Code Name Amaryllis
lai. Gedung yang berada di pinggiran ibu kota, seorang pria muda dengan
njang berwarna ungu yang terikat, seragam hitamny
dengan apa yang kau perintahkan. Sekarang kita bisa dengan te
u yang tampak biasa tapi di dalamnya tersemb
alaman-halaman dengan teliti dan rinci. Buku itu ditulis
m semuanya menjadi buku?" ta
hadapannya menjawa
ini. Mungkin saja orang-orang dari tempatmu sud
pria berjas, jemarinya memainkan dasiny
pun akan kulak
senyuman pria baik ataupun senyuman yang menggam
unyi. Di balik matanya, terdapat rencan
dahulu menjadi sebuah kantor, akan tetapi terbe
. Kau beristirahat dulu, aku akan menyusulmu sete
n yang sangat terang dan dipenuhi oleh layar-layar monitor
di sana, tiba-tiba mata Kania melihat suatu pergerak
a i
nitor yang nampak aneh di
m yang sangat dikenalnya tengah berjalan d
dan membulat sempurna melihat laki
I-ini tidak mungkin!"
ng sangat penting dari lembaga
nya fatal sekali. Tapi, Kania telah mela
pada orang lain. Tentu saja, sebagai instansi dari pem
a berlari ke lantai satu di mana mata-mata dari lemb
terlihat pria berjas tadi sedang melakukan panggilan tele
awang ke arah
n padaku tempo hari lalu. Itu tentang kecurigaan Anda, Tuan. Dan tepat seperti ya
," jawaban da
Tuan. Semuanya sudah terangkum lengkap
telah terlacak oleh salah satu mata-mata dari
s itu segera berlari ke lantai
an senjata dan peralatan tempurnya yang
u perlahan dengan tangan kosong. Dia berusaha
kipun dalam hati dia merasakan
balik ketenangan sikapnya, dengan perlahan dan tidak diketahui oleh
gun dari kantongnya. Dalam sekejap, alat i
kk
menyengat tubuhnya, membuatnya terjatuh dengan
yebar cepat, berhasil membuat
dar. Sementara mata-mata dari lembaga mendekat dengan wajah ya
rik yang menyerang sarafnya. Rasa penyesalan yang mendalam mulai merayap masutikan bahwa Kania benar-benar tak berdaya sebelum bergerak lebih lanjut da
a datang ke koridor di lantai satu itu
a, ad
a sedang melihat seorang laki-laki deng
askan dia
ku jas abu-abunya, lalu menembak
aga berhasil menghindari tembakan yang membab
a! Ka
Rega, dia rela berlutut di samping tu
tubuh Kania dengan harapa
ah! Ini aku, Re
nya itu tak membuahkan hasil dan sia-sia saja karena Kan
asuk ke dalam gedung. Mereka melihat jela
di sekitar area gedung tua berlantai dua. Namun, entah mengapa seorang penyusup bisa ma
ini?! Kenapa bisa ada penyusup yang masu
a dia
ekati Rega, ia adalah seora
i lembaga itu begitu sangat ahli hingga kami pu
lum sadar dengan tatapan dingin lalu berde
aku tak mau k
jut. Mereka bersama mengangkat tubuh Kania yang sudah tidak
ada bahaya lain yang mengintai
udut ruangan itu. Otaknya bekerja dengan cepat, dia memikirkan langkah selanjutnya. Kar
tersenyum licik, penuh arti. Dia pun bergerak ke d
mata-mata agen rahasia telah menemukan dirinya. Rega mulai menyiapkan b
. Sungguh, mereka salah besar. Dan kau Kania, aku