icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

30 Days Lover

Bab 3 Berjumpa Lagi

Jumlah Kata:2097    |    Dirilis Pada: 17/06/2024

las menatapku, ada yang penuh rasa ingin tahu, ada pula yang diliputi kegugupan. Ten

s, membuka diskusi. "Progres proyek

ini masih lancar, Pak. Gambar dan maket sudah 90% j

kan tidak ada keterlambatan. Klien

memberi hormat,

memang bisa diandalkan. Merekalah yang membuat Mahendra Ass

embangan proyek di Me

"Semua berjalan sesuai rencana, Pak. RAB dan RKS sudah fina

ya. Jangan sampai ada mas

iri yang akan turun ta

k krusial macam anggaran dan penjadwalan pada Vero. Mes

ang sedang berjalan, juga rencana ekspansi untuk tahun depan. Sejauh ini,

ninggalkan ruangan, kecuali Mila, sekretaris sekaligus asisten pribadiku. D

i," ujarnya seraya menyodorkan map itu padaku

a apa ya? Saya kok lu

ek gedung Damar Holdings, kan? Yang kemarin Bapak min

upakan proyek sebesar itu. Tender ini akan menjadi peluang besar bagi Mah

lu ya. Nanti siang saya tan

gan saya saja ya." Mila membun

ggangkan dasi yang terasa mencekik leher, lalu menyandarkan ke

lagi pandanganku tertuju pada sederet kalimat y

g kamu minta nomorku. Silahkan di s

." - aku belum mengirimkan pesan lagi. Bukannya tak ingin, tapi aku takut. Takut perasaan aneh yang ku

ua kali. Wanita yang bahkan nyaris tak kukenal. Bukankah selama ini aku sela

boleh goyah hanya karena senyuman manis seorang wan

biru pemberian Mila, lalu melangkah keluar ruangan. Lebih baik aku segera meny

*

asanya aku juga baru makan siang pukul dua, setelah selesai mengecek semua pekerjaan di kantor. Tapi en

gan taman yang hijau dan asri. Seorang pramusaji datang

bolognese dan es lemon tea. Menu andala

Aku bersandar di kursiku, sambil memandang ke luar jendela. Cuaca di luar cukup

uarga kecil - pasangan suami istri dan anak perempuan mereka, mungkin usianya sekitar 3 tahun - tengah menikmati sa

rja, kerja, dan kerja terus!" Suara si istri terdengar

dan Acha, Liv. Buat siapa lagi mema

lebih sayang sama kerjaan kamu daripad

ku nggak suka di rumah nggak ngapa-ngapain, makan

pengangguran nggak jelas, begi

tu ya! Kamu tuh yang

emakin sengit. Ya ampun, kok bisa-bisanya mereka ad

upanya ocehan keras orangtuanya membuat gadis mungil

sak. Dia masih asyik berdebat kusir dengan suaminya. Kini bahkan t

sungguh mengingatkanku pada masa lalu yan

usan. Masa di mana rumah yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman berubah bagai neraka. Masa di

i menggelegak di dadaku. Kenangan akan perceraian Mama dan Pa

apa tamu lain menatap ngeri. Tapi anehnya, orangtuanya masih bergeming dalam perdebat

kecil itu menangis ketakutan gara-gara ulah egois orangtuany

ya, meskipun makanan yang aku pesan belum aku sentuh sama sekali. Tanganku gemetar saat

u. Suara tangis si anak dan obrolan makin lama makin s

nyut menyakitkan mulai berdentum-dentum di pelipisku. Nafa

lagi. Berhentilah membayangkan yang tidak-tidak. Berhentilah menyamakan dirimu dengan bocah ingusan t

akutan anak itu tak mau enyah dari benakku? Mengapa aku begitu ing

rang lain. Aku hanyalah orang asing bagi mereka. Lalu untuk apa aku pusing? Segera kunyalakan mesi

*

g." Suara Mila yang ceria menyam

bil melangkah masuk ruangan, berusaha mengenya

Tapi Bapak... tidak apa-apa? Wajah Ba

pa-apa, cuma sedikit pusing. Kamu t

gan raut waswas. "Baik Pak

Aroma kayu manis dari pengharum ruangan sedikit menenangkanku. S

iletakkan di meja. Aku membuka mata. Mila meletakkan secangkir kopi hitam

k. Masih ada waktu untuk beristirahat sebent

ng panggilkan Dani ke rua

istik. Aku ingin meminta laporannya tentang ke

rtubuh subur itu tersenyum lebar, tapi aku langsun

adaannya, Dan? Lancar?"

ngan Pak Arya. Material utama seperti semen, pasir, dan besi beton s

jangan sampai ada yang terlambat. Klien kita

an semuanya berjalan sesuai ja

oleh kembali. Terima kasih lapora

ku perlahan. Pahitnya cairan pekat itu sedikit mengusir penat di kepalaku. Ras

*

amar Holdings. Ini kesempatan besar bagi kita untuk melebarkan sayap ke ranah properti kelas atas. Kalau kita berh

sias, jelas sama bersemangatnya den

ah pertama kita,

Holdings tak bisa menolak tawaran kita. Kita harus menunjukkan visi dan inovasi kita dal

haan konstruksi yang akan menjadi mi

ekerja sendirian. Kami butuh perusahaan konstruksi yang kompeten dan berpengalaman sebaga

jejak dan portofolio mereka, supaya bisa menyesuaikan isi

aya carikan datanya

agai ide kreatif dilontarkan, dari penggunaan green architecture, pemanfaatan energi terbarukan, sampa

ila beranjak untuk membukanya. Tak lama kemudian

ang akan menjadi mitra kita untuk proyek Damar Holdings

ntuk mencari tahu sekitar setengah jam yang lalu. Tapi toh kuter

ama di baris paling bawah. Sebuah nama yang membuat pikir

ua Tim Proyek Kons

u terc

i... aku akan bertemu lagi dengan Alda dalam t

, tawanya yang renyah, caranya menatapku dengan sorot penasaran... Semua itu kembali membanjiri ruan

ini t

semesta yang ingin menguji k

tar. Yang kutahu hanya satu - aku, Rayhan Mahendra, tak bisa lari lagi

ertas dalam genggamanku. Bibirku mele

pa lagi, Al

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka