icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
The Last Love of Promise

The Last Love of Promise

icon

Bab 1 Cinta itu

Jumlah Kata:1433    |    Dirilis Pada: 15/08/2024

ana jika pertemuan itu harus berawal dengan sebuah tang

u kita dalam sebuah penantian? Dan apakah kita pantas membahas untuk tetap saling berpeluk agar saling meneladani kalbumu dan kalbuku? Entahlah

mereka di kantin. Dion Langit Anggara, salah seorang dosen yang mengampu mata kuliah Sastra Indonesia di sebuah fakultas bahasa dan seni itu kini b

la ya, berapa?" Dion mengeluarkan dom

kusut hari ini bapak," balas ibu kantin i

untuk pesanannya tersebut, "Ambil kembaliannya

ng terlihat kosong dan sunyi, mungkin sesunyi hatinya saat ini. Bagaimana tidak? Umurnya yan

kipun ada sedikit sebuah rasa yang telah mengganjal di hatinya. Tatapannya lur

itu, mungkin kita sudah saling menyat

akkan secangkir kopi dan kemudian deringan ponse

alu menggangu waktuku untuk bersantai," u

t khusus untuk mendinginkan cairan hitam itu untuk dinikmati hangat-hangat. "Kopi ta

lah berdiri di belakangnya, "Permisi pak,

ripsi dengan saya. Silahkan duduk dan segera selesa

mbimbingnya itu. Jika tidak karena tugas skripsi yang dia selesaikan, maka dia

isi dan sudah saya revisi semuanya. Bapak

Rain, tawarannya yang seolah tak dianggap kini membu

harus ada tanda titik dua kali dalam satu kalimat? Ini juga, kenapa teori sastra yang kemarin sudah saya berikan

i tersebut? Dan . . ." suara Rain terputus karena

gu sampai nanti sore di cafe

at wajah Rain. Wajah yang selalu dia kagumi dulu, pada sosok perempuan yang berhasil mengi

afas berat, dia menatap punggung dosennya itu dengan tatapan benci, "Kok bi

dosennya tersebut untuk bisa sidang skripsi secepat mungkin. Dengan langkah yang sedikit malas kini dia memasuki perpustakaan yang terlihat h

earahnya, rasa lelah dan kesal yang menerjangnya tadi berubah m

ae? Sudah dapat tandatangan untuk sidang skripsi?" lak

ini ya bububku sayangku Dewa Geofani

lah menjalin hubungan semenjak pertemuan tiga tahun silam, tiga tahun Dewa telah mampu menaklukkan hati Rain. Meskipun, banyak masalah yang selalu

sore ini. Tiga jam telah mereka lewati dan habiskan untuk skirpsi dan kini waktunya Rain unt

ewa lembut sembari membenarkan

h ada masalah dengan pak Dion juga, malah runyam nantinya jika dia t

"Yasudah kalau gitu, hati-hati dan jangan lupa makan terus banyakin minum air put

akan menentukan nasibnya yang berada di tangan dosen pembimbingnya itu. Setelah tiga puluh menit menemp

ja deh tapi pesan satu gelas es coklat panas juga segar juga sih." Rain bermon

tengah berdebat dengan begitu hebatnya. Dua orang lawan jenis yan

ng mengarah ke dirinya membuat kembali ke arah tempat duduknya. Dengan segera Rain berjalan kemb

atnya. Tatapan yang selalu membuatnya selalu tak ingin untuk melihatnya, mungkin

dan dengar

emudian menggeleng serta meringis untuk melarikan diri dari masalah yang t

na skripsimu." P

n gemeteran sambil memberikan

untuk segera menjalani satu penantian panjang dan penantian akhir di kuliahnya tersebut, sidang skripsi.

sidang." Ucap Dion sambil membubuhkan tanda

iswi akhir untuk sidang skripsi berbanding terbalik dengan yang dialaminya saat ini membuat ha

nyakan ke kamu ini terkait . . ." suara Dio

adap skripsi saya atau ada yang perlu say

untuk berhenti, "Semuanya tidak ada masalah, teta

menerima pertanyaan dosenya yang kali ini ter

ta itu ada, Rain?

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka