icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Satu Shaf Di Belakangmu

Bab 4 Malam Pertama Yang Menyedihkan

Jumlah Kata:1038    |    Dirilis Pada: 26/08/2024

k ingin rumah tangga kita hancur hanya ga

palaku sendiri. Itu yang kamu

kaian tertutup tidak akan mengurangi kadar

akan pening yang berkesudahan. Suami yang harusnya menjadi tempatnya be

tangga mereka saat itu juga. Derai air mata Eira tak terbendung lagi. Kesabaran yang setegar

perlahan mulai membasahi bumi. Wanita itu berjalan mondar-mandir di ruang tamu. Atensinya teral

gnya. Aroma alkohol menyeruak pada indra penciuman wanita itu. Ia ingin muntah rasanya. Tubuh keka

a kamu, Mas," u

lam kondisi mabuk seperti ini membuat hatinya teriris. Ia masih ingat betul mengenai perkataan ibu mertuanya

ungkin ia membiarkan Athar tidur dalam keadaan seperti ini. Langkahnya terhenti d

air terdengar jelas. Belum sempat ia ingin menyelimuti tubuh pria itu ya

hingga ia bisa menghirup aroma mint yang menjadi ciri khas Athar. Ia berusaha bangkit menghindari posisi yang sangat intim. Sayangn

ip sekali dengan

hati karena dia seli

alkohol masih melekat kuat padanya. Kecemburuannya membuat pikiran dangkal sehingga

a gugup seraya menahan pergerakan

giurkan dan akan sayang sekali jika dilewatkan. Dalam sepersekian detik, Athar berhasil mem

uasana semakin sendu. Athar yang masih terbawa pengaruh

Malam ini kamu milikku." Athar mema

k ingin melakukannya den

gebu. Athar menyumpal bibir wanita itu dengan bibirnya, mencegah Eira mengatakan sesuatu yang berkata terang-terangan ingin menghentikan aksi gila

ngan rakus sampai sang pemilik tersengal-sengal. Athar menghentikan ciumannya sejenak saat mendengar deru nafas

g tepat atau tidaknya bagi Eira saat berani menampar singa yang sedang kelaparan itu.

l

tidak mengganggu kegiatan mereka. Serangan bertubi-tubi menjadikan mangsanya luluh. Perlawanan yang dilakukan Ei

a sudah sangat basah. Belum lagi rasa sakit serta perih yang menghantam. Zea meremas sprei dengan

a meraung dalam hati kecilnya, merutuki perbuatan sua

u meninggalkan jejak, ia mengganti sprei dan selimut dengan susah payah. Eira yakin saat Athar sudah sadar nantinya pria itu tidak

a kepalaku pu

angan seorang wanita bersarang di memori ingatannya. Ia yakin itu hanyalah

engisan suaminya. Hari ini ia memutuskan untuk pergi dari rumah tersebut dan memilih mengasingkan diri. Hanya sat

n mengenalkan kakaknya pada sang suami. Namun, belum ada waktu yang tepat. Ki

anggup bercerita mengenai masalah rumah tangganya. Pesan ibu mertua yang selalu menghantu

di?" tanya Ghifari m

h kecil, Kak,

, tapi kenapa sampai

ka aku tetap ingin mempertahankan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka