Si Anak Haram Sang Penakluk
ga. Bekerja untuk sebuah keluarga kecil yang sangat baik. Ratih bekerja mengurus rumah, memasak dan yang lainnya selayaknya seperti pekerjaan Pembatu pada biasanya, tapi disana juga Ra
bih dan sudah lumpuh. Pekerjaan Ratih memang sangatlah banyak
ik, Istri dari Majikannya dan Anak perempuan me
ebagai Pembantu hampir Lima bulan, dan selama itu juga dia diperlakukan baik oleh Majikannya. Ratih pun menjadi betah b
muda yaitu dua puluh tiga tahun, Ratih pun memanjakan Goa miliknya yang sudah cukup lama bahkan sekarang sudah lebih dari setahun tak
esek gesekkan bagian privatnya terhadap bantal guling itu. Ratih pun terbayang dengan kepunyaan dari orang tua Majikannya yang dia r
k bisa lagi bicara karna penyakit Stroke nya, Ratih sedikit kaget tak percaya, apalagi pas awal pertama matanya melihat kepunyaan dari Syehk Hasan itu begitu besar dan panjang tapi selalu loyo, dan sampai sekarang tak pernah Ratih melihat kepunyaan dari Ayah Majikannya itu bisa bangkit, selalu saja Loyo, mungkin akibat dari penyakit Stroke kelumpuha
ke dalam goa miliknya, walaupun tetap loyo pastilah hal itu akan mengobati rasa kehausannya sebagai Manusia yang punya hasrat untuk kembali merasakan kepunyaan lelaki memasuki tubuhnya. Apalagi Syehk Hasan sendiri perawakannya masih memancarkan Kegantengannya, pastilah Kakek tua itu sangat Ganteng da
sa mencapai sebuah kenikmatan, di tumpahkanny
rr.
hhhhh
Ratih, milik Wanita Cantik tapi berbada
tuk dua hari, sekarang tinggallah Ratih dan Syehk Hasan Ayah dari Tuan Fadil. Tentu saja keluarga Fadil memang sudah sangat
tak mengerjakan hal itu sebab kedua Majikannya sedang pergi Ke Dubai selama dua hari dan tak akan tau kalau seandaiya dia bermalas malasan. Tapi Ratih tetaplah mengerjakannya, mengerjakan semua peke
Syehk Hasan itu menonton TV. Tak terasa sekarang sudah jam Setengah sembilan malam, akhirnya Ratih membawa Syehk Hasan ke kamarnya, dengan men
uannya akan hasratnya sebagai manusia yang butuh penyaluran. Ratih kemudian melakukan ha
hh.
ncoba me
Fadil Tuannya. Ratih pun akhirnya nekad lalu masuk ke kamar dari Syehk Hasan, suasana juga sangat mendukungnya untuk me
itu. Langsung terpangpanglah kepunyaan Syehk Hasan yang loyo tapi berukuran besar seukuran kepunyaan Suaminya sa
h kemudian langsung menduduki benda tumpul yang loyo milik Syehk Hasan, memposisikanya tepat di bibir goa miliknya yang basah dan licin. Perlahan Ratih kemudian menggesek g
rnya kepunyaan Syehk Hasan pun di telan habis oleh Goa hangat milik Ratih dengan di bantu oleh jemarinya memasukkannya. Ratih kemudian memejamkan matannya, menggigit bibir bawahnya menikamti keberadaan kepunyaan Syehk
menduduki tubuhnya. Ratih sendiri tak peduli akan tatapan mata dari Ayah Majikannya itu, Ratih sekarang ingin mendapatka
plo
basah beradu dengan milik syehk Hasan y
... Ahhh
as kenikmatan ya
emandang wajah dari Ayah Majikannya itu ya
Plok
n mempercepa
asan Pipis di dalam goa miliknya, entah kenapa hal itu juga justru membuat Ratih bergetar hebat bagaikan kesetrum, dia juga akhirnya men
.... awo
rr..
sakan penuh di dalam goa miliknya di isi oleh air pipis itu, kemudian dia pun mengangkat pinggulnya dan akhirnya terlepaslah kepunyaan Syehk Hasan yang mengencingi go
i membersihkan dirinya dan meninggalkan Syehk Hasan begitu saja di sana, meninggalkannya
ua lumpuh dengan hanya mengencingi miliknya di dalam dan tertahan sementara di dalam kepunyaannya, hal yang sebelumnya tak pernah terbayangkan ol