Mertua Pilih Kasih Tidak Tahu Kami Banyak Uang
saja sendiri. Pokoknya haram hukumnya bagi Rusla
kepalaku. Tidak lagi bisa didefinisikan bagaimana kacaunya perasaanku sekarang.
," bisik Mas Ruslan seraya
Mas? Ibu cuma mau memeras manfaat d
lelah bertanya kenapa hanya Mas yang diperlakukan berbeda. Jika memang kita perlu tah
, Mas
itu bakti tersisa yang ingin Mas berikan pada bapak dan ibu. Jika mereka memi
as
Mas. Selama kamu dan Danis ada di sisi Mas, semuany
lam-dalam. "Selama kamu tidak selingkuh dan main tangan, aku s
terjadi!" balas Mas Ruslan deng
ta-kata ka
olan singkat ini sedikit berhasil membuat kerus
uslan seraya membuka lemari es untuk meng
aku mendengus pelan. "Aku lupa melabrak Mbak Dina perihal anaknya
banyak waktu untuk itu," selo
olat!" ajakn
penuh dengan piring kotor. Sebuah ide
ini. Tapi bukan berarti aku juga haru
pekerjaan rumah dengan sukarela, silakan. Kalau tidak
..
dimiliki oleh seorang anak pada orang tuanya. Tapi aku tidak tahu hal seperti apa yang telah
kita diusir, tinggal pergi saja!" sambungku seraya men
Mas Ruslan
gis biasanya. Begitu azan subuh bergema, aku dan Mas R
solat berjamaah. Namun, kali ini aku ingin melakukan hal yang berbeda. Bersama Mas Ruslan, kami memu
n yang mengenakan kain sarung, Kami tidak berjalan ter
sak. Kita beli nasi bu
wa uang?" tany
h merencanakan
penuh dengan piring kotor itu membuatku i
" jawab Ma
menjual nasi bungkus. Walau matahari belum kelihatan berkilau di langit.
i nasi bungkusnya
n nih beli nasi bungkus
uasana aja," timpalku
au nasi kuning?" t
si putih?" tanyaku beralih pada Ma
uningnya," jaw
puluh ribuan. Terus nasi putihnya y
ama, tidak membutuhkan waktu lama bagi
t ya. Resepnya apa sih?" goda Mbok Hindun seraya menyerah
is-kinyis-nya nih kita," timpalku dengan santai s
agai balasan. Setelah transaksi selesai,
endarnya. Namun, hal itu tidak lantas membuat kami bergegas. Se
h mertua, kami hendak langsung berjalan menuju kamar. Tet
kalau di dapur ada t
bku dengan a
pa kamu tidak bereskan?!" ra
jawabku s
lang?!" peki
ntu dengan intonasi suara yang l
kamu bi
u seraya melengos pergi. Mas Ruslan lant
nantu kurang ajar!
bu mertua marah-marah, aku hanya perlu mendengarkan. Jika ibu mertua mengus
ua pada Mas Ruslan, Mbak Dina dan Dimas itu timpang, maka semesta pasti akan menunju
ang kami beli di dalam kamar. Kami tidak sekalipun kel
dari kamar!" sindir mertua ketika aku dan Danis
m punggung tangan suamiku ini. Sindiran sang mertua y
lan," ujar Danis turut
n nakal. Dengerin apa kata Ibu ya," sambung Mas Ruslan menyampaikan pesannya pada sang jago
m!" ucap Mas Ruslan sambil mulai men
elepas kepergian Mas Ruslan dengan lambaian tangan ring
Jangan ada bahan yang terlewat satupun. Tiana sama Dimas mau p
lanjaan yang disodorkan, melainkan pada infor
n Tiana mau tinggal di sini?!"