Satu Shaf Di Belakangmu
k ingin rumah tangga kita hancur hanya ga
palaku sendiri. Itu yang kamu
kaian tertutup tidak akan mengurangi kadar
akan pening yang berkesudahan. Suami yang harusnya menjadi tempatnya be
tangga mereka saat itu juga. Derai air mata Eira tak terbendung lagi. Kesabaran yang setegar
perlahan mulai membasahi bumi. Wanita itu berjalan mondar-mandir di ruang tamu. Atensinya teral
gnya. Aroma alkohol menyeruak pada indra penciuman wanita itu. Ia ingin muntah rasanya. Tubuh keka
a kamu, Mas," u
lam kondisi mabuk seperti ini membuat hatinya teriris. Ia masih ingat betul mengenai perkataan ibu mertuanya
ungkin ia membiarkan Athar tidur dalam keadaan seperti ini. Langkahnya terhenti dair terdengar jelas. Belum sempat ia ingin menyelimuti tubuh pria itu ya
hingga ia bisa menghirup aroma mint yang menjadi ciri khas Athar. Ia berusaha bangkit menghindari posisi yang sangat intim. Sayangn
ip sekali dengan
hati karena dia seli
alkohol masih melekat kuat padanya. Kecemburuannya membuat pikiran dangkal sehingga
a gugup seraya menahan pergerakan
giurkan dan akan sayang sekali jika dilewatkan. Dalam sepersekian detik, Athar berhasil mem
uasana semakin sendu. Athar yang masih terbawa pengaruh
Malam ini kamu milikku." Athar mema
k ingin melakukannya den
gebu. Athar menyumpal bibir wanita itu dengan bibirnya, mencegah Eira mengatakan sesuatu yang berkata terang-terangan ingin menghentikan aksi gila
ngan rakus sampai sang pemilik tersengal-sengal. Athar menghentikan ciumannya sejenak saat mendengar deru nafas
g tepat atau tidaknya bagi Eira saat berani menampar singa yang sedang kelaparan itu.
l
tidak mengganggu kegiatan mereka. Serangan bertubi-tubi menjadikan mangsanya luluh. Perlawanan yang dilakukan Ei
a sudah sangat basah. Belum lagi rasa sakit serta perih yang menghantam. Zea meremas sprei dengan
a meraung dalam hati kecilnya, merutuki perbuatan sua
u meninggalkan jejak, ia mengganti sprei dan selimut dengan susah payah. Eira yakin saat Athar sudah sadar nantinya pria itu tidak
a kepalaku pu
angan seorang wanita bersarang di memori ingatannya. Ia yakin itu hanyalah
engisan suaminya. Hari ini ia memutuskan untuk pergi dari rumah tersebut dan memilih mengasingkan diri. Hanya sat
n mengenalkan kakaknya pada sang suami. Namun, belum ada waktu yang tepat. Ki
anggup bercerita mengenai masalah rumah tangganya. Pesan ibu mertua yang selalu menghantu
di?" tanya Ghifari m
h kecil, Kak,
, tapi kenapa sampai
ka aku tetap ingin mempertahankan