Terjerat Pesona Sang Pembantu
rdiri di ambang pintu kamar, mengamati istrinya dengan tatapan yang tak dapat ditebak. Di dalam hatinya, dia merasak
tanya Lina sambil memastikan bahwa semua yang
edua tangannya di bahu Lina. "Tentu saja, sayang. Kamu fok
k pelan. "Baiklah kalau begitu. Aku hanya kha
a dengan lembut. "Aku akan sibuk dengan pekerjaan juga
hanya tersenyum kecil, tidak menyadari ada rahasia gelap
gintai di balik setiap sudut. Aris berjalan ke arah jendela, melihat mobil Lina menghilang di
berjalan menuju kolam renang di belakang rumah. Udara sore yang sejuk dan air yang tampak tenang
yelesaikan pekerjaan rumah. Senyum di bibir Aris semaki
kulitnya. Dia berenang beberapa putaran sebelum akhirnya memutuskan untuk beristirahat di tepi
uara yang sedikit lebih keras dari biasanya, memastik
sebentar!" p
r suara. Saat melihat Aris hanya mengenakan boxer dan sedang bersantai di tepi kolam, hatiny
dengan suara sedikit geme
olah-olah dia tidak menyadari kegelisahan yang diras
k menolak ajakan itu. "Saya belum selesai denga
a sudah berada di dekat Alya, tangan besar pria itu meraih pergela
yang perlu kamu takutkan," kata Aris, m
n, sebelum dia bisa berkata lebih banyak, Aris sudah menariknya lebih dekat,
mendidih di dalam dirinya. Dia mencoba untuk bangkit, tetapi Aris dengan ce
n begini," bisik Alya, sua
ciumi leher Alya, membuat gadis itu bergetar di pelukannya. Sentuhan pria itu membuat setiap p
i telinga gadis itu, suaranya terdengar serak dan
nya merespon dengan cara yang tidak bisa dia kendalikan. Desahan demi desahan ke
am erat ketika pria itu mulai menyentuh b