icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Satu Shaf Di Belakangmu

Satu Shaf Di Belakangmu

Penulis: Variasa
icon

Bab 1 Menantu Pilihan Ayah dan Bunda

Jumlah Kata:1003    |    Dirilis Pada: 26/08/2024

h tempat tidurku!" tegur Athar d

a, Mas?" tanya Eira memberan

n mengotori tempat ti

apa yang mendasari keduanya mau menerima perjodohan tanpa bertukar pesan maupun bertemu terle

u baru saja mendapatkan gelar sarjananya. Sesuai baktinya kepada kedua orang tuanya, ia menyanggupi keinginan mereka. Tak pernah ter

alami tamu dari kedua belah pihak keluarga ditambah lagi sikap Athar yang baru terkuak. Batinnya seolah teriris diperlakukan seca

sholat tahajud. Menyerahkan segala kegundahannya pada sang pencipta yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Berdoa agar pernikahannya bersama sang sua

ritaan seperti apa yang akan dialaminya ke depan. Bersandiwara di hadapan keluarga dengan terlihat baik-baik saja. Sejenak atensinya mengama

ggil suaminya lirih d

dikitpun tempat tidurnya. Alhasil, Eira hanya berdiri di tempat dan tidak b

suaminya. Sudah sepantasnya pasangan suami istri mengingatkan baik dalam kebaikan dan keburukan. Seperti haln

ya sholat shubuh, mari ber

pada wanita itu. Menganggap Eira adalah benalu dalam hidupnya. Jika bukan karena ancaman orang

endiri sana, aku masih

dari kemarin seketika bertambah buruk. Seandainya Athar berada di rumahnya sendiri, ia bisa leluasa membuat peraturan pisah

ah menjadi makmum sudah terbesit di dalam benaknya. Namun, a

Athar sebenarnya orang yang baik. Hanya saja mun

ada sedikitpun rasa penyesalan atas keputusannya. Ia menerima dengan lapang dada. Sekalipu

a yang telah diajarkan ibunya, Eira melaksanakan tugas yang diembannya sekarang ini. Seorang istri

enghidangkan masakan yang enak. Ia sangat antusias mengingat hari ini ad

hatnya tidak ada keberadaan Athar. Gemercik air yang terdengar menyadarkan Eira jika suaminya te

belakangnya. Hingga Eira membalikkan badannya dan kakinya tanpa sengaja tersandung ga

n rasa sakit yang mendera. Gerakan refleks yang tanpa disadari olehnya. Meskipun ia mengutuk kecerobohan Eir

ama datang di wakt

n merapikan gamisnya. Begitupun dengan Athar, pria itu membenarkan handuknya yang agak melorot. Malu seka

begitu murka dan ingin meluapkan segala kekesalannya pada Eira. Sedangkan Eira y

kai pakaian tuh yan

udah sesuai

ak jangan

s. Aku ha

menikah dengan

rkataanya dengan kata-kata yang sangat menusuk. Eira bisa saja diam terhadap

ah kaki suaminya kemanapun pergi. Beberapa kali terdengar suara helaan nafas. Den

ta yang tak tahu kapan datangnya. Baru bertekad dan berdoa menjad

Eira mulai terbawa emosi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka