa yang kamu makanlah, Tri. B
an bersama keluarga suami dan istrinya Dina dan Dimas. Jangan
mertua langsung berbalik pergi meninggalkan dapur. Menyi
gini sama kita?" Aku bertanya r
lain karena di mata ibu mertua, kami hanya orang miskin. Tidak seperti Mbak Dina yang men
Kita makan enaknya besok aja ya," hibur
ik aja, Mas?" tanyaku lagi sambil terus mela
nggingkan senyum simpul padaku. "Hal seperti ini sudah terjadi seumur hi
..
ng seperti inilah kehidupan Mas Ruslan di keluarga ini. Selalu diperl
i sering sekali meragukan kalau Mas Ruslan adalah anak kandung dari keluarga ini. Akan tetapi, waja
. Nanti aku makan pakai lauk apa dong? Kuah gulai?" tanyaku pada Mas
idahku saja sudah membuat bulu romaku meremang. Aku mem
ya tiga biji?" bisikku dengan suara lirih hingg
n. "Nanti ketahuan ibu l
ing kecil," bisikku lag
n! Ibu pasti tahu kalau laukn
penuturan Mas Ruslan ini. "Nggak mungkin
bersabar untuk hari ini aja. Besok Mas bawa kamu sama Danis ke tempat m
biaya perjamuan ini kamu yang keluar duit, tapi cuma k
u, bahwa aku dan Mas Ruslan adalah orang miskin. Faktanya, bai
sekolah saat kelas 2 SMA, Mas Ruslan telah berkelana dari satu desa ke desa lain untuk bekerja serabutan. Entah itu me
ak orang di desa-desa sekitar. Banyak pula dari mereka yang menaruh simpati pada Mas Ruslan, karena
yang ingin menjual tanah untuk mencarikan mereka pembeli. Bonus pertama yang didapa
lai berpikir untuk diam-diam menyimpan uang untuk dirinya sendiri. Rupiah demi rupiah y
slan juga semakin banyak. Sayang sekali, kami tidak bisa menggunakan uang itu
lit? Apa Mas Rusl
k ju
iskan oleh bapak mertua, Mas Ruslan juga membantu mencukupi biaya harian di rumah ini. Bahk
as Ruslan membuyarkan lamunanku. Ada binar jenaka
gak tahu!" Aku ber
slan tepat di samping telingaku. "Atau bagaimana kalau ki
embusan nafasnya, aku mendorong rusuk Mas
ngomongin apa, lari
ahu dia berkata begitu karena ingin me
udah siapin lauk istimewa buat kamu." Mas R
pannya. "Beneran? Apa? Dimana?" ta
goreng udang sama nugget kesukaan
ian. Aku cinta kamu!" seruku sembari member
il hidungku dengan gemas. "Mas
kh
deheman seseorang menginterupsi kami. Aku
" sindir Mbak Dina yang entah
anyaku grogi setelah dipergoki se
u makanannya belum disiapin. Lagi bermesraan toh!" sind
pku sembari diam-d
na kemudian berjalan pergi meninggalkan kami ber
k bossy!"
ekanakanku. "Ayo, cepat siapkan makanannya. Nanti kam
Dina dan Dimas beserta ibu mertua yang telah berdandan rapi, penampilan
etika Danis bergegas menghampiri kami dengan air mata membanjir
dengan suara lirihn
dan duduk berjongkok mensejajarkan
" tanyaku lembut seraya menghapus a
kalau Danis pengemis!" ujar Danis melapor
amarah yang tak tahu darimana datang
?" Aku bertanya ulang untuk mem
pan. Tapi diusir. Katanya Danis pengemis!
sampingku segera menyambar
ka bisa berlaku tidak baik sama kita. Tapi mereka tidak bisa semena-mena pada Dan
gan nada panjang. Sorot mat
" ser
i luar lagi banyak orang," uj
ih tidak ikhlas. Namun, aku juga mengerti apa maksud Mas Ruslan. Jan
nya ya," hibur Mas Ruslan sembari me
api suara sesenggukannya masih terdenga
u nggak mau diremehkan sama keluarga
u lakukan, Tri?"
enantunya bapak dan ibu juga. Kita bukan pemba
kamu benar, Tri. Asal jangan sampai ibu sama bapak m
kasih syok terapi sedikit aja!" pung