Cinta Palsu Namun Penuh Gairah
kuliah tadi pagi. Ia merekam suara-suara dosen dengan menggunakan ponselnya, supaya hasil rekaman tersebut bisa ia rangkum sendiri di kos
eorang memanggilnya dan mengetuk pintu kamarnya. Ia segera
sama kamu, boleh nggak?"
tolon
au ngedate sama seseorang, tapi aku
e mana?" tany
au ngajak dinner ke
restaurant mahal, tempatnya orang
kenalan aku ud
a di
. Katanya nanti aja jawab pas ke
! Emang kamu nemu
at sambil berbisik. "Udah, ah! B
ucap Ify dengan p
sementara Ify melanjut
unakan mobil taxi online yang mereka pesan dari aplikasi. Di perjalanan menuju restaurant, perjalanan mereka menempuh kurang lebih satu jam jauh dari
kit mempercepat langkahnya. Rina pun menelepon kenalan
ant," ucapnya sambil menyusuri area restaur
menyusuri area restaurant, seseorang
kemeja merah maroon lengan pendek dan celana panjangnya berwarna hitam. Cowok itu cukup tinggi, tampan, wajahn
samping kenalan cowoknya itu. "Hah? Itu kan, cowok y
mengayunkan tangannya ke arah Ryan. Ryan pu
f ya, kita terlambat. So
ggak pa
dengan tatapan tak biasa, sepertinya ia in
ahkan tempat duduk yang sudah ia pesan. Mereka pun du
benar fantastis. "Paling murah 500.000 rupiah?!!" teriaknya dalam hati. Ify menangkup bibirnya tak percaya, kalau ia
untuk menuju ke mejanya lagi. Dan
an apa, Rin,
in aja!"
Ify pasrah, karena menu-menunya ti
ohon ditunggu
eningnya, menatapnya sambil memiringkan kepalanya. Ify yang ditatapnya, tidak
n? Kuliah di mana?" tanya Leo
pa, kebetulan ambil juru
dulu kuliah di situ, kebetul
et berarti. Kamu sek
penasaran, jabatan apa yang membuat Leo, kakak Ryan itu dapat membeli makanan me
kalau Ryan dan Ify dari tadi hanya terdiam dan berm
, pada diem
" ucap If
car belum?" ceplos
menyenggol pundak adiknya yang sibuk main ponsel.
ni lagi jomblo," Rina menun
Ify melirik Rina sambil m
eka pun datang. Waiter yang mengantarkan makanannya,
ja gimana?" celetuk Rina dengan ma
uh, ide
hu itu, hanya mencoba stay cool dan masa bodo. Ia hanya fokus deng
ersama Ryan. Ify menyeruput minuman yang ia pesan dan
ermain game. Belum sampai Ify berbicara, Ryan langsung nyeletuk. "Kamu yan
an ragu-ragu, sepertinya ada yang ingin ia sampaikan. "Ngg... aku... kemarin malam lihat kamu di f
uman yang ia pesan dan segera menyeruput minumannya. "Aku... kemarin lagi nungguin temen, cuma dia nggak jadi dat
in?" tanya Ify dengan sangat hati-hati, karena ia tah
enghela nafas perlahan. Pandangan matanya ke bawah seperti memikirkan jaw
ng bingung menanggapi
g kamu kuliah
kuliah d
lo?" pertanyaan Ryan
ucap Ify te
ada temen c
ggelengkan kepala. "Kenapa emang?" tanya Ify balik
bak, sih,"
sudn
yan menjelaskan. Wajah Ify tersipu saat itu, karena sa
a taruh di samping minumannya. Namun ketika Ryan membuka ponsel, ternyata po
nnya ke tangan Ryan. Ryan segera mengetikkan nomor ponse
sudah membaik. Ify juga tidak menyangka akan mendapatkan teman cowok melalui teman kosnya, Rina. Selama ini Ify
hanya berinteraksi dengan teman-teman ceweknya di kampus. Teman-tem
k itu...? Beneran mantannya? Atau... dia mau pedekate lagi? Atau... si Ryan ini memang suka memperbanyak temen cewek? Ify ber
gadis yang be