Code Name Amaryllis
lis dan Nina ter
n beberapa tembakan ke arah mereka bukanlah la
alian," katanya. Gadis itu masih deng
mereka. Keduanya tahu, tidak ada pilihan lain s
nggema di seluruh ruangan. Lilis dan Nina bergegas keluar dari perl
berbagai sudut, sesekali peluru menghantam dinding, furni
akang meja untuk berlindung dari tembakan Lilis dan Ni
ngga dia pun harus berpikir cepat untuk sege
erampilannya, Kania mulai mencari cel
engit. Ketiga gadis cantik saling beradu taktik s
eorang agen yang paling terampil dan handal. Dia bahkan mampu
ia yang berdiri tanpa perlindungan sambil m
akan berpihak kepada siapa yang bergerak
adis berkacamata itu langsung berdiri dan mengambil posisi untuk men
rdiri, dia terd
ntuk menekan pelatuk di jarinya. Tapi saat dia melihat wajah Kania
dengan nada tak percaya dan tangtemu dengan tatapan Lilis yang sudah mengarahkan pistolnya tepa
bergetar sedikit, menunjukkan bahwa
a saling menatap, kenangan masa lalu
gabung dengan lembaga. Kania mengajarinya semua hal yang diperlu
h, berprestasi dan tak terpisahkan. Namun itu dul
n dan keduanya berada di sisi yang sangat
h Lilis. Temannya tegap berdiri di samping
itu?" tanyanya sambil merogoh t
it pun karena matanya hanya tertuju pada
mengajariku semuanya dengan rinci hingga aku bisa menjadi agen yang terampil seperti ini," jawabnya
nak sambil mencer
elan. Lebih kepada dirinya sendiri yang sa
g temannya itu hingga menjadi salah satu agen te
satu agen yang paling berbakat di bawah Orlan
dalam lembaga itu adalah Kania. Gadis yang dikenal seba
aru diganti magasin pelurunya
erprestasi? Pantas saja lembaga langsung bertindak cepat melacaknya, karena dia berbahaya!" gumam Nin
as terlihat di dalam mata Lilis saat itu, membuat s
a Lilis yang suaranya penuh den
an yang bisa dia berikan saat ini pada juni
pertemanan dan tugas yang bercampur menjadi satu, menciptakan situas
a menangkapku dengan muda
rbahaya ketika dia mengangkat pistolnya den
o
efleksnya yang cukup gesit dan lincah. Lilis nyaris terjepit di balik meja, adrena
ang saling bertukar pandang, mereka tahu betul bahwa
s menangkapnya hidup atau mati karena telah membocorkan semua informasi tenta
enghentikan konfrontasi ini yang semakin memanas. "Ki
lis yang masih terlihat hingga kini. Dia menurunkan pis
ya. Kau masih saja percaya bahwa duni
ah ke samping Lilis. Rambutnya berwarna perak pendek kh
dengan dingin. "Sebuah kata penyesalan tak akan m
ng berbicara, gadis
mbali saling menembak. Pertarunga
asa, jauh dari perkiraan Lilis dan Nina. Dia bisa menghin
, tapi disisi Nina ada Lilis yang
ingkan mengalahkan mereka berdua, lebih baik dia mencari celah. Kesemp
hat jendela berada di dekatnya. Sial, saat Kania mencoba untuk melompat keluar sup
o
ia ketika dia hendak melompat. Membuatny
ghh
as, erangan kesakitan keluar dari bibirny
nya, dia tengah menahan rasa sakit y
i sudah berakhir