icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mertua Pilih Kasih Tidak Tahu Kami Banyak Uang

Bab 4 4.

Jumlah Kata:1344    |    Dirilis Pada: 06/09/2024

kamu apa sih ngomong kalau rumah ini dibangun sama Ruslan? Ma

aku hanya bisa berdiri diam. Butuh beberapa lama

aunya menikah sama anak petani miski

era tersadar. Sebelum memutuskan untuk menimpali Mbak Dina, aku mengerjakan mata beberapa ka

i. Kalau ibu minta Ruslan untuk menceraikan kamu detik ini juga, dia ng

rangkaian ucapan kakak iparku ini. Kata-katanya tidak m

paran, aku menatap tajam ke arah Mba

idak mau mengakui usaha keras Mas Ruslan? Secara aja nih, gelar di belakang nama kalian itu 'kan ada andil dari seorang saudara yang cuma

lebar penuh amarah. Aku simpulkan bahwa apa yang baru saja aku katakan ada benarnya. Ba

!" geram Mbak Dina sambil melambaik

an yang muncul dari arah belakang Mbak Dina sudah

fisik begitu?" tanya Mas Ruslan den

ilku dengan

Mas Ruslan seraya melepaskan

lembut. Aku lalu menurunkan telapak tanganku dari pipi yang terasa bengkak

erah bengkak begini

..

wabannya begitu mudah untuk ditemukan

amu?" tanya Mas Rus

ngar seperti orang yang tidak menyangka kalau

..

gera berbalik menghadap Mbak Dina

Astri? Kenapa?"

eraikan istri kurang ajar kamu ini. Kalau tidak, keluarga

elan. "Mulut ember bagaiman

dibangun sama kamu? Ingat ya Lan, rumah ini dan gelar di belakang nama aku dan Dim

eternakan itu dari hulu ke hilir!" timpalku

nya Ruslan. Jadi, kamu nggak usah sok ngaku-ngaku deh

..

slan hanya bertugas untuk mengelola. Hanya keringatnya yang terus mengucur, tapi hasil jerih payah itu hampir tida

ikan wanita model si Astri ini, terus cari wanita lain ya

rena masalah ini, Mbak!" jawab Mas Ruslan dengan tegas. Sudut bibir

a dengan marah karena kei

n dengan suara yang tida

ak Dina menatap Mas Ruslan dengan

k bapak dan ibu sudah lebih dulu tiba di dapur

"Ini sudah waktunya solat maghrib. Kenapa bukannya solat,

amarah dari bapak mertua. Kakak iparnya itu

keluarga kita tadi. Ibu dengar 'kan dia bilang apa. Katanya rumah ini dibangun s

ngan sorot mata menghina. "Karena Ruslan yang mengurus peternakan itu, kelihatan banget kalau si Astri

ndengar fitnah yang dikatakan

seperti itu, Mbak!" uj

sarkastik. "Cih. Si

arkan dari mulut ini. Tapi Mas Ruslan meremas tanganku dengan kencang. Seperti biasa, mencegahku untuk melawan

milik kamu. Tugasmu hanya mengelola peternakan itu dengan baik. Jangan buat istri kamu sal

oh Mbak Dina dengan n

ab Mas Ruslan

npa sadar terkepal erat di kedua sisi tubuh. Aku menyempatkan diri untuk melirik ke arah Mas Ru

ni membuatku muak. Terlebih lagi, aku lelah bertanya apa yang salah pada Mas Ruslan se

ghentikan pergerakan ibu dan bapak mertua

ukan dengan berbeda? Bukankah Mas Ruslan juga anak kandung ibu?!" cecarku tanpa bisa ditahan

era berbalik menatap ke arahku

..

sesuatu yang buruk pernah menimpa keluarga ini? Jadi, kalian secara otomatis membenci Mas Ruslan karenanya

cara kamu!" bentak bap

gan baik. Keluar dari rumah ini pun tidak diperbolehkan. Kalian Seakan-akan ingin mempenjara Mas Ruslan di sini. Sebenarnya apa sih yang kalian ingink

mu ingin keluar dari rumah ini, keluar saja sendiri. Pokoknya haram hukumnya bag

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka