Si Anak Haram Sang Penakluk

n cerita al

aat itu Ibu menikah di usianya yang masih delapan belas tahun dengan Seorang pemuda dari Kota Bogor,

ng ada di rumah, jadi Rohman lah yang tergila gila dengan Ibu ku, walau keadaan keluarga Ibu miskin dan Ibu juga tak lulus SMP, bahkan menurut cerita dari Nenek, sebenarnya hubungan mereka sama sekali tak di restui oleh orang tua dari Rohmah, hanya bermodalkan nekad a

aranya. Ibu merasa tersiksa disana, tak ada sedikit pun kebahagiaan yang dirasakan oleh Ibu setelah menikah dengan Rohman. Rohman yang dulunya tergila gila dengan kecantikan Ibu, sekarang malah mengacuhk

ermintaan Ibunya agar tak menikah dengan gadis dusun dan tak berpendidikan da

ak Mami ya

ri Orang tua Rohman dan adik adiknya menyebutnya sebagai Wanita Mandul! Dan selama tiga tahun hidup bersama Rohman menurut ce

tetapi sesungguhnya tujuannya untuk menjemput Ibu kembali agar balik ke Bogor adalah untuk menjadi Pembatu tak bergaji di rumah besar Rohman

i oleh Rohman dan Mertuanya. Ibu memutuskan kabur ke Kota Bandung saat itu, sehingga sewaktu Rohman dan orang tuanya berniat untuk menjemput kembali Ibu, mereka tak mendap

sendiri juga sudah mencarinya kemana mana, sudah melapo

u, putri tunggalnya itu. Ibu ku pun menceritakan selama ini dimana dia berada, menceritakan pekerjaannya di Bandung. Ibu juga mengatakan kalau dia ingin pergi jadi TKW

ek tentu ingin melihat Putrinya itu bahagia, Nenek pun a

Mertuanya datang ke rumah ini mencari Ibu, dan seperti biasa mereka seakan memohon agar Nenek mau memba

ar mereka. Hinaan demi hinaan di dapatkan Ibu dari Mertuanya dan juga saudara saudara Rohman karna sampai usia tiga tahun perkawinannya dengan Rohman Anaknya, Ibu tak hamil hamil, tak bisa memberikan Cuc

Ibu selama mereka hidup bersama, hanya saja Rohman berubah jadi Anak yang penurut terhadap Ibunya, m

ak ada perceraian di antara mereka, bahkan sampai sekarang. Bahkan kata Nenek, saat Ibu pulang jadi TKW dengan tubuh berbadan dua, Rohman pernah datang ke rumah ini, Rohman bahkan pernah berkata akan tetap menerima Ibu walau tau Ibu berbadan dua dan hanya sebulan lagi akan melahirkan ku. Tapi Ibu menolaknya, Ibu tak mau di p